Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Kenapa Orang Indonesia Susah untuk Diajak Jalan Kaki?

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
10 Juni 2022
A A
Kenapa Orang Indonesia Susah untuk Diajak Jalan Kaki Terminal Mojok

Kenapa Orang Indonesia Susah untuk Diajak Jalan Kaki (Alip Fabio/Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Selain senang nonton film dan serial Hollywood, sesekali saya menyempatkan diri nonton film maupun serial Jepang dan Korea Selatan. Banyak film dan serial yang saya tonton memperlihatkan adegan orang sana jalan kaki ke mana-mana. Hal ini berbeda dengan kebiasaan orang Indonesia.

Bukan bermaksud menjelek-jelekkan orang Indonesia. Dari zaman kuliah dulu, banyak teman saya yang kos-kosannya persis di belakang kampus, tapi untuk sampai ke kampus saja harus mengendarai sepeda motor. Saat sudah bekerja, banyak rekan saya yang belanja ke Alfamart atau Indomaret mengendarai sepeda motor alih-alih jalan kaki. Padahal jarak kantor kami dengan Alfamart dan Indomaret terdekat nggak sampai 500 meter! Buset, dah.

Harus diakui, tingkat kemageran orang Indonesia memang akut banget. Jangankan disuruh olahraga di gym atau lari pagi yang bikin capek, disuruh jalan kaki seperti yang saya sebutkan di atas saja juga pada mager. Setelah mencoba melakukan investigasi kecil-kecilan, saya menemukan setidaknya empat alasan kenapa orang Indonesia susah banget diajak jalan kaki.

#1 Indonesia panas banget

Alasan pertama ini sering banget dikemukakan orang-orang yang malas banget jalan kaki meski jarak tujuan mereka dekat sekalipun. Lantaran dilalui garis khatulistiwa, Indonesia memiliki iklim tropis yang terkenal dengan cuacanya yang hangat. Jalan kaki sebentar dari kos ke kampus atau dari rumah ke minimarket saja sudah pasti bikin orang keringetan. Di Bandung yang termasuk dataran tinggi saja ngesang pisan, apalagi di kota-kota lain seperti Jakarta atau Surabaya?

Hal ini tentu berbeda jauh dengan negara-negara sub-tropis seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang, maupun Korea Selatan yang punya suhu udara relatif lebih dingin ketimbang Indonesia. Makanya orang-orang di negara tersebut banyak yang memilih berjalan kaki ke mana-mana biar hangat dan nggak kedinginan.

#2 Kendaraan bermotor makin bisa dijangkau banyak orang

Alasan selanjutnya kenapa orang Indonesia sulit diajak untuk jalan kaki adalah keberadaan kendaraan pribadi yang makin banyak. Kendaraan bermotor di Indonesia makin mudah untuk dijangkau banyak orang. Apabila 20 tahun lalu yang punya sepeda motor atau mobil hanya kalangan menengah atas, kini siapa pun bisa membawa pulang sepeda motor atau mobil ke rumah dengan membayar uang mukanya saja. Apalagi sekarang ini cicilan kendaraan bermotor cukup terjangkau dengan tenor yang disesuaikan dengan kemampuan.

Hal ini membuat banyak orang Indonesia jadi memanfaatkan kendaraan bermotor yang mereka miliki untuk bepergian ke mana saja termasuk ke minimarket yang letaknya cuma di ujung gang rumah sekalipun. Sudah ambil cicilan Honda PCX 3 tahun masa nggak dimanfaatkan?

#3 Sistem transportasi Indonesia masih jelek

Selain karena faktor cuaca seperti yang saya sebutkan di atas, negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, hingga Korea Selatan “memaksa” warganya untuk jalan kaki mencapai transportasi publik terdekat seperti bus atau kereta. Sistem transportasi publik di negara-negara tersebut umumnya sudah sangat maju, sehingga warganya mau “dipaksa” berjalan kaki menuju halte atau stasiun. Berbeda dengan Indonesia di mana sistem transportasi publik kita belum semaju negara-negara tersebut. Jadi, alih-alih menggunakan transportasi publik, mending langsung naik kendaraan pribadi dari rumah ke kantor.

Baca Juga:

Bukannya Malas, Orang Indonesia Memang “Dipaksa” Nggak Suka Jalan Kaki

Saya Jadi Rajin Jalan Kaki Gara-gara Nggak Mau Lagi Bayar Parkir ke Tukang Parkir yang Sebenarnya Nggak Berjasa Amat

#4 Trotoar di Indonesia nggak ramah buat pejalan kaki

Selain tiga alasan di atas, ada satu lagi alasan utama yang bikin orang Indonesia enggan jalan kaki. Yap, apalagi kalau bukan karena trotoar di Indonesia yang nggak ramah buat para pejalan kaki. Nggak semua wilayah Indonesia punya trotoar lebar dan indah seperti yang terletak di kawasan Sudirman dan sekitarnya.

Sebagian besar trotoar yang ada di Indonesia kondisinya sangat memprihatinkan. Konturnya nggak rata, nggak ramah untuk dipakai saudara kita yang difabel, bahkan masih banyak trotoar yang dipakai pedagang kaki lima untuk berjualan. Di beberapa kota besar seperti Jakarta, trotoar bahkan dipakai sebagai tempat parkir kendaraan bermotor hingga dinaiki oleh para pengendara motor yang berusaha menghindari kemacetan di jalan. Alih-alih marah, para pejalan kaki akhirnya memilih untuk mengalah.

Itulah empat alasan utama kenapa orang Indonesia sulit banget diajak jalan kaki. Mudah-mudahan tulisan ini nggak cuma dibaca orang Indonesia biar bisa lebih rajin jalan kaki, tapi juga dibaca pemerintah supaya bisa memfasilitasi warganya dengan prasarana yang memadai untuk berjalan kaki. Apalagi kalau jalan kakinya ke rumah ayang.

Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kenapa Orang Indonesia Suka Tanya Kapan?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Juni 2022 oleh

Tags: jalan kakiorang indonesia
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

SpongeBob SquarePants Adalah Representasi Masyarakat Indonesia yang Sebenarnya Terminal Mojok

SpongeBob SquarePants Adalah Representasi Masyarakat Indonesia yang Sebenarnya

13 Mei 2022
5 Kebiasaan Buruk Orang Indonesia yang Bakal Hilang kalau Tinggal di Jepang Terminal Mojok

5 Kebiasaan Buruk Orang Indonesia yang Bakal Hilang kalau Tinggal di Jepang

9 Agustus 2022
orang indonesia

Orang Indonesia: Ngaku Toleran Tapi Tebang Pilih, Ngaku Baik Tapi Selektif

11 Maret 2020
Kampus Elit, Parkir Sulit tukang parkir liar

Saya Jadi Rajin Jalan Kaki Gara-gara Nggak Mau Lagi Bayar Parkir ke Tukang Parkir yang Sebenarnya Nggak Berjasa Amat

1 Agustus 2023
Bukannya Malas, Orang Indonesia Memang “Dipaksa” Nggak Suka Jalan Kaki Mojok.co

Bukannya Malas, Orang Indonesia Memang “Dipaksa” Nggak Suka Jalan Kaki

3 Desember 2024
orang indonesia di mata orang korea

Orang Indonesia di Mata Orang Korea

29 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.