Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kita Sering Belajar Menghargai Tamu, tapi Sering Lupa Menghargai Tuan Rumah

Muhammad Ikhsan Firdaus oleh Muhammad Ikhsan Firdaus
31 Mei 2020
A A
tata krama etika menerima tamu etika tuan rumah etika bertamu ke rumah orang mojok.co

tata krama etika menerima tamu etika tuan rumah etika bertamu ke rumah orang mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari yang lalu ada cuitan dari akun anonim. Isi cuitan tersebut berupa pengalamannya saat bertamu ke rumah mas pacar. Orang tersebut disuruh cuci piring sama ibu pacarnya. Karena mengaku malas dan saat itu dia tidak ingin cari perhatian, akun yang curhat itu mengaku tidak melakukan suruhan sang camer. Toh ia merasa dirinya adalah tamu.

Sudah pasti, cuitan tersebut mendapatkan banyak respons, baik yang menghujat atau yang mendukung.

 

[Asking] pic.twitter.com/ZDQPWsIfkQ

— Asknonym / @Askmenfess’ sub acc (@Asknonym) May 25, 2020

Pada kasus cuitan anonim tersebut, saya juga awalnya merasa aneh, bisa-bisanya ada tuan rumah yang secara langsung menyuruh tamu untuk mencuci piring. Setidaknya ini adalah hal yang jarang terjadi di Indonesia. Negeri di mana tamu adalah raja, yang bukan raja sudah pasti adalah pelayan-pelayannya.

Saya tidak ingin membela atau menghujat cuitan tersebut. Tapi dari hal ini saya jadi sadar, sepertinya kita lebih banyak belajar menjadi tuan rumah yang baik dibandingkan belajar menjadi tamu yang beretika. Padahal keduanya adalah hal yang penting untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Saya sendiri menganggap tamu adalah orang yang harus dihormati, saya juga percaya bahwa memuliakan tamu adalah hal yang harus dilakukan. Tapi di sisi lain masih banyak tamu yang terkadang tidak tahu diri. Beberapa waktu yang lalu ada artikel Terminal Mojok berjudul “Heiyo, Model Tamu Ngeselin, Check!” Walau artikel tersebut dikemas dengan jenaka, tapi ini adalah bukti akan adanya jenis tamu yang seenak udelnya.

Tempo pernah membuat artikel tentang etika menjadi tamu, seperti membawa buah tangan, izin menggunakan sesuatu, membantu tuan rumah, tidak boleh ngelunjak, berbaur, dan yang paling penting adalah berterima kasih. Etika-etika datang ke rumah orang seperti ini sebenarnya bukanlah hal yang baru, hal-hal seperti ini sudah pernah dipertontonkan dalam film-film.

Baca Juga:

Tahlilan Bukan Hanya untuk Tamu. Pihak Keluarga Harusnya Berpartisipasi, Bukan Malah Sibuk Sendiri!

Sirop Belum Benar-benar Mampus meski Terus Dihajar Minuman Kemasan Seribuan

Pada film Green Book saat Dr. Don Shirley diundang oleh Tony Lip untuk makan malam merayakan malam Natal, kalau tidak salah ingat saat itu Don Shirley terlihat membawa buah tangan berupa minuman anggur. Don Shirley walau diundang makan sebagai tamu, tapi yang kosong hanyalah perutnya, bukan tangannya.

Saya juga teringat akan suatu scene film yang saya lupa judulnya. Scene tersebut saat sedang pesta barbecue yang diadakan oleh sang tuan rumah. Beberapa temen dekat tuan rumah, datang lebih awal untuk membantu mempersiapkan segala kebutuhan. Mulai dari menyiapkan panggangan, daging sapi, bir dingin, hingga menyiapkan kursi.

Setelah pesta barbecue berakhir, beberapa tamu tidak langsung pulang. Mereka yang sangat dekat dengan sang tuan rumah membantu merapikan rumah kembali. Mereka menyapu bersama, mencuci piring, hingga rumah tuan rumah tersebut kembali bersih seperti sebelumnya. Bisa dipastikan, tuan rumah tidak akan menyesal untuk membuat pesta barbecue dirumahnya.

Apakah itu berarti tuan rumah tersebut tidak menghargai tamu? Silakan pembaca yang menjawabnya. Jika pembaca menganggap tuan rumah tersebut tidak menghargai tamu, jangan kaget dan menyalahkan, bila ada orang yang rumahnya tidak mau didatangi lagi.

Sebenarnya jangankan bertamu ke rumah, jika bertamu ke acara resepsi pernikahan di gedung saja, kita diwajibkan untuk berkontribusi terhadap keberlangsungan acara, seperti menggunakan pakaian yang sesuai, ambil makan secukupnya, menaruh piring atau gelas kotor ke tempat semestinya. Kontribusi lainnya tamu juga memberikan amplop berisi uang untuk membantu menutupi pengeluaran yang mengundang.

Siapa pun tuan rumahnya, entah itu teman dekat, pacar, saudara, atau orang yang tidak dikenal sekalipun, sudah seharusnya tamu tersebut bersikap egaliter. Sebelum datang cobalah bawa buah tangan. Setelah asik menyantap makanan cobalah berinisiatif membawa piring kotor dan mencucinya. Kalau tuan rumah ngelunjak, menyuruh untuk mencuci semua piring kotor, kamu berhak untuk menolak sih.

Apalagi tamu yang menginap di rumah dalam waktu yang cukup lama, cobalah untuk berkontribusi dalam pekerjaan domestik. Tidak ada salahnya jika berinisiatif untuk membantu ngepel, memasak, atau patungan bayar token listik.

Di Inggris dan negara persemakmuran ada idiom “make yourself at home”. Arti dari idiom ini adalah buat dirimu tenang, nyaman seperti di rumah sendiri. Walau sebagai tamu, tapi kamu tetap bisa tidur dengan nyaman. Masturbasi tanpa ada yang mengetahui dan melakukan kegiatan pribadi lainnya.

Di sisi lain, saya menganggap idiom ini juga bisa diartikan bahwa kamu juga memiliki tugas domestik yang harus dilakukan, sama dengan tugas domestik yang kamu lakukan di rumahmu sendiri. Seperti ngepel, motong rumput, hingga patungan bayar token listrik tadi.

Pada akhirnya pelayanan dari tuan rumah yang mengundang dan kontribusi dari tamu haruslah selaras. Tidak baik jika ada yang merasa dirugikan. Betul, tuan rumah harus menghormati tamu, tapi bagaimana cara menghormati tamu yang tidak beretika, bertindak sesuka hati loncat ke sana kesini, hiraukan semua masalah di muka bumi ini?

BACA JUGA Beda Pandangan Kiai Maimoen dan Gus Baha’ Soal Menerima Tamu dan tulisan Muhammad Ikhsan Firdaus lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 31 Mei 2020 oleh

Tags: Tamu
Muhammad Ikhsan Firdaus

Muhammad Ikhsan Firdaus

Pemuda yang memiliki cita-cita dapat mengunjungi berbagai negara di Asia.

ArtikelTerkait

reservasi hotel untung rugi cara-cara pasangan ilegal, Jangan Jadi Manusia Norak Saat Menginap di Hotel!

4 Tipe Tamu Hotel Saat Sarapan

24 September 2020
5 Hal yang Tabu Dilakukan Bila Bertamu terminal mojok

5 Hal yang Tabu Dilakukan Bila Bertamu

9 Desember 2021
Beda Pandangan Kiai Maimoen dan Gus Baha' Soal Menerima Tamu

Beda Pandangan Kiai Maimoen dan Gus Baha’ Soal Menerima Tamu

23 November 2019
Alasan Orang Tua Melarang Keinginan Anaknya untuk Ngekos anak kos terminal mojok.co

5 Ciri Tamu Kos yang Nyebelin Banget Kalau Namu

20 Juli 2020
cara menghitung tamu undangan di nganjuk

Begini Cara Warga Nganjuk Menghitung Tamu Hajatan

20 Oktober 2021
Tahlilan Bukan Hanya untuk Tamu. Pihak Keluarga Harusnya Berpartisipasi, Bukan Malah Sibuk Sendiri!

Tahlilan Bukan Hanya untuk Tamu. Pihak Keluarga Harusnya Berpartisipasi, Bukan Malah Sibuk Sendiri!

28 September 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.