Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Musik

Kenapa Industri Musik Jepang Tidak Berkembang Sebesar K-Pop?

Devia Anggraini oleh Devia Anggraini
21 Juli 2020
A A
Kenapa Industri Musik Jepang tidak Berkembang Sebesar K-Pop MOJOK.CO

Kenapa Industri Musik Jepang tidak Berkembang Sebesar K-Pop_ MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Kenapa, sih, industri musik Jepang nggak sebesar industri musik Korea Selatan? Padahal, secara kualitas, musik Jepang bagus juga.

Izinkan saya cerita dulu sebelum lanjut….

Jadi, waktu masih duduk di bangku SMP, saya pernah patah hati. Waktu itu, saya bersyukur sebab kesedihan cinta monyet itu mengantarkan saya mengenal Kazuhara Ryuto. Sekadar info, Kazuhara Ryuto adalah seorang penyanyi Jepang yang bernaung dalam boy group Generations from Exile Tribe.

Setiap orang punya caranya masing-masing untuk mengobati diri dari patah hati. Kebetulan, waktu itu saya memilih untuk menonton drama dari Negeri Sakura. Alasannya karena saya sudah lebih dulu akrab dengan tayangan anime seperti Detective Conan, Sword Art Online, Kuroko no Basuke, dan lain-lain. Jadi menikmati konten berbahasa Jepang sudah menjadi keseharian saya.

Dari menonton drama dan anime Jepang, saya pun akhirnya mulai terpapar lagu-lagu dari soundtrack-nya. Saya jadi naksir dan mencari tahu lagu-lagu terbaru Jepang, sampai akhirnya saya bertemu Kazuhara Ryuto itu tadi.

Rasa cinta saya dengan kebudayaan dan musik Jepang di masa lalu dan masa sekarang berbeda. Dulu saya suka banget sampai sering ikut event kebudayan Jepang, khususnya yang harga tiketnya nggak mahal. Tapi setelah lulus SMA saya nyaris nggak pernah cari tahu tentang Jejepangan lagi.

Beberapa bulan lalu saya muncul perasaan kangen mendengarkan suara mas Ryuto dan akhirnya saya mulai mendengarkan dia bernyanyi lagi. Ketika lagi asik streaming, saya baru sadar betapa timpangnya kesuksesan musik-musik J-Pop dengan K-Pop di kancah internasional.

Rasanya semua anak muda Indonesia, suka atau tidak dengan K-Pop, tahu siapa itu Super Junior, EXO, Twice, Blackpink, dan BTS. Tapi kira-kira berapa banyak yang tahu AAA? Berapa banyak yang tahu Sekai no Iwari? Dan siapa saja yang tahu Hey! Say! JUMP.

Baca Juga:

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

Bagi-bagi Freebies di Konser K-Pop Bikin Trauma dan Nama Baik Fandom Tercemar Gara-gara Oknum K-Popers Tak Tahu Diri

Tiga nama yang saya sebutkan itu adalah nama yang besar di industri musik Jepang selain One Ok Rock, AKB48, Ikimono Gakari, dan FLOW, tapi mungkin nggak akrab di telinga teman-teman yang tidak suka musik-musik J-Pop. Itu pun saya ragu para pembaca tahu lagu lain dari FLOW dan Ikimono Gakari selain yang menjadi soundtrack anime Naruto.

Setelah saya pikir-pikir, memang sepertinya sulit untuk industri musik Jepang menancapkan kukunya sedalam K-Pop di kancah internasional. Tidak bisa dimungkiri, kita tahu bahwa ada banyak faktor yang membuat industri musik Korea begitu besar, yang industri milik Jepang tidak punya.

Seperti contohnya pemanfaatan platform digital gratis. Ketika mulai menyukai musik Jepang pada 2013, saya sangat kesulitan mencari platform di mana saya bisa streaming music video mereka. Satu-satunya pilihan adalah situs J-POP suki.

Baru sekitar 2014, ada beberapa grup yang mengunggah video klip mereka ke YouTube tapi berbentuk preview yang hanya berdurasi dua menitan. Hal ini berbeda sekali ketika di tahun sebelumnya, saya sudah bisa streaming lagu 2PM secara penuh lewat YouTube.

Masalahnya, siapa yang tiba-tiba tanpa sengaja mengakses situs J-Pop suki? Bisa jadi tidak ada sama sekali. Lalu bagaimana orang-orang biasa bisa terpapar lagu-lagu Jepang kalau tidak pernah ditayangkan secara cuma-cuma di platform umum di mana orang bisa secara tidak sengaja menemukannya?

Industri J-POP menuntut usaha keras bagi orang yang tertarik dengan mereka. Rasanya mustahil untuk mengajak orang baru menikmati karya industri hiburan Jepang. Bayangkan kalau Hey! Say JUMP punya konten di YouTube, mungkin boy group yang sudah berusia 13 tahun itu bisa sebesar produk K-Pop seperti AKB48 di kancah internasional.

Ini juga berlaku untuk stasiun TV yang menayangkan konser musik. Sebagai perbandingan, coba lihat apa yang K-Pop punya? Mereka ada Mnet, SBS, MBC, KBS, dan lainnya yang aktif menyiarkan konser artis dari negaranya. Kalau mengetik BTS live di kolom pencarian YouTube, kita bisa dengan mudah menemukan rekaman konser BTS dengan kualitas rekaman yang baik.

Selain itu, saya merasa orang yang sudah menjadi fans J-Pop tidak punya energi dan dedikasi sebesar fans K-Pop dalam menyebarkan nilai-nilai Jejepangan. Maksudnya, kalau penasaran dengan grup K-Pop, saya bisa menemukan ratusan video variety show mereka dalam bahasa Inggris yang kebanyakan diterjemahkan oleh para fans. Sebenarnya, industri J-Pop juga punya banyak variety show, tapi yang berbahasa Inggris sangat sedikit, khususnya di YouTube.

Sebenarnya ada satu platform yang memuat cukup banyak video variety show para pelaku industri musik Jepang, namanya Dailymotion. Tapi sekali lagi, ini soal pemanfaatan platform digital. Pertanyaannya, berapa banyak manusia di Indonesia ini yang menggunakan Dailymotion dalam keseharian? Pasti semua pakainya YouTube, kan?

Menemukan video lirik terjemahan lagu Jepang saja susahnya setengah mati, berbeda sekali dengan jumlah video terjemahan lagu K-Pop yang banyak. Malah beberapa managemen secara cuma-cuma membuatkan subtitle terjemahan Bahasa Inggris di video klip talentnya.

Sebenarnya, masih banyak kekesalan yang saya ingin ungkapkan, tapi saya khawatir artikel ini akan menjadi sangat panjang.

Padahal, di negeri Jepang sendiri, industri musik dipromosikan dengan sangat baik. Contohnya, AKB48 dan artis-artis yang bernaung di bawah Exile Tribe punya tayangan drama sendiri, loh. Jadi ada series of drama yang pemainnya anggota grup. Kurang niat apa coba? Kurang mahal apa coba?

Saya berharap, strategi yang lebih baik bisa dilakukan oleh orang-orang di balik industri musik Jepang, supaya berkembang sebesar K-Pop.

BACA JUGA 4 Kesalahan Skincare Routine Para Selebgram dan YouTuber yang Harus Segera Dihentikan dan tulisan Devia Anggraini lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Oktober 2021 oleh

Tags: animeblackpinkbtsexoK-Popmusik jepang
Devia Anggraini

Devia Anggraini

Seorang pengkhayal profesional

ArtikelTerkait

Sumber gambar: YouTube Nation of Anime

Moriarty The Patriot: Meraih Dunia Ideal dengan Eksekusi Kejahatan yang Brutal

10 September 2021
Karakter anime (Unsplash.com)

3 Alasan Mencintai Karakter Anime dan Fiksi Lebih Sehat untuk Hati

20 Juni 2022
5 Sosok yang Cocok Melatih Pendidikan Militer jika Wibu yang Menentukan

5 Tokoh yang Cocok Melatih Pendidikan Militer jika Wibu yang Menentukan

9 September 2020
Menerka Alasan para Fans K-Pop Sangat Royal Saat Beli Merchandise Idolanya terminal mojok.co

Menerka Alasan para Fans K-Pop Sangat Royal Saat Beli Merchandise Idolanya

11 Juni 2021
Anime Haikyuu! Itu Menyebalkan karena Memaksa Saya Bermimpi Lagi terminal mojok.co

Nama Besar Studio Nggak Menjamin Kualitas Anime

19 Desember 2020
Stereotip Ngehek bagi Bapak-bapak yang Masih Suka Nonton Anime terminal mojok.co

Stereotip Ngehek bagi Bapak-bapak yang Masih Suka Nonton Anime

20 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.