Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

Kontroversi King the Land dan Blundernya Drama Korea: Nggak Tobat-tobat dari Rasisme

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
14 Juli 2023
A A
Kontroversi King the Land dan Blundernya Drama Korea: Nggak Tobat-tobat dari Rasisme

Kontroversi King the Land dan Blundernya Drama Korea: Nggak Tobat-tobat dari Rasisme (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, drama Korea ongoing berjudul King the Land terlibat kontroversi. Masalah ini bermula di episode 7 dengan kehadiran Pangeran Samir yang berasal dari Arab. Mengenakan keffiyeh, Pangeran Samir yang diperankan oleh Anupam Tripathi ini digambarkan sebagai pemabuk dan suka main wanita. Lebih jauh lagi, Anupam Tripathi yang dulu beken lewat Squid Game ini bukanlah keturunan Arab, tapi India.

Publik marah karena penggambaran orang Arab, terlebih lagi berstatus pangeran, sangat nggak terhormat dan nggak sesuai dengan agama Islam. Kemarahan publik makin menjadi-jadi gara-gara respons tim produksi King the Land. Setelah kena masalah tersebut, mereka malah berkelit. Tim produksi membela diri dengan bilang bahwa karya drama ini cuma fiksi. “Jadi jangan marah, Bos,” gitulah kira-kira.

Gara-gara kontroversi yang problematik itu, King the Land langsung panen downvote di IMDb dan Google. Di awal penayangannya, King the Land bisa meraup skor 9/10 di IMDb dan lebih dari 90 persen pengguna Google menyukainya. Akan tetapi pasca-kontroversi, pencapaian itu turun hingga 1.8/10 dan 12 persen.

King the Land bukanlah drama pertama yang dihujat

King the Land bukan drama pertama yang menuai hujatan gara-gara rasisme yang ditunjukkan dari ketidaksesuaian penggambaran karakter dari negara lain. Sudah banyak negara, khususnya dari Asia dan Afrika, yang representasinya dalam drama Korea nggak sesuai dengan kenyataan, atau terkadang justru menggambarkan stereotipe tertentu. Orang Asia dan Afrika hampir selalu berperan sebagai karakter yang buruk dan mengancam.

FYI, rasisme atau rasialisme ini berupa prasangka dan perlakuan yang berat sebelah terhadap bangsa yang berbeda-beda. Rasisme juga merupakan paham bahwa ras diri sendiri adalah ras yang paling unggul. Ini saya kutip dari KBBI, ya. Jadi, ibaratnya pelaku rasisme memandang dirinya dan bangsanya sendiri lebih unggul dibandingkan bangsa lain. Inilah yang dilakukan oleh sebagian drama Korea.

Indonesia juga nggak luput dari rasisme ini. Dulu, karakter orang Indonesia pernah muncul di drama Voice 3 dan digambarkan sebagai imigran yang kena tipu, pembuat onar, dan masih percaya pada hal-hal klenik. Tapi uniknya ada satu dialog yang diucapkan Pertiwi (Yannie Kim), karakter orang Indonesia di drama ini, yang menurut saya relatable. “Jangan melucu kalian. Orang Korea semua sama. Pembohong, pura-pura baik, tapi merendahkan kami!” Louder, Sis!

Negara yang digambarkan dengan tepat oleh Korea Selatan ya cuma negara-negara Barat. Kelihatan banget perbedaannya. Salah satu contohnya, lihat Andrea (Joshua Newton) di drama The Good Bad Mother. Ia adalah mahasiswa pascasarjana dari Kanada yang bekerja part-time di peternakan milik Kang Ho (Lee Do Hyun). Ia digambarkan sebagai pekerja keras, melek teknologi, dan mau berusaha buat belajar bahasa Korea.

Korea Selatan yang sebagian masyarakatnya adalah white supremacist memang menghormati orang kulit putih cenderung secara berlebihan, sekaligus merendahkan orang Asia dan Afrika secara over pula.

Baca Juga:

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Drama Korea Typhoon Family, Membahas yang Terlewat dalam Debat Perintis vs Pewaris di Media Sosial

Selalu kurang riset soal negara lain

Saya pengin menarik perkataan saya yang pernah bilang ke teman-teman bahwa semua drakor itu well-researched. Nyatanya, nggak semua drakor seperti itu. Penulis naskah drakor bergenre medis atau hukum mungkin memang wajib untuk melakukan riset mendalam. Sayangnya, banyak drakor di luar sana yang risetnya asal-asalan dan malah bikin masalah. Biasanya drakor yang kayak gini nih yang bikin Korea Selatan bersinggungan dengan negara lain.

Masih ingat dengan drama Little Women yang diperankan Kim Go Eun? Di drama yang banyak menampilkan anggrek biru itu membahas soal Perang Vietnam. Rupanya, penulis naskah Little Women menggambarkan Perang Vietnam di drama tersebut berlainan dengan peristiwa di kehidupan nyata. Gara-gara distorsi sejarah ini, Vietnam langsung memboikot drama yang dulu tayang di tvN dan Netflix tersebut.

Kalau ini memang keterlaluan, sih. Perang Vietnam yang menjadi sejarah sekaligus trauma bagi warga Vietnam malah dibuat main-main.

Si Paling Tersakiti kalau nggak digambarkan dengan baik

Bagaimana kalau situasi semacam ini dibalik? Masyarakat Korea Selatan tentu nggak akan terima. Mereka bakal langsung jadi pihak yang merasa paling tersakiti dan terzalimi kalau negaranya nggak direpresentasikan dengan baik.

Sewaktu XO, Kitty yang merupakan spin-off dari film Netflix To All The Boys I’ve Loved Before mulai tayang, serial ini panen hujatan dari netizen Korea yang terkenal bermulut pedas dan berjari lemes itu. Padahal, permasalahan di XO, Kitty yang memang mengambil Korea Selatan sebagai latarnya ini sebenarnya sangat sepele.

Kata netizen Korea, banyak hal nggak realistis yang ditampilkan sebagai representasi Korea Selatan di XO, Kitty. Misalnya, nggak mungkin ada cupcake di menu makan siang di sekolah dan mustahil ada siswa-siswi yang sempet-sempetnya ciuman di perpustakaan. Ada juga yang komentar soal porsi nasi Kitty yang kebanyakan sementara porsi bulgoginya hanya sedikit. Soal nama tengah Kitty, yaitu Song, juga dipermasalahkan oleh netizen Korea karena di serial tersebut disebutkan kalau Song identik dengan nama laki-laki.

Netizen Korea langsung mengatai XO, Kitty sebagai serial yang blunder karena nggak merepresentasikan negara mereka dengan baik. Hello, nggak salah nih? Sebelum komen kayak gitu coba ngaca dulu.

Jujur saja saya kecewa sama tim produksi King the Land, apalagi tokoh utama drama ini diperankan oleh idola saya. Tapi saking seringnya kasus semacam ini terjadi, saya sudah nggak kaget lagi. Surprised but not dissapointed. Tapi bukan berarti kejadian semacam ini boleh dinormalisasi. Buruan tobat, deh.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Pelajaran Penting Soal Pekerjaan dari YoonA SNSD dalam Drakor King the Land.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Juli 2023 oleh

Tags: drama koreaKing The Landkontroversinetflixrasisme
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

Nam Soo-hyun di Drakor 'At a Distance, Spring is Green' Mutlak Dibutuhkan dalam Tugas Kelompok terminal mojok.co

Nam Soo-hyun di Drakor ‘At a Distance, Spring is Green’ Mutlak Dibutuhkan dalam Tugas Kelompok

19 Juli 2021
4 Drama Korea Terburuk di Tahun 2024

4 Drama Korea Terburuk di Tahun 2024

13 November 2024
Drama Korea pada 2000-2010 yang Berhasil Bikin Kita Terserang Korean Wave Terminal mojok.co

Drama Korea pada 2000-2010 yang Berhasil Bikin Kita Terserang Korean Wave

24 Juli 2021
3 Hal yang Mengganggu Penonton Saat Menonton Drama Korea Lovely Runner

3 Hal yang Mengganggu Penonton Saat Menonton Drama Korea Lovely Runner

16 Mei 2024

3 Fakta Soal Jirisan di Kehidupan Nyata

18 November 2021
5 Hal yang Harus Dipahami sebelum Menonton Drama Sageuk Terminal Mojok

7 Hal yang Harus Dipahami sebelum Menonton Drama Sageuk

27 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.