#4 Ingin dianggap mahasiswa keren ketika kuliah di Kediri
Kalau kamu merantau ke Kediri sebagai mahasiswa dan ingin dianggap keren, kuburlah segera niatan itu. Sebab, citra mahasiswa Kediri itu nggak ada keren-kerennya sama sekali. Beberapa kawan saya bahkan pernah bilang malu kalau update story tentang kehidupan ngampus di Kediri. Sebab mereka selalu diceng-cengin sama kawannya yang kuliah di luar Kota Tahu ini.
Saya kurang paham kenapa fenomena itu bisa terjadi. Mungkin saja, citra Kediri sebagai daerah pendidikan belum terlalu kuat ya. Jadi, mereka yang kuliah di daerah ini justru jadi bahan candaan. Hal lain yang lebih mencengangkan, ketika saya KKN di pelosok Kediri, banyak warga nggak mengetahui kalau ada universitas di Kediri.
#5 Malas bertemu “pendekar kopi”
Saya merasa “pendekar kopi” di Kediri begitu banyak jumlahnya. “Pendekar kopi” adalah sebutan untuk orang-orang yang menuntut banyak hal, salah satunya soal penyajian kopi. Mereka biasanya mengaku mengetahui banyak hal seputar kopi, padahal aslinya tidak.
Kalau kalian malas dengan kehadiran orang-orang semacam itu, sebaiknya bersabar kalau mampir ke kedai kopi di Kediri. Teman-teman saya yang bekerja sebagai barista cukup banyak. Namun, nggak sedikit yang resign gara-gara nggak kuat menghadapi kelakuan pendekar kopi.
Kata teman saya yang masih bertahan jadi barista hingga saat ini, pendekar kopi di Kediri itu geng-gengan. Dan katanya, mereka nyaris setiap hari melakukan aksinya. Tujuannya apa, teman saya pun nggak tahu. Yang jelas mereka itu amat sangat mengganggu, terutama bagi barista yang masih junior.
Di atas beberapa tanda kalau kalian sebenarnya nggak cocok hidup di Kediri. Ini saya bukan berarti melarang atau bahkan menakut-nakuti ya. saya hanya memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan. Kalau kalian merasa bisa berdamai dengan segala kekurangan Kediri, silakan saja hidup di Kota Tahu ini.
Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Ngekos di Pogung Sleman Memang Nyaman, asal Bisa Berdamai dengan Jalannya yang Menyesatkan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.