Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Kekeliruan Penerjemahan Serial Disney+ Bahasa Indonesia

Annisa R oleh Annisa R
8 Juni 2022
A A
Kekeliruan Penerjemahan Serial Disney+ Bahasa Indonesia (Unsplash.com)

Kekeliruan Penerjemahan Serial Disney+ Bahasa Indonesia (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai penyedia layanan Video-on-Demand (VOD) yang juga beroperasi di Indonesia, adalah wajar kalau Disney+ meluncurkan serial-serialnya dalam versi sulih suara (dubbing) bahasa Indonesia. Apalagi, jauh sebelum layanan ini lahir, serial Disney juga sudah cukup akrab di Indonesia dengan ditayangkannya beberapa judul di RCTI.

Namun, ada beberapa kekeliruan dalam penerjemahan yang muncul di dialog beberapa judul serial. Dari yang biasa saja, sampai fatal. Berikut kekeliruan-kekeliruan yang saya berhasil tangkap.

#1 Idiom yang diterjemahkan secara harfiah

Di episode ke-19 musim pertama dari “Star vs. the Forces of Evil” milik Disney+, terdapat seorang staf sekolah yang menyapa calon siswa baru. Di bahasa Inggris, sapaannya adalah “single file”, yang mana merujuk pada bentuk barisan para calon siswa ini.

Kalau disetarakan ke bahasa Indonesia, mungkin kira-kira, “Halo, barisan!”

Itu aja masih aneh.

Namun tebak, apa terjemahan yang digunakan?

“Dokumen tunggal!”

Iya, kayak lagi nyapa setumpuk akta kelahiran di meja kelurahan gitu.

Baca Juga:

Disney, Alasan Orang Terobsesi dengan Keluarga Kerajaan Inggris meski Punya Reputasi Berdarah

MCU Phase 4 Adalah Fase Terburuk Sepanjang Sejarah MCU

Padahal, kan, bisa ya terjemahannya Disney+ nggak literal-literal amat dan disesuaikan sama konteks. Misalnya, “Halo, calon siswa!”

#2 Ngide nerjemahin bahasa non-Inggris

Luz, protagonis “The Owl House”, merupakan seorang keturunan Spanyol yang tinggal di Connecticut, Amerika Serikat. Sesekali, dia bicara dalam bahasa Spanyol, baik saat berkomunikasi dengan ibunya, atau ketika bergumam sendiri.

Abaikan fakta gimana ceritanya orang dari dimensi lain juga pakai bahasa Inggris di kehidupan sehari-hari. Kolonialisasi, mungkin.

Yang jelas, di cerita ini, orang-orang sana tahunya bahasa Inggris, nggak tahu bahasa Spanyol. Dianggap bahasa lokal bumi.

Kekayaan identitas ini justru terhapus karena kadang-kadang dialog bahasa Spanyol dia diterjemahkan. Misalnya “Hola, Mama!” yang Luz ucapkan saat bikin vlog, diterjemahkan menjadi “Halo, Ibu!”

Saat ada tokoh yang menggunakan bahasa Spanyol pun, sudah ada takarir bawaan di videonya, kok. Dan saya rasa “Hola, Mama” juga nggak sulit-sulit banget dimengerti oleh orang yang nggak menuturkan bahasa Spanyol.

#3 Penggunaan kata ganti yang nggak sesuai plot cerita

Di prolog versi bahasa Indonesia, Dipper Pines menyebut saudara kembarnya, Mabel Pines, sebagai “adik”. Padahal, lebih tua Mabel lima menit!

Di versi aslinya, Dipper menyebut “… my sister, Mabel.” Saran saya, sih, pakai saja terjemahan “saudaraku, Mabel.”

Masih luwes juga, kan.

Tapi bentar, di Jawa, yang lahir belakangan sering disebut kakak, ding. Wah, jangan-jangan sebenarnya “Gravity Falls” terletak di Mangunan.

Hal serupa juga terjadi di “The Owl House”. Lilith lebih tua dua tahun dari saudara seayah seibunya, Edalyn. Akan tetapi, di episode pertama musim kedua bahasa Indonesia, Lilith berkata ke Edalyn:

“Jangan khawatir, Kakak,”

Lah? Gimana ceritanya kakak manggil kakak ke adiknya, dah. Duh, Disney+.

Saya nggak tahu apakah kekeliruan ini cuma sesekali atau seterusnya. Saya nggak kuat kalau kudu memastikan dengan cara menonton ulang dalam bahasa Indonesia.

#4 Menyamakan frog dan toad jadi katak

Ini yang menurut saya paling berpotensi mengganggu pemahaman penonton tentang jalan cerita. Di “Amphibia”, salah satu serial Disney+, terdapat tiga kelompok besar amfibi yang diceritakan nggak akur satu sama lainnya. Mirip-mirip rasisme gitu, lah. Ketiganya adalah newt (kadal air), toad (kodok), dan frog (katak).

Welp, saya juga nggak berencana mengubah tulisan ini jadi materi Biologi buat menjelaskan perbedaan antara kodok dan katak, dan apakah pencipta serial “Amphibia” sendiri menggunakan lema toad dan frog dengan tepat secara sains.

Namun, sangat berisiko bagi Disney+, menurut saya, ketika terjemahan antara keduanya dicampuradukkan. Gimana ntar ngebedain kedua kelompok ini, deh, kalau keduanya disebut katak semua?

Apa dikira kodok, tuh, bahasa Jawa ya?

Mendingan sekalian salah satunya dinamain bala-bala biar nggak bingung.

Di atas tadi beberapa terjemahan keliru di beberapa serial Disney+. Berhubung saya nggak nonton ulang serial-serial tersebut dalam bahasa Indonesia, mungkin masih ada yang lainnya, mungkin juga di episode terbaru diperbaiki. 

Pengen buktiin sendiri?Langganan Disney+, lah!

Penulis: Annisa Rakhmadini

Editor: Yamadipati Seno 

BACA JUGA 3 Rekomendasi Serial Animasi Disney+ tentang Antardimensi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Juni 2022 oleh

Tags: disneydubbingserial DisneyThe Owl House
Annisa R

Annisa R

ArtikelTerkait

4 Faktor yang Bikin Saham Netflix Terguncang

4 Faktor yang Bikin Saham Netflix Terguncang

10 Juni 2022
3 Alasan Dongeng Klasik Snow White Tak Diceritakan pada Anak Terminal Mojok.co

3 Alasan Dongeng Klasik Snow White Tak Diceritakan pada Anak

30 April 2022
3 Kekurangan Film-film MCU yang Lumayan Mengganggu

3 Kekurangan Film-film MCU yang Lumayan Mengganggu

9 April 2022
Review Film 'Soul', Film Komedi Berat yang Begitu-begitu Saja terminal mojok.co

Review Film ‘Soul’, Film Komedi Berat yang Begitu-begitu Saja

9 Januari 2021
5 Soundtrack Terbaik dalam Film Encanto terminal mojok.co

5 Soundtrack Terbaik dalam Film Encanto

15 Januari 2022
5 Fakta Unik Ms. Marvel, Superhero Muslim Pertama di Dunia Marvel

5 Fakta Unik Ms. Marvel, Superhero Muslim Pertama di Dunia Marvel

17 Maret 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.