Daftar Isi
#3 Kursi bisa diputar 360 derajat, tapi…
Kursi pada kereta panoramic sebenarnya bisa diputar 360 derajat. Jika ingin melihat panorama alam leluasa bisa memutar kursi menghadap jendela. Sayangnya, kursinya tidak bisa diputar satuan. Sebagai contoh, ketika saya duduk di kursi nomor 6A dan memutar kursinya, maka kursi di sebelah saya (6B) ikut berputar. Kalau penumpang sebelah adalah saudara atau teman kita sih enak-enak saja meminta izin memutar kursi. Kalau orang lain kan sungkan juga. Masa kita harus merepotkan penumpang lain hanya untuk melihat pemandangan alam?
#4 Kereta panoramic memang cantik, tapi silau
Kalau melihat gambar yang beredar di internet, kereta panoramic dengan kaca-kaca yang besar menimbulkan kesan panas bagi penumpang. Nyatanya, suasana di dalam kereta nggak panas sama sekali kok karena ada AC. Rasanya ya seperti kalau kita naik mobil dengan pelindung kaca solargard gitu. Hanya saja, Hanya saja, kita tetap akan merasa silau dan ujung-ujungnya tidak bisa tidur karena sengatan cahaya matahari.
Kalau naik kereta panoramic dari Surabaya ke Jogja dengan jadwal pagi hari dan jarak tempuh hanya empat jam sih nggak masalah silau sebentar. Masalahnya saya naik dari Surabaya ke Bandung dengan perjalanan lebih dari 10 jam, Gaes. Alih-alih menikmati pemandangan alam, saya malah merasa seperti sedang menantang matahari, lama-lama sakit mata juga.
Sebenarnya kita bisa menutup tirainya sih, tapi sekali lagi, kalau kita tutup tirai sementara penumpang sebelah ingin melihat pemandangan, saya bisa apa? Masa ribut sama penumpang sebelah perkara tirai kan nggak lucu.
#5 Tidak memiliki bagasi atas bikin repot
Masalah lainnya yang mungkin akan timbul ketika naik kereta ini adalah tidak ada bagasi atas pada gerbong kereta. Jelas hal ini akan merepotkan mereka yang bepergian dengan banyak bawaan. Koper atau tas biasanya ditaruh di dekat kaki yang otomatis mempersempit ruang gerak kaki. Sebenarnya ada bagasi yang ada di setiap belakang gerbong, tapi akan sedikit merepotkan kalau penumpang akan turun. Selain itu, ada rasa was-was juga karena kopernya jauh dari pengawasan.
#6 Sedikit tips untuk kamu yang akan naik kereta panoramic
Kereta panoramic ini memang tidak didesain untuk kaum mendang-mending. Dengan uang Rp1,2 juta sebenarnya kurang worth to buy untuk melihat pemandangan alam yang masih bisa kita lihat di gerbong eksekutif. Apalagi kursi kedua jenis gerbong itu sama-sama empuknya.
Akan tetapi, kalau memang uang bukan masalah buat kalian. Saran saya, kalau ingin membeli tiket kereta panoramic pilihlah kursi di nomor paling belakang agar view-nya lebar. Kalian akan lebih puas memandangi panorama alam. Kalau ingin duduk di dekat jendela pilih huruf A dan D, karena yang C dan B posisinya ada di lorong. Selain itu, pastikan membawa penutup mata supaya bisa tidur tanpa silau.
Sekian dulu dari saya, semoga membantu.
Penulis: Tiara Uci
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Kursi Prioritas KRL Jogja-Solo, Cara Mudah Menguji Empati Seseorang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.