Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Gadget

Ketika Smartphone Menginvasi Ruang Keluarga

Chelsea Venda oleh Chelsea Venda
11 September 2019
A A
smartphone

smartphone

Share on FacebookShare on Twitter

Minggu lalu saya pulang ke rumah, saya baru menyadari banyak hal yang berubah di rumah ini. Terutama ketika smartphone menginvasi keluarga kecil saya.

Saat ini saya adalah seorang mahasiswa perantauan. Saya sedang kuliah di Semarang sedangkan tempat tinggal saya di Purwokerto. Kata “pulang” menjadi kata yang cukup asing bagi saya, karena memang saya jarang pulang.

Biasanya kalau lagi pulang, saya lebih sering berdiam diri di rumah, sesekali mengunjungi teman lama yang masih tersisa. Sisanya hanya kemalasan. Itulah kenapa saya jarang pulang ke rumah.

Saya bisa pulang 6 bulan sekali, hanya saat liburan semester saja. Orang tua saya bukannya diam saja, mereka sering menelpon untuk menanyakan kabar. Tapi, ya, emang dasar saya ini pemalas untuk pulang.

Saya akan cerita tentang kepulangan saya minggu lalu. Tentang bapak, ibu, adik dan smarphone.

Tidak ada yang salah ketika saya sampai di rumah. Ibu sedang menonton sinetron di televisi bersama bapak. Adik saya yang kini sudah SMA sibuk main PUBG di kamarnya. Game online kini memang sedang marak disukai anak-anak seumurannya.

Saya mengambil makan lalu ikut duduk di ruang televisi. Tiba-tiba bapak menyanyi, suaranya keras, ia memakai headshet dan sedang memandang layar smartphonenya. Saya mendekatinya, lalu memanggil tapi nggak dijawab.

Dalam hati saya, “Bapak lagi video call sama siapa? Kok sambil nyanyi?”

Baca Juga:

5 Alasan Tablet Mahalmu Tidak Bakal Bisa Menggantikan Fungsi Laptop 4 Jutaan

Menerka Alasan Toko Hape Pinggir Jalan Selalu Heboh dan Full Energy Saat Promosi

Eh, ternyata bapak bukan sedang video call, tapi lagi nyanyi lagu Ebiet G. Ade di Smule. Ya ampun, Smule, siapa yang mengajari bapak saya main Smule dan siapa yang mengenalkannya. Maksud saya, emangnya Smule keren ya?

Kemudian, setelah selesai satu lagu, bapak langsung beralih untuk berkaraoke lagu lain dengan teman Smulenya yang entah siapa. Saya melihat raut muka bahagia di sana.

Saya jadi teringat cerita bapak dulu, ketika ia selalu mengikuti lomba nyanyi untuk mewakili kelasnya saat classmeeting, waktu jaman ia masih SMA. Sampai-sampai ia pernah bercita-cita jadi penyanyi, meski nggak kesampaian. Nyanyi sekarang hanya menjadi hobi dan sebagaimana hobi pada umumnya, selalu menimbulkan kebahagiaan.

Smule keren nggak keren itu menjadi urusan belakangan. Nyatanya aplikasi itu kini membuat bapak seneng. Paling nggak ia bisa menyanyi kapanpun ia mau, menikmati saat-saat ia pernah bercita-cita jadi penyanyi seperti dulu.

Smarthphone emang sepertinya sedang menginvasi keluarga saya. Setelah bapak yang main Smule, kini giliran ibu saya yang bingung caranya mengirim foto lewat WhatsApp. Adik saya yang sekaligus berstatus sebagai ‘pelatih’ untuk mengajari cara bermain WhatsApp ibu, kadang suka kesal sendiri.

“Kayak gini caranya, Bu. Pencet yang ini, terus pilih foto di galeri terus kirim langsung,” kata adik saya.

“Bentar, pelan-pelan ngajarinnya,” jawab ibu.

Hal-hal seperti ini yang kadang katanya membuat mereka sering bertengkar, “Ibu kok nggak mudheng-mudheng, sih,” kata adik saya. Dan jika sudah seperti ini, sayalah yang akan dipanggil dan menjadi pelatih pengganti caranya bermain WhatsApp.

Waktu cepat sekali berubah, 18 tahun yang lalu, saat umurku masih 5 tahun, saya mungkin juga menjadi anak-anak yang paling sering bertanya dan mungkin paling rewel. Orang tua saya mungkin juga kesal dengan tingkah saya, meski nggak selalu ia perlihatkan.

Kini 18 tahun berlalu, giliran ibu saya yang banyak tanya tentang fitur-fitur WhatsApp. saya yang kesal karena nggak mudeng-mudeng hehe.

Dulu, saya dan adek sering dibiarkan bermain sendiri di teras rumah, sementara ibu dan bapak mengobrol di ruang tamu. Kini saya dan adek mengobrol tentang game online apa yang sedang ramai dimainkan banyak orang, sementara bapak main Smule dan ibu main WhatsApp.

Saya kadang sering bertanya pada diri sendiri, apakah dunia di masa depan akan seperti ini? Saat masing-masing akan sibuk dengan dunianya di smartphone?

Apakah kita bahagia ketika bermain smartphone? Bukankah perjuangan sehari-hari kita adalah untuk bahagia? Lalu menerima takdir. Beginikah takdir kita kedepannya? (*)

BACA JUGA Lesung Pipi dan Kisah di Baliknya atau tulisan Chelsea Venda lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2022 oleh

Tags: anak dan orangtuahandphoneruang keluargasmartphone
Chelsea Venda

Chelsea Venda

ArtikelTerkait

Nggak Ganti Hape dengan Alasan Hemat Itu Konyol mojok

Nggak Ganti Hape dengan Alasan Hemat Itu Konyol

2 November 2020
Tabloid Pulsa: Salah Satu Referensi Utama untuk Urusan Gadget pada Masanya terminal mojok.co

Tabloid Pulsa: Salah Satu Referensi Utama untuk Urusan Gadget pada Masanya

12 April 2021
10 Keunggulan Telegram yang Nggak Bisa Kita Temukan di WhatsApp Terminal Mojok

10 Keunggulan Telegram Dibandingkan WhatsApp

11 Januari 2023
Review Redmi Note 4X setelah 6 Tahun: HP Paling Awet yang Pernah Saya Miliki

Review Redmi Note 4X setelah 6 Tahun: HP Paling Awet yang Pernah Saya Miliki

10 Agustus 2023
evercoss

Kesetrum Sampai Keselomot: Kenangan Bersama Evercoss A65B, Smartphone Jaya pada Masanya

18 Desember 2021
redmi 10

Redmi 10: Jagoan Kamera 50MP yang Masih Kalah Kece dengan Redmi 9T

26 September 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.