Pendidikan, terlepas bahwa itu semua adalah hak tanpa terkecuali, tetap saja membutuhkan uang. Bahkan, tak bisa melepas pendidikan dari uang. Dan hal ini, berpengaruh pada banyak hal, salah satunya adalah ekspektasi gaji.
Ekspektasi gaji, selalu (dipaksa) berkaitan dengan tingkat pendidikan. Orang-orang berpikir seperti ini: lulusan SMA, gaji UMR (sudah bersyukur, dan harus). Sarjana, makin tinggi gelarnya, gajinya makin besar. Dan semua hal itu, berujung ke satu hal, yaitu, ekspektasi gaji fresh graduate yang kadang kelewat halu.
Tapi, apa penyebabnya? Apa yang salah?
Mahalnya pendidikan, itu penyebabnya.
Tidak ada yang gratis di dunia ini, bahkan pendidikan sekalipun. Dan hal ini bikin orang berpikir bahwa, setelah membayar sekian puluh (atau bahkan ratus) juta untuk pendidikan, mereka punya beban untuk “balik modal”.
Beban ini tak main-main. Jika mendapat gaji yang hanya sebesar UMK (apalagi UMK Jogja), mereka merasa gagal. Sudah kuliah tinggi-tinggi, tapi ternyata cuman dihargai segini. Pikirannya begitu. Pemikiran tersebut salah, tapi salahnya bukan di gajinya, di perkara beban uang. Pendidikan seharusnya tidak semahal itu, dan jika tak semahal itu, perkara ekspektasi gaji tak akan jadi masalah yang akan dibicarakan terus menerus.
Perkara ekspektasi gaji berkaitan dengan tingkat pendidikan itu juga produk dari masalah mahalnya pendidikan. Orang SMA tidak dianggap pantas meminta gaji, terlepas dari skill set-nya, karena dianggap mereka tak menghabiskan uang banyak untuk pendidikan. Sedangkan sarjana, harus dibayar begitu mahal, meski mereka clueless.
Semua ini, bersumber dari hal yang kerap luput dari pandangan: mahalnya pendidikan kita.
Itulah penyebab ekspektasi gaji fresh graduate yang kadang kelewat tinggi. Mereka tidak sepenuhnya salah, soalnya mereka juga jadi korban dari pendidikan yang entah kenapa, makin lama makin mahal, meski outputnya rasa-rasanya kok gitu-gitu aja.
Jadi, apakah salah fresh graduate minta gaji tinggi?
Nggak ada yang salah dari hal itu, sebenarnya. Selama fresh graduate punya skill set yang mumpuni, nggak masalah minta gaji tinggi. Malah justru wajib dibayar tinggi. Tapi biarlah itu jadi urusan perusahaan. Kita fokus ke penyebab, dan sebaiknya kita benar-benar mencari penyelesaian masalah pendidikan yang kelewat mahal ini.
Penulis: Nurul Fauziah
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Dilema Gaji Fresh Graduate: Takut Ketinggian, tapi Ogah Kekecilan