Saya selalu bertanya-tanya tiap berkunjung ke masjid yang sejauh ini pernah saya singgahi, kenapa sih toilet masjid selalu dikunci? Mungkin bisa terkesan aneh, jika toilet masjid dipakai umum. Itu kan toilet masjid, emangnya tidak takut dosa jika ke masjid tujuannya hanya untuk buang hajat doang. Tapi, kalau dikunci terus, menurut saya ya nggak pas
Tujuan pembuatan toilet masjid yang jelas adalah agar jemaah masjid bisa merasakan kenyamanan apabila ada yang ingin buang hajat. Tidak perlu balik ke rumah jika memang hanya untuk buang hajat. Oleh karena itu, perlu diapresiasi para pengelola masjid bagi yang tetap tabah dan sabar dalam mengelola toilet.
Saya kepikiran untuk menulis ini gara-gara saya menemukan masjid di daerah Majene, yang notabene daerah kosan saya, yang toiletnya selalu dikunci. Saya tidak tahu kenapa selalu dikunci, entah karena rusak atau memang dikunci. Kalaupun dibuka, saya melihat toilet tersebut dibuka hanya dalam hitungan jam.
Bayangkan kalau jamaah tiba-tiba ingin buang hajat, tetapi toilet masjidnya malah dikunci, kan itu sangat menyebalkan dan menyusahkan para jamaah. Nah, ngapain ada toilet kalau tidak pernah dibuka atau dikunci terus, kira-kira apa untungnya. Seharusnya, toilet masjid itu ada agar jamaah bisa nyaman, bukan justru mempersulit. Aneh dah.
Jika kita lihat, masjid-masjid yang ada di perkotaan hampir setiap saat selalu menjadi tempat persinggahan orang-orang untuk melakukan ibadah. Nah, itu tidak menutup kemungkinan akan banyak juga yang ingin membuang hajat dulu, lalu setelah itu melakukan salat. Kira-kira bagaimana tidak enaknya apabila ingin beribadah, tetapi selalu dihantui dan dituntut untuk mengeluarkan hajat.
Apakah itu bukan suatu kebaikan jika toilet masjid dibuka lebar-lebar, di mana setiap orang dapat menggunakannya ketika ingin membuang hajat. Saya pikir itu juga bagian dari dakwah lho, karena di dalamnya ada unsur penyebaran kebaikan, iya kan?
Kalau toilet masjid akan terus-terusan dikunci, justru saya pikir itu lebih baik dihilangkan saja. Tidak ada juga gunanya kan kalau dikunci, kecuali bagi yang pegang kuncinya. Itu kan toilet masjid, bukan rumah dan bukan milik pribadi, tetapi milik semua orang.
Tidak bisa dimungkiri, jika toilet dibuka untuk umum, pengelola masjid akan bekerja ekstra dalam merawatnya. Tetapi, saya pikir itulah bagian dari risiko dan tanggung jawabnya sebagai pengurus masjid. Bagaimanapun, bakal kotor juga kok akhirnya kalau nggak dipakai. Fungsinya toilet kan memang untuk dipakai kan?
Pengurus masjid bisa membuat peringatan agar tetap menjaga keberhasilan ketika menggunakan toilet, baik itu dilakukan secara langsung atau papan pengumuman. Bukan justru mengunci dan tidak boleh menggunakan toilet, saya pikir itu bukan solusinya. Jangan karena kotor sedikit saja, maka langsung emosi sampai-sampai mengunci toilet.
Jadi, bagi pengelola masjid mestinya juga berpikir dan berbuat bijak. Jangan karena ada sedikit masalah saja, maka langsung marah-marah dan mengunci toilet. Ada banyak cara lain yang bisa digunakan untuk menjaga, selain harus menguncinya. Toilet tersebut kan untuk umum, bukan untuk pribadi saja. Jamaah juga butuh kenyamanan dalam beribadah, dan toilet memang salah satu fasilitas yang menunjang kenyamanan beribadah.
BACA JUGA Nyuruh Anak Kecil ke Masjid Itu Bagus, tapi Ajari Juga Adabnya dan tulisan Budi Prathama lainnya.