Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kok Ada Orang Tua yang Memaksa Anak Balitanya Pakai Hijab?

Didim Dimyati oleh Didim Dimyati
9 Maret 2021
A A
Kok Ada Orang Tua yang Memaksa Anak Balitanya Pakai Hijab? terminal mojok.co

Kok Ada Orang Tua yang Memaksa Anak Balitanya Pakai Hijab? terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“MasyaAllah, semoga kau menjadi anak yang salehah ya, Nak,” caption sebuah status Facebook seorang ibu pada anak balitanya yang pakai hijab. Lalu, status tersebut disusul dengan komentar pujian dari teman-temannya.

“Eh, lucu ya anaknya, kecil-kecil sudah pakai hijab dan menjaga aurat,” komentar pujian temannya.

“MasyaAllah, lucu sekali pake kerudungnya,” komentar temannya yang lain.

Anak yang masih balita, kira-kira di bawah enam tahun. Pakai hijab yang dipakaikan oleh orang tuanya. Hal ini membuat saya merenung sejenak dan ingat kejadian beberapa tahun ke belakang.

Lantas, saya mencoba mengajukan beberapa pertanyaan pada diri saya sendiri.

Apa yang melatarbelakangi mereka sehingga anaknya harus dipakaikan kerudung sedemikian rupa? Apakah memang karena kewajiban agama sehingga anaknya yang masih balita harus ikut juga? Atau tuntutan fashion hari ini? Atau hanya ingin terlihat sebagai orang tua yang agamis? Entahlah.

Alih-alih mengenakan pakaian untuk anak yang nyaman dan sesuai fungsinya. Justru anak sudah dibebankan identitas keagamaan oleh orang tuanya dengan berbagai alasan. Entah alasan ideologis, fashion yang seolah menuntutnya, atau justru nafsu pujian dari teman-temannya.

Pertama, jika memang alasan itu karena agama, harus diingat bahwa anak kecil yang belum baligh itu belum terikat oleh hukum agama. Oleh karena itu, ia tak terikat oleh kewajiban seperti orang dewasa yang sudah baligh. Meskipun memang dianjurkan untuk diajarkan. Sekali lagi, bukan berarti harus memaksakan kehendak agar si anak yang masih balita menjalankan agama sesuai perspektif orang dewasa.

Baca Juga:

30 Kosakata Parenting yang Njelimet, tapi Sebaiknya Dipahami Orang Tua Zaman Sekarang

Dear Bu Risma Mensos, Anak yang Menitipkan Orang Tua ke Panti Jompo Nggak Melulu Durhaka

Saya pernah melihat langsung kejadian beberapa tahun lalu di sebuah bus. Ada seorang balita yang menangis tak henti-henti sambil ditete ibunya. Terlihat ibunya gelisah karena susah mendiamkannya. Ibunya tak tahu apa yang harus ia lakukan.

Lantas, ada seorang penumpang mencoba menyarankan agar kerudung si anak dibuka. Pasalnya, terlihat banyak keringat yang keluar dari tubuh si anak tersebut. Terlebih lagi, bus yang kami naiki adalah kelas ekonomi tanpa AC.

“Bu, kerudungnya dibuka coba, mungkin dia kepanasan,” ungkap seorang penumpang perempuan.

“Oh, iya bu,” jawab sang ibu. Namun, karena bersebelahan dengan ibu ini, saya mendengar meskipun pelan, ibu tersebut mengungkapkan seperti ini, “Biarlah, ini juga nggak akan lama kok. Soalnya sebentar lagi saya akan turun, saya takut nanti di akhirat.”

Saya tidak bisa menyalahkan si ibu. Mungkin saja, saya salah menerjemahkan maksud kata “saya takut nanti di akhirat” tersebut.

Kedua,  jika memang alasan memakaikan pakaian tersebut agar sesuai tuntutan fashion hari ini, sebaiknya sebagai orang tua harus pilih-pilih agar anak nyaman. Selain itu, agar tidak menyiksa si anak dalam beraktivitas.

Tuntutan fashion apalagi seperti yang tayang diiklan, memang menarik. Kita sebagai orang tua tentu ingin jika penampilan anaknya modis dan up to date. Namun, tidak semua yang menarik cocok untuk dikenakan oleh anak kita, kan? Semuanya tentu sesuai dengan aktivitas dan kondisi kita sehari-hari.

Ketiga, jika alasannya karena ingin terlihat sebagai orang tua yang agamis, tentu saja masih banyak cara bisa dilakukan. Hal ini tidak hanya dengan mengenakan pakaian pada anak yang identik dengan simbol tertentu. Penerapan pendidikan sejak dini memang penting, tetapi ada masanya, ada caranya. Pengenalan boleh, tapi untuk penerapan sepertinya tetap harus lihat kondisi juga kali, ya.

Keempat, jika alasannya hanya untuk mendapatkan pujian dari orang lain bahwa anaknya cantik, lucu, imut, dan seterusnya, lebih baik hentikan saja. Bukankah sesuatu yang dikejar hanya bertujuan untuk mendapat pujian, semua itu akan hampa?

Namun, meski saya kurang sreg dengan fenomena ini, meminjam kata bijak dari ahli pendidikan, “Setiap orang tua, punya caranya sendiri-sendiri dalam mendidik anaknya.” Artinya, hanya orang tuanya yang memahami seluk beluk dan apa yang harus dilakukan pada anaknya. Jadi, ya, bisa saja pendapat saya ini salah. Hehehe.

BACA JUGA Pengalaman Saya Pakai Jilbab Lebar: Dianggap Sok Suci Sampai Paling Tahu Agama dan tulisan Didim Dimyati lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 Maret 2021 oleh

Tags: balitaOrang TuaPakai Hijab
Didim Dimyati

Didim Dimyati

Penjual sepatu menyamar jadi penulis.

ArtikelTerkait

30 Kosakata Parenting yang Njelimet, tapi Sebaiknya Dipahami Orang Tua Zaman Sekarang Mojok.co

30 Kosakata Parenting yang Njelimet, tapi Sebaiknya Dipahami Orang Tua Zaman Sekarang

14 Juni 2024
6 Pengalaman Saya Jadi Anak Karyawan Indofood Selama 26 Tahun Terminal Mojok.co

6 Pengalaman Saya 26 Tahun Jadi Anak Karyawan Indofood

25 Februari 2022
Alasan Orang Tua Tidak Memasukkan UT sebagai Pilihan Kampus Anaknya

3 Ciri Orang Tua yang Nggak akan Dihormati Anak Muda

7 September 2021
keinginan orang tua pisah rumah dari orang tua pengalaman manfaat mojok.co

Menebak Keinginan Orang Tua Lebih Rumit daripada Menolaknya

6 Agustus 2020
Biarkan perempuan berjilbab bebas berekspresi dan jadi diri sendiriterminal mojok

Biarkan Perempuan Berjilbab seperti Saya Bebas Berekspresi dan Menjadi Diri Sendiri

9 April 2021
anak bungsu tidak enak rentan stres dimaki kakak orang tua wfh disuruh-suruh mojok

Siapa yang Bilang Jadi Anak Bungsu Enak? Maju Sini

22 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.