Jangan salah ya, meski sering dibully, Bekasi punya daerah yang berpotensi jadi pusat ekonomi Indonesia, namanya Komsen Jatiasih.
Ah, Bekasi, home sweet home. Terlepas dari gurauan di media sosial yang meledek warga Bekasi karena kota ini rumahnya segala keanehan, nyatanya, tinggal di Bekasi sejak kecil cukup membuat saya merasa kerasan.
Saya tinggal di Jatiasih, daerah Bekasi yang dekat dengan perbatasan Kabupaten Bogor. Saya rasa hampir semua warga Bekasi tahu bahwa di Jatiasih terdapat pertigaan yang bernama Komsen yang merupakan pertemuan antara Jalan Raya Jatiasih (Bekasi-Pondok Gede) dan Jalan Wibawa Mukti. Konon, istilah “Komsen” berasal dari kata “komisian” karena dulu pada tahun 1980-an terdapat pos pemungutan retribusi (komisi) jalan.
Saya yakin, Komsen Jatiasih Bekasi ini memiliki potensi pembangunan yang sangat besar. Bahkan, andaikata Bekasi suatu hari jadi ibu kota Indonesia, saya yakin Komsen berpotensi jadi metropolitan besar sekaligus pusat ekonomi baru di Indonesia. Setidaknya ada dua alasan mengapa Komsen menjadi daerah yang kian kompetitif dalam aspek ekonomi dan pembangunan.
Daftar Isi
Letak Komsen Jatiasih Bekasi strategis
Pertama, letaknya strategis. Dulu, Komsen ini adalah daerah “buangan”. Belum ada jalan raya, yang ada hanya tanah merah. Boro-boro listrik dan pencahayaan yang jelas, lewat Komsen malam-malam sudah seperti uji nyali.
Akan tetapi sekarang pembangunan sudah digalakkan. Komsen dekat dengan Pintu Tol JORR Jatiasih Bekasi. Lebih tepatnya, ada dua pintu tol di Komsen, jadi pengendara bisa menyesuaikan, mau ke tol mana tergantung pada jam itu sedang macet atau tidak.
Lantaran letaknya yang dekat dengan pintu tol inilah saya yakin, kalau ada proyek properti perumahan di dekat Komsen, pasti harganya mahal. Komsen juga menyediakan akses ke wilayah lain seperti Cikunir. Kalau lurus terus dari bundaran, bahkan kita bisa sampai di Kabupaten Bogor dan Kota Wisata Cibubur.
Segalanya ada di sini
Kedua, Komsen memiliki banyak fasilitas. Di sekitaran Komsen Jatiasih Bekasi ada banyak warung makan dan restoran. Mulai dari yang menjual makanan tradisional seperti sate, bubur ayam, bakso, seafood tenda pinggir jalan, makanan Palembang, makanan Padang, hingga makanan Jepang, Turki, dan Barat.
Restoran fast food seperti McD, KFC, dan Richeese Factory? Ada. Abuba Steak dan Bebek Kaleyo? Ada juga. Chatime? Siap siaga. HokBen dan Pizza Hut? Tidak perlu ditanya. Selain itu, J.Co Donuts merangkap salon rambut ada sebelum bundaran dekat pintu tol Komsen. Bahkan baru-baru ini Golden Lamian, restoran mi ala China, buka outlet di daerah sini!
Selain makanan, banyak fasilitas yang memudahkan warga di Komsen Jatiasih Bekasi. Misalnya ada optik, toko besi, bengkel, pool taksi, dan agen bus buat orang yang bepergian. Mau beli pakaian? Ada toko kemeja Alisan dan Eiger yang terkenal menjual kebutuhan olahraga dan outdoor adventure.
Minimarket dan warung-warung biasa pun berjejalan di sini. Selain itu, terdapat banyak ruko kosong yang bisa dijadikan pertimbangan bagi orang yang tertarik membuka usaha sendiri.
Merek otomotif Jepang pun ikut berjaya di Komsen. Tak ayal, Toyota, Honda, dan Suzuki sama-sama punya dealer sekaligus bengkel di sini.
Saya kurang tahu mengapa mereka dibangun berdekatan. Katanya, sih, merek-merek besar seperti itu tidak perlu berkompetisi dengan cara berdekat-dekatan soalnya mereka sudah punya pasarnya sendiri. Dan justru ini yang menjadikan Komsen Jatiasih Bekasi salah satu tempat strategis untuk menjual produk otomotif. Bahkan tanah yang dulu digunakan untuk supermarket Giant di dekat bundaran sekarang dijadikan showroom mobil bekas. Makin banyak, deh, pilihannya.
Tapi Komsen Jatiasih Bekasi tidak selamanya menyenangkan
Harus diakui, salah satu aspek kurang menyenangkan Komsen adalah bahwa daerah ini rawan macet, khususnya pada jam berangkat dan pulang kerja (atau sekolah). Hal ini karena model jalanan di Komsen berupa bottleneck, yaitu banyak ruas jalan yang menyempit jadi satu seperti leher botol.
Memang saat ini kondisi kemacetan di Komsen dapat dibilang relatif membaik setelah tol Transyogi Cibubur dibuka sehingga terjadi pengalihan volume kendaraan. Jika dibandingkan dengan dulu (macetnya bisa parah sekali), Komsen saat ini sudah agak mendingan. Namun tetap saja, pada waktu-waktu tertentu, Komsen tetap pamer paha, alias padat merayap tanpa harapan.
Waktu bulan puasa saja, kemacetan di Komsen Jatiasih Bekasi bisa membuat pengendara stuck selama satu jam. Alhasil banyak pengendara yang terpaksa berbuka puasa di dalam mobil masing-masing karena tidak keburu sampai di rumah.
Terlebih lagi, kondisi jalan raya di Komsen sering riweuh karena banyaknya kendaraan, khususnya motor, yang berseliweran. Kualitas jalan Komsen Jatiasih Bekasi juga memprihatinkan di berbagai titik. Lubang-lubangnya dalam dan menyeramkan. Saat hujan, beberapa ruas jalan ikut tergenang.
Tingkatkan lagi pembangunan
Memang tidak ada yang sempurna di dunia ini. Jika kita mengesampingkan kemacetan dan hal-hal lain yang membuat Komsen menjengkelkan, agaknya Komsen tetap merupakan salah satu daerah penting di Jatiasih Bekasi. Lagi pula, daerah riweuh ini lumayan menyimpan kenangan dan nilai sentimental bagi saya yang selalu melewati jalan raya ini dulu ketika berangkat sekolah.
Nah, coba kalau pembangunannya digalakkan lagi. Mulai dari hal kecil, misalnya, perbaikan lubang di jalan, potensi Komsen sebagai pusat ekonomi Bekasi pasti bisa ditingkatkan lagi.
Penulis: Dinar Maharani Hasnadi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Tambun, Daerah Salah Urus Korban Pemerintah Kabupaten Bekasi Nggak Serius.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.