Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kemunculan Akun @polisimaba Menunjukkan Ospek Lebih Baik Ditiadakan

Ananda Bintang oleh Ananda Bintang
12 September 2020
A A
Soe Hok Gie dan Mohammad Roem saja Setuju dengan Perpeloncoan Ospek terminal mojok.co

Soe Hok Gie dan Mohammad Roem saja Setuju dengan Perpeloncoan Ospek terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika pandemi, ada satu hal positif yang saya harapkan: nggak bakal ada lagi ospek aneh-aneh atau kalau bisa nggak usah ada ospek sekalian. Tapi, harapan itu pupus seperti harapan pandemi ini akan berakhir dalam waktu dekat. Saya mendengar kabar dari seorang kawan saya, di kampus saya tercinta, sudah muncul sebuah akun Twitter bernama @polisimaba. Sebuah akun anonim yang belakangan “mengintai” salah seorang maba.

Kemarin-kemarin ribut di grup garagara bocah ini makin dipantau makin sini makin cari garagara.

Kalo emg gamau masuk MPM atau Fikom Unpad, gak usah masuk aja gimana?

Jalur mandiri aja bangga sok gak mau ospek? Sampe ketemu ya
@adiosui pic.twitter.com/vX2sq9YPBy

— polisimaba (@polisimaba) September 8, 2020

Kehadiran akun ini jelas menimbulkan masalah baru. Alih-alih ospek online yang saya harapkan nggak bakalan ada acara bentak-bentak (ya, soalnya mau bentak-bentak juga malah nanti diomelin tetangga) atau menimbulkan intimidasi yang nggak perlu, hadirnya akun tersebut malah mengindikasikan ada ospek online atau nggak, kating-kating yang bajilak gitu tuh bakalan tetep ada bagaimanapun bentuknya.

Ospek memang sudah mendarah daging banget di sistem pendidikan kita. Meskipun pemerintah telah melarang kegiatan penerimaan mahasiswa baru selain dalam rangka kegiatan akademik lewat SK Dirjen Dikti Nomor 38/DIKTI/Kep/2000, kegiatan perpeloncoan pasti ada aja tiap tahun.

Mengapa selalu ada perpeloncoan? Katanya sih karena ada oknum kating. Tapi, masak tiap tahun selalu ada oknum kating yang melakukan perpeloncoan? Sebenarnya, yang musti disalahkan itu konsep dan sistem ospek yang memberi potensi untuk menghadirkan oknum-oknum kating ini, bukan nyalahin (((oknumnya))) doang.

Seseorang yang diberi kekuasaan dan wewenang memang selalu dekat dengan kekerasan.  Nggak heran ketika panitia ospek yang memiliki wewenang dan derajat lebih tinggi dari mahasiswa baru cenderung melakukan kekerasan, baik fisik maupun psikis seperti yang dilakukan @polisimaba.

Lah, terus kalau nggak ada ospek gimana dong? Ya sudah, biarin aja. Biarkan berkembang sendiri. Saya yakin mahasiswa baru yang diberi keleluasaan berkarya dan berpendapat akan jadi mahasiswa yang lebih tokcer.

Thorndike, psikolog pembelajaran, pernah menyatakan bahwa suatu sistem hukuman di dalam pembelajaran tidak efektif untuk meniadakan suatu perilaku tertentu. Begitu pula dengan hukuman dan sanksi pada ospek, tidak akan efektif membuat seorang mahasiswa menghilangkan perilaku-perilaku buruknya.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Hormatnya seorang maba kepada kating nggak bisa dipatenkan melalui aturan atau sanksi. Yang bisa mengubahnya adalah perilaku kating itu sendiri terhadap maba. Semisal, jika kating hormat pada maba, maba pun akan melakukan hal yang sama. Tapi kalau kating ngehe ke maba dengan segala aturan yang bikin beban pikiran, ya dia nggak bakal dihormati lah.

Perilaku feodal dan Orba banget dalam ospek sebenarnya bisa diubah, eh tapi malah dibikin ribet. Entah pakai embel-embel demi kenangan yang lebih berkesan lah, tidak adanya sekat antara kating dan maba lah. Berak!

Yang saya ketahui, kedekatan antara maba dan kating terjadi justru bukan karena ospek, melainkan lewat kegiatan-kegiatan saat kuliah atau di luar kuliah. Seperti ketika jadi panitia acara bersama, saat berorganisasi, atau terlibat perlombaan.

Jika argumen diadakannya ospek buat mengukir kenangan, rasanya juga kurang pas. Kenangan yang bakalan lebih berkesan itu bukan cuma bisa didapat saat ospek. Tentu pasti akan ada yang bilang, “Ini kan kenangan sekali seumur hidup.” Halah, penyakit cacar juga kenangan sekali seumur hidup, tapi kita nggak mau mengulanginya kan? 

Dari hadirnya akun @polisimaba ini, ada indikasi yang jadi masalah tuh ada di sistem dan di konsep ospek yang nyuruh maba ngerjain begini-begitu. Padahal itu hak maba untuk nggak ngerjain tugas atau bahkan nggak ikut ospek. Emang ospek bakal ngaruh ke kuliah? Emang ngehubungin dosen harus pake goyang-goyang TikTok?

Jika nantinya akun @polisimaba bakal klarifikasi dengan alasan doi bukan panitia ospek fakultas yang bersangkutan atau alasan lainnya, stigma kita terhadap ospek dan tetek-bengeknya tidak akan berubah. Ospek tetap memandang maba sebagai pelampiasan atas perlakuan kating-kating sebelumnya dan mindset ini sudah turun-temurun kayak Dynasty Warrior.

Saya selalu berharap tahun depan nggak bakalan lagi yang beginian. Soalnya saya juga udah capek denger mahasiswa baru yang menggebu-gebu meneriakkan perubahan di dalam ospek, eh pas jadi panitia, malah ngomong, “Kalau dipikir-pikir sih, ospek ini ada nilai positifnya….” Udah cocok banget jadi aktivis yang ujung-ujungnya jadi anggota DPR.

Semoga maba yang mengalami intimidasi di tengah pandemi ini baik-baik saja. Pandemi aja udah ngaruh ke mental kita, ini kok teganya masih mau nambah-nambahin beban mental dan tugas ke orang lain.

Saya yakin, kalau ada dosen yang menyusahkan panitia ospek itu dengan berjuta tugas yang sama-sama ribet, mereka akan sama-sama mengeluh dengan satu kalimat andalan, “Sesungguhnya Tuhan membenci orang yang mempersulit orang lain padahal mampu melakukan kebaikan.”

BACA JUGA 3 Lagu Iwan Fals yang Kalau Diciptakan Sekarang, Pasti Rame kayak Tilik dan tulisan Ananda Bintang lainnya. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 September 2020 oleh

Tags: Mahasiswaospek
Ananda Bintang

Ananda Bintang

ArtikelTerkait

Jalan Pandega Marta Jogja Pembelah Labirin “Kasultanan Pogung”. Kawasan Mewah, Sayang Jalannya Memprihatinkan Mojok.co

Jalan Pandega Marta Jogja Pembelah Labirin “Kasultanan Pogung”. Kawasan Mewah, Sayang Jalannya Memprihatinkan

9 Mei 2024
jangan beli mobil mobil korea hyundai datsun kia mojok

Apa sih Fungsi Stiker Kampus di Kaca Mobil?

16 Juni 2021
Keresahan Saya terhadap Pegawai Kampus yang Memperlakukan Mahasiswa seperti Sampah

Keresahan Saya terhadap Pegawai Kampus yang Memperlakukan Mahasiswa seperti Sampah

3 Januari 2024
dosen penguji

Ketahui Tipe Dosen Penguji Skripsi dan Kerja Praktik, Supaya Tidak Dibantai Saat Ujian

4 Agustus 2019
Membayangkan Rasanya Jadi Mahasiswa KKN di Kampung Durian Runtuh Upin dan Ipin

Membayangkan Rasanya Jadi Mahasiswa KKN di Kampung Durian Runtuh “Upin dan Ipin”

9 Desember 2023
Betapa Beruntungnya Mahasiswa ITB. Punya Kampus Estetik dan Adem. Institut Teknologi Bandung Punya Mata Kuliah Olahraga Juga. (Wikimedia Commons)

Sialan! ITB Itu Kampusnya Estetis, Mahasiswa Institut Teknologi Bandung Bikin Iri Banget

1 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.