Jagat tanah air kembali dihebohkan oleh aktris yang terjerumus ke dalam lubang hitam. Siapa sangka seorang wanita kelahiran tahun 1963 yang kerap disapa Nunung ini, di mana namanya melejit lewat sinetron Si Doel Anak Sekolahan telah ditangkap basah di kediamannya sebagai pengguna narkoba jenis sabu pada tanggal 19 Juli 2019.
Sebagai salah satu penggemarnya dalam dunia perkomedian. Tentu sulit dipercaya bahwa Nunung yang memiliki karakteristik keibuan itu ternyata bermain-main dengan barang haram yang tidak ada unsur lucu-lucunya sama sekali.
Apalagi mengingat jalan hidupnya penuh liku. Kok bisa-bisanya terpedaya dengan barang berjuta yang membuat dirinya sendiri celaka. Meskipun di rumah itu ada dua pelaku lainnya, termasuk Iyan—suami keempat Nunung. Semua mata tertuju pada komedian itu seorang.
Ada apa dengan Nunung? Seorang komedian yang mendapatkan penghargaan Panasonic Awards tahun 1999 itu tampaknya memiliki kepribadian baik. Sederhana dalam berpenampilan. Jauh dari sisi kelam hingar-bingar artis pada umumnya. Tetapi sayang, nyatanya benda haram tersebut mampu membuatnya terlena. Lupa dengan dosa, apalagi pedihnya penghakiman kelak terhadap tindak zhalim yang dilakukannya kepada raga, di mana merupakan titipan Tuhan.
Lagipula jika dalam situasi demikian, jangankan dengan dosa. Keyakinan bahwa tindakannya dilihat Sang Pencipta saja sepertinya terhempas entah ke mana. Berbagai alasan dikemukakan untuk dijadikan sebagai bahan pembenaran.
Hal ini menyuguhkan realita bahwa pada diri seorang manusia ada sisi hitam dan sisi putih. Hanya tinggal kitanya saja dominan mau menggunakan yang mana. Pun hal ini suka tidak suka sekaligus mengeruk kenang lama dari sisi kelam dunia selebritis tanah air. Sebenarnya ada ketidakrelaan jika Nunung akan menambah panjang deretan artis pemakai narkoba. Tetapi apa mau dikata, barang bukti berupa 0,36 gram sabu itu mampu menjawab semua.
Di tahun 2019 ini saja deretan nama artis pemakai narkoba sangat fantastis. Dimulai dari sang pencipta lagu, Yanto Sari, selebgram Reva Alexa, Jupiter Fortissimo, Zul Zivilia yang terlibat jaringan besar, Eddo mantan finalis Indonesian Idol, serta artis FTV Agung Saga. Lantas, Nunung yang sempat gabung grup komedian Srimulat ini, di mana sebelumnya tiada tanda-tanda cela untuk dijadikan pelaku pengguna narkoba malah menambah deret panjang.
Apakah dunia artis telah membuatnya menanggalkan moral? Apakah gelimangnya harta membuat ia gelap mata sampai kehabisan akal mau menghabiskan dengan bagaimana? Apakah rumitnya kehidupan membuatnya haus akan suatu pelampiasan? Ataukah sang suami telah meracuni akal pikirannya? Sehingga menempuh jalan berlawak dengan narkoba yang tiada setitik pun unsur lucu.
Selain tidak membawa keuntungan terhadap pribadi. Jelas beban moral akan segera ditanggungnya hingga waktu yang tak terbatas. Nunung akan dicatat sejarah sebagai salah satu artis pengguna narkoba, meskipun kelak mungkin berhasil dibebaskan dari jerat hukum sekalipun.
Belum lagi ketergantungan dari benda itu dilerainya membutuhkan waktu. Jika iman tidak terpatri di hati, bukan tidak mungkin jika jera enggan menyambangi.
Kasus Nunung ini, membuka mata kita lebih lebar. Jika seorang wanita berpenampilan sederhana yang memiliki karakteristik keibuan saja berteman dengan narkoba, lalu apa kabar yang memang tampak tidak baik-baik saja? Jangan-jangan, orang macam Nunung ada berkeliaran di sekitar kita. Bahkan berbagi atap yang sama. Sungguh narasi yang tidak diinginkan, bukan?
Maka sebelum orang-orang terkasih telanjur masuk ke dalam lubang hitam. Mari mulai awas mulai detik ini. Siapa pun bisa terbuai tanpa pengecualian, baik disengaja maupun tidak, apalagi jika iman sudah jarang mengisi ruang yang dinamakan hati.
Meskipun keberadaan narkoba dibilang tabu, toh semakin ke sini malah kian semarak di berbagai penjuru negeri. Jika bukan kita yang peduli terhadap sesama, lantas siapa lagi? Jangan biarkan narkoba mengambil atas hak orang terkasihmu.
Sejatinya kita semua hanyalah insan biasa yang tak jauh dari cela. Hari ini bisa saja jadi orang baik, tetapi esok lusa tiada bisa dijamin baik.
Oleh karena itu, daripada harus mengobati sebaiknya mencegah dilakukan sebagai pilihan terbaik. Mari sama-sama mempertebal iman sebagai tameng dari segala kegiatan munkar yang merugikan diri.