KKN di Desa Penari: Analisis Kegagalan Badarawuhi dalam Teori Risk Management

kkn di desa penari

kkn di desa penari

Setelah memahami secara detail cerita KKN di Desa Penari, saya kira grand design rencana jahat Badarawuhi (siluman ular) kepada Bima, Ayu, dan Widya akan terlihat seperti diagram alir di bawah ini. Dapat dilihat bagaimana koherensi antara Tujuan, Input, Proses, dan Outputnya.

Sangat jelas sekali tujuan Badarawuhi (siluman ular dan penari untuk lelembut di Desa Penari) ada 3, yaitu: 1) Membuat Bima sepakat untuk bersekutu dengan Badarawuhi. 2) Membuat Ayu sepakat untuk bersekutu dengan Badarawuhi. 3) Mendapatkan jiwa Widya.

Tujuan Badarawuhi hanya tercapai 2 saja, yaitu: 1) Membuat Bima sepakat untuk bersekutu dengan Badarawuhi. 2) Membuat Ayu sepakat untuk bersekutu dengan Badarawuhi. Tujuan Badarawuhi ke-3, yakni mendapatkan jiwa Widya, tidak tercapai.

Saya berkeyakinan bahwa Badarawuhi membobotkan ketercapaian tujuannya sebagai berikut: Jika tujuan 1 tercapai: 30%; Jika tujuan 2 tercapai: 30%; Jika tujuan 3 tercapai: 40%; Jika semua tujuan tercapai: 100%.

Karena Badarawuhi hanya bisa melaksanakan tujuan 1 dan tujuan 2, maka tingkat keberhasilan Badarawuhi adalah 30% + 30% = 60%. Apakah Badarawuhi gagal? Tentu tidak. Angka 60% itu sudah dianggap berhasil karena telah melebihi separuh dari tingkat keberhasilan (50%).

Badarawuhi ini memang cerdas. Dia punya konsep “kerjakan yang mudah dulu, yang susah belakangan”. Makanya Badarawuhi menyelesaikan tujuan 1 dan tujuan 2 terlebih dahulu karena lebih mudah ketimbang tujuan 3.

Sebenarnya Badarawuhi akan berhasil mencapai angka 100% jika saja tidak ada Nur yang ternyata dijaga oleh jin baik bernama “Mbah Dok”. Salahnya Badarawuhi, dia tidak mempertimbangkan kekuatan Nur ditambah Mbah Dok yang bisa menghancurkan Rencana Besar Badarawuhi.

Seharusnya para jin dan siluman yang ingin membujuk manusia diajarkan tentang Risk Management terutama untuk penanganan Black Swan.

Dalam risk management, suatu peristiwa disebut black swan ketika:

1) Probabilitas terjadinya kejadian tersebut rendah.

2) Kejadian tersebut akan memberikan dampak yang signifikan jika terjadi.

3) Jika terjadi, orang2 akan menyadari bahwa hal itu seharusnya bisa diperkirakan.

Black Swan dalam kasus KKN di Desa Penari ini adalah “Mbah Dok”. Siapa yang mengira ternyata Nur punya penjaga? Bahkan penjaga Nur bertarung dengan banyak sekali lelembut di Desa Penari untuk melindungi Nur.

Artinya, lain kali Badarawuhi harus lebih detail dalam menganalisis calon korbannya. Tapi. Salut sih Badarawuhi sudah berhasil mencapai angka 60%. Doa saya semoga beliau ke depan dapat meningkatkan keberhasilannya.

Berikut adalah flowchart yang menggambarkan urut-urutan bagaimana rencana jahat dari Badarawuhi digagalkan oleh Nur:

Tambahan:

Rekomendasi saya untuk Badarawuhi (jin penari): Sebaiknya Anda tidak perlu membuang waktu dengan memanfaatkan Bima dan Ayu. Kan Anda sakti tuh? Seharusnya Anda langsung aja temuin Widya dan ambil jiwanya. Selesai toh? Ngapain Anda repot-repot memperdaya Bima dan Ayu? Ribet.(*)

BACA JUGA Menari di Desa KKN: Cerita dari Sudut Pandang Badarawuhi Si Ratu Ular atau tulisan Hafizhurrahman lainnya. Follow Twitter Hafizhurrahman.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

 

Exit mobile version