ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kehidupan di Penjara, Penuh Kreativitas di Balik Jeruji Lapas

M Alvin Bahril Ilmi oleh M Alvin Bahril Ilmi
7 Januari 2021
A A
Kehidupan di Penjara, Penuh Kreativitas di Balik Jeruji Lapas terminal mojok.co

Kehidupan di Penjara, Penuh Kreativitas di Balik Jeruji Lapas terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Meski banyak anggapan dari masyarakat bahwa kehidupan di penjara itu menyeramkan dan jadi tempatnya orang-orang buangan, penjara bukanlah tempat yang tandus akan harapan. Oke, memang narapidana dicap sebagai sampah yang terbuang oleh sebagian masyarakat. Tapi, ingat, sampah yang terbuang akan bisa didaur ulang sampai bisa menjadi barang yang menjadi idaman semua orang.

Perilaku narapidana memang erat dengan stigma negatif di masyarakat pada umumnya. Ini menjadikan mantan narapidana terkadang merasa kesulitan berbaur dan beradaptasi di luar tembok penjara ketika mereka sudah bebas masa pidana. 

Nah, untuk mengubah stigma negatif itu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) atau Rumah Tahanan Negara ( Rutan) berupaya menginovasi cara pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP)  agar kelak ketika mereka purna dari kehidupan di penjara, mereka dapat menjalani hidup yang positif, produktif, dan berdaya guna di tengah-tengah masyarakat.

“Memang awalnya susah, Pak, sampai sekian lama juga masih banyak lintingan (koran bekas, untuk keterampilan-red) saya yang gagal dan tidak bisa dipakai.”  ujar seorang warga binaan. “Tapi ya saya buat terus aja, habis mau ngapain lagi.” Saya tercenung. Bagi para warga binaan, waktu mungkin adalah satu-satunya hal berlimpah yang mereka miliki.

Keterampilan yang tadinya seolah mustahil pun akhirnya bisa dikuasai jika dilakukan terus menerus. Hal itu setidaknya dialami oleh warga binaan sebut saja Andi, seorang napi berusia 20 tahunan yang menekuni keterampilan membuat berbagai miniatur dari koran bekas, sesuatu yang tak pernah terbayangkan untuk dilakukannya, juga tidak disukainya. Butuh lebih dari dua bulan baginya untuk menyelesaikan karya “miniatur kapal” pertamanya.

Namun, setelah itu berbagai karya ia hasilkan dengan lancar. Ia pun dengan bangga bisa memberikan hadiah kepada anggota keluarganya, hasil keterampilan tangannya sendiri. Menjalani tujuh tahun masa hukuman, itulah cara Andi memetik kegembiraan-kegembiraan kecil dari kehidupan di penjara. Mau tidak mau ia harus mencari kesibukan untuk mengikis kebosanan, agar masa hukuman yang panjang tak terasa lama dijalaninya.

Selain Andi, masih banyak warga binaan lain yang juga menjalani aktivitas kemandirian, seperti menanam sayur di kebun, mencukur rambut, membuat mebel, servis listrik, menjahit dan masih banyak lagi.

Saya telah berbincang dengan beberapa warga binaan di bengkel kerja lapas dan kebanyakan jawaban mereka serupa. Mereka sangat membutuhkan kegiatan untuk mengatasi kebosanan. Membunuh waktu. Mengalihkan diri dari pikiran buruk dan semacamnya. Warga binaan yang sudah mempergunakan waktu dan tenaga mereka secara produktif, tidak akan terpikirkan untuk bandel atau berbuat yang aneh-aneh, otomatis kehidupan di penjara juga jadi lebih aman.

Para warga binaan ini setengah mati membutuhkan sesuatu untuk dikerjakan yang syukur-syukur sesuai dengan minat dan bakat mereka. Kemungkinan untuk mendapatkan honor tentu saja membuat mereka bersemangat, tapi biasanya itu adalah prioritas yang kesekian untuk mereka.

Pembinaan ini selain membuat warga binaan lebih kreatif,  juga dapat menghasilkan pundi-pundi pemasukan bagi ia sendiri. Sebab banyak dari mereka yang tak lagi punya keluarga di luar sana, ada juga yang masih punya keluarga namun keluarga mereka tak peduli dan tak pernah menjenguknya di dalam penjara. Nah, jalan satu-satunya yaitu dengan memanfaatkan bakat atau skill masing-masing. Semua fasilitas pembinaan sudah ada di dalam lapas, tinggal bagaimana mereka menggabungkan antara kemauan dan kemampuan sehingga tercipta barang ataupun jasa yang punya nilai uang.

Mengamati dan mendengarkan cerita kehidupan di penjara membuat saya berpikir, bekerja adalah cara terbaik untuk bertahan dan mempertahankan kewarasan. Para petugas adalah orang yang biasanya berjasa untuk mengajarkan berbagai keterampilan kepada para napi, selain para napi senior. Keterampilan tertentu biasanya diajarkan secara “turun-temurun” dari warga binaan senior kepada warga binaan yang datang kemudian. Akhirnya kita dapat menemukan produk tertentu menjadi ciri khas dari lapas tertentu.

Setiap lapas memiliki bengkel kerja, namun tidak setiap napi berkegiatan di sana. Ada tiga penyebabnya. Pertama, memang karena ada keterbatasan daya tampung dari bengkel kerja. Biasanya kapasitas ruang bengkel kerja adalah sepertiga dari kapasitas penjara normal. Padahal kita tahu, kelebihan penghuni selalu menjadi masalah lapas dan rutan di seluruh Indonesia.

Kedua, napi yang bisa beraktivitas di bengkel kerja biasanya mereka yang sudah terbukti berkelakuan baik. Blok sel atau tempat tinggal mereka pun khusus, terpisah dari napi lainnya. Ini memang disengaja untuk mempermudah pengawasan petugas. Para napi hanya boleh bekerja di bengkel kerja pada jadwal yang ditentukan yaitu rata-rata pukul 08.00 pagi hingga 16.00. Jika ingin membawa pekerjaan mereka yang belum selesai, mereka butuh mengajukan izin khusus kepada petugas karena artinya mereka mesti membawa beberapa peralatan ke dalam sel yang bisa saja disalahgunakan sehingga mengganggu keamanan dan ketertiban.

Ketiga, dan ini yang menyedihkan, banyak warga binaan yang memang tidak berminat untuk melakukan kegiatan apa pun sehingga tidak tertarik untuk mendaftarkan diri di bengkel kerja. Dan jumlah mereka ternyata lebih besar.

“Ya, mereka ini sudah malas saja, sudah terbiasa nyaman nggak melakukan apa-apa, mereka juga berpikir, ngapain capek-capek, uangnya juga nggak seberapa.” ujar salah satu warga binaan sebut saja Agus yang menjadi tamping (tahanan pendamping) bengkel kerja di Rutan Nganjuk ini.

Ternyata kehidupan di penjara maupun di luar lapas sama saja, ada lebih banyak orang yang sepertinya begitu bingung akan tujuan hidupnya sehingga ia merasa nyaman dengan tidak melakukan apa-apa. Padahal bagi para napi yang mampu merampungkan karya, bagaimanapun itu merupakan suatu kebanggaan. Mereka boleh jadi mengawali keterampilan itu dengan setengah hati. Tapi, setelah rampung menjadi karya utuh tak urung terbitlah kepuasan tersendiri. Maka dari itu semua memang berawal dari keterpaksaan, namun jika ada kemauan akhirnya juga akan jadi kebiasaan. Semua memang berawal dari tertatih, namun jika diasah akhirnya akan menjadi terlatih.

Banyak dari mereka yang ketika keluar dari lapas, lebih produktif dari sebelumnya. Namun, tak sedikit juga yang mengulangi kesalahannya, dan kita tak bisa memungkiri itu. Sebagai petugas lapas, kami ibarat dokter yang menyembuhkan pasiennya. Masalah penyakitnya kambuh lagi atau tidak itu di luar kendali dokter. Kami hanya membina dan memberi bekal ketika mereka sedang sakit di dalam penjara. Ketika mereka sembuh, kita tak bisa memberi garansi mereka untuk tidak kambuh lagi.

BACA JUGA Kisah Asmara dari Asrama Penjara dan tulisan M Alvin Bahril lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini

Terakhir diperbarui pada 6 Januari 2021 oleh

Tags: lapasPenjara
M Alvin Bahril Ilmi

M Alvin Bahril Ilmi

Seorang petugas lapas atau sipir penjara yang bekerja di salah satu rutan di Jawa Timur, tepatnya di Kota Angin, Nganjuk.

ArtikelTerkait

Tips Mengunjungi Kerabat di Penjara Terminal Mojok

Tips Mengunjungi Kerabat di Penjara

30 Desember 2022
5 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Masuk Penjara (Unsplash.com)

5 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Masuk Penjara

12 September 2022
Rekomendasi 6 Drama Korea Berlatar Penjara Terminal Mojok

Rekomendasi 6 Drama Korea Berlatar Penjara

26 Juni 2022
Kehidupan di Penjara, Penuh Kreativitas di Balik Jeruji Lapas terminal mojok.co

Selain Mandi di Laut, Inilah Hal-hal yang Sebaiknya Dilakukan Saipul Jamil setelah Bebas dari Penjara

3 September 2021
Pengalaman Saya Praktik Lapangan di Rumah Tahanan terminal mojok dipenjara kriminal rutan

Pengalaman Saya Praktik Lapangan di Rumah Tahanan

20 Desember 2020
Cara Narapidana Menghabiskan Masa Hukuman di Penjara agar Tidak Bosan Setengah Mampus Terminal Mojok

Kehidupan di Penjara dan Cara Narapidana Menghabiskan Masa Hukuman agar Tidak Bosan Setengah Mampus

11 Desember 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Alasan Masuk Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Mulai Dari Salah Jurusan Sampai Anggapan Jurusan Mulia Terminal Mojok

Alasan Masuk Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Mulai dari Salah Jurusan Sampai Anggapan Jurusan Mulia

Sosok K-Popers Lebih Realistis dalam Drama-drama Ini Ketimbang Sinetron Indosiar Terminal Mojok (1)

Sosok K-Popers Lebih Realistis dalam Drama-drama Ini Ketimbang Sinetron Indosiar

Kebiasaan Orang Madura Mengubah Nama Panggilan Seseorang Seenak Lidahnya Terminal Mojok

Kebiasaan Orang dari Suku Madura Mengubah Nama Seseorang Seenak Lidahnya



Terpopuler Sepekan

4 “Dosa Besar” Penjual Pisang Goreng (Unsplash)

4 “Dosa Besar” Penjual Pisang Goreng

oleh Hery Prasetyo Laoli
25 September 2023

Intermittent Fasting, Diet Paling Gampang yang Nggak Bikin Diri Tersiksa

Intermittent Fasting, Diet Paling Gampang yang Nggak Bikin Diri Tersiksa

oleh Adhitya Candra Kirana
28 September 2023

5 Cerita tentang Gunung Salak yang Perlu Diketahui Pendaki

5 Cerita tentang Gunung Salak yang Perlu Diketahui Pendaki

oleh Ni Putu Roshinta Dewi
23 September 2023

Karawang, Sebaik-baiknya Tempat Tinggal dan Investasi

Karawang, Dulu Lumbung Padi Kini Kota Industri: Kota yang Semakin Ideal untuk Menetap dan Berinvestasi

oleh Diaz Robigo
23 September 2023

7 Rekomendasi Film Jackie Chan di Vidio, Tampilkan Seni Bela Diri yang Memukau

7 Rekomendasi Film Jackie Chan di Vidio, Tampilkan Seni Bela Diri yang Memukau

oleh Eko Saputra
27 September 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=bTIqGdlcSsg

DARI MOJOK

  • 6 Kuliner Jogja yang Melegenda di Sekitar Sumbu Filosofi, Dosa Besar Kalau Nggak Sempet ke Sini
  • Diprotes Tak Estetis, Pagar Tugu Yogyakarta Diganti
  • Ilmu Komunikasi Bikin Aku Menyesal, Mending Kuliah Kehutanan
  • Jogokariyan, Kampung Komunis yang Berubah Jadi Kampung Islam
  • Sungguh-sungguh Terjadi di UNY, Mahasiswa Undang Orang Tua Datang Wisuda, Padahal Belum Lulus
  • Nama Universitas Terjelek di Indonesia, Kok Bisa Nggak Dipikirin ya Pas Bikin Nama
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!