Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Bagi Mahasiswa Asal Surabaya yang Merantau ke Kediri, Catat 3 Hal Ini agar Kalian Tidak Menderita Selama (Setidaknya) 4 Tahun di Kota Ini

Achmad Fauzan Syaikhoni oleh Achmad Fauzan Syaikhoni
16 September 2024
A A
Bertahun-tahun Merantau di Kediri Bikin Saya Sadar, Nggak Semua Orang Cocok Hidup di Daerah Ini Mojok.co surabaya

Bertahun-tahun Merantau di Kediri Bikin Saya Sadar, Nggak Semua Orang Cocok Hidup di Daerah Ini (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, bude saya di Surabaya memberi kabar soal anaknya yang baru diterima kuliah di Kediri. Sebagai keponakan yang sempat kuliah di kota itu, tentu saya ikut senang, mengucapkan selamat dan mendoakan semoga anaknya segera betah.

Tapi sayang sekali, kegembiraan itu tak bertahan lama. Saya terpaksa memberi bude sedikit catatan setelah mengetahui keterangannya tentang Kediri sebagai tempat kuliah anaknya. Melalui telepon WhatsApp, bude saya sempat bilang begini:

“Syukurlah, Zan, akhirnya bisa kuliah di Kediri juga. Soalnya kan, biaya hidup di sana itu terkenal murah. Terus pergaulan bebas kayake nggak sekacau di Surabaya karena di sana terkenal banyak pesantren.”

Kalau kalian mahasiswa baru dari Surabaya yang saat ini merantau di Kediri, dan punya anggapan semacam itu, maka bacalah tulisan ini sebelum jauh tersesat. Soal biaya hidup murah dan ada banyak pesantren memang benar. Kejahatan jalanan yang sempat menghajar saya pun sudah mulai hilang (setidaknya per artikel ini selesai ditulis).

Akan tetapi, melihat kehidupan di Kediri sebatas itu saja jelas terlalu naif. Saya yang bertahun-tahun hidup di kota ini tahu betul sisi-sisi pahitnya. Kalian perlu waspada dan sedikit berkompromi supaya nanti aman dan tidak terlalu kecewa berat.

Banyak kos-kosan bebas di mana-mana

Sebagai mahasiswa baru perantauan, hal pertama yang pasti kalian adalah kos-kosan. Perihal kos-kosan ini memang tidak terlalu sulit di Kediri, tinggal mau apa tidak tanya-tanya ke kating atau cari-cari di grup Facebook terkait. Begitu pun soal harga, sudah barang tentu murah meriah, tergantung jauh tidaknya jarak kos-kosan dengan lokasi kampus kalian.

Tapi harap diingat, mencari kos-kosan di Kediri yang murah dan dekat dengan kampus saja nggak cukup. Pertanyaan kalian ketika mencari info ini kudu lengkap dan jelas. Kalimatnya kira-kira harus seperti ini: mencari kos-kosan yang murah, dekat dengan kampus A, dan tidak bebas bawa pasangan. Mengapa begitu?

Tentu saja karena di Kediri banyak sekali kos-kosan bebas. Bahkan buanyak yang lokasinya itu berdekatan dengan beberapa kampus. Rendah-tingginya harga pun nggak bisa dijadikan patokan apakah kos-kosan itu bebas atau tidak. Satu-satunya yang pasti, ya pakai cara tadi, bertanya dengan kata-kata yang jelas.

Baca Juga:

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

Oleh sebab itu, kalian perlu hati-hati mencari kos-kosan di Kediri. Jangan hanya mengutamakan lokasi dekat kampus atau harga murah. Pastikan betul kalau kos-kosan yang dipilih memang untuk mahasiswa berstatus lajang. Sebab kalau tidak, kalian nanti perlahan akan terpapar sama pergaulan bebas, atau ya minimal tidur kalian kalau malam akan terganggu dengan suara-suara yang jelas kurang menyenangkan.

Banyak muda-mudi yang menjadi PSK

Potensi kalian terpapar dengan pergaulan bebas bukan hanya karena kos-kosan bebas, tetapi juga karena keberadaan Pekerja Seks Komersial (PSK). Ya, di Kediri banyak orang-orang yang menyandang profesi itu. Bahkan, muda-mudi di kota ini juga banyak yang menyamar jadi PSK. Mulai usia yang masih SMP, SMA, sampai kuliah, semuanya ada.

Saya bisa tahu begituan karena di Kediri saya punya beberapa teman mahasiswa yang bekerja sebagai sopir taksi online. Mereka ini cukup sering mendapat order dari PSK. Sebagian bahkan sempat jadi sopir taksi pribadinya yang di-order via offline. Dan menariknya lagi, selama mereka mendapat customer PSK di beberapa kota di Jawa Timur, katanya Kediri adalah yang paling banyak mereka temui.

Tentu saya bukan bermaksud menganggap Kediri adalah kota yang paling banyak PSK-nya. Hanya saja, saya ingin ingatkan kembali, bahwa kalian sebagai mahasiswa baru perantauan beneran harus hati-hati saat mencari kos-kosan. Serius. Sebab para PSK ini, kebanyakan tinggal di kos-kosan bebas, termasuk yang lokasinya dekat dengan kampus tertentu.

Kuliner Kediri memang murah, tapi…

Alasan utama mengapa Kediri menarik bagi mahasiswa perantauan adalah karena biaya hidupnya yang murah. Ini sudah tentu, harga komoditi di kota ini, terutama kuliner, memang kelewat murah ketimbang di Surabaya atau kota-kota sekitarnya. Bahkan seandainya kalian bukan tipe mahasiswa yang suka jajan, biaya makan tiga kali sehari di Kediri nggak sampai menghabiskan uang 20 ribu rupiah.

Tapi fakta pahitnya, nggak semuanya kuliner di Kediri itu cocok dengan lidah kalian yang dari Jawa Timur wilayah arekan. Seperti Surabaya, Mojokerto, atau sekitarnya. Makanan kayak nasi goreng, mie ayam, bakso, ataupun soto, itu cita rasanya selalu cenderung manis. Mau kalian beli di Kediri bagian mana pun, rasanya tetap sama; nggak ada yang cenderung asin.

Ya kalau kalian mau maksa biar terbiasa, sih, nggak apa-apa, toh ya 4 tahun itu bukan waktu yang sebentar. Tapi, kalau kalian tanya makanan apa saja yang saya beli saat awal merantau di Kediri, jawabannya ada tiga: nasi padang, makanan warteg, dan tentu saya ayam geprek. Ketiga kuliner itu aman, nggak yang manis-manis banget. Untuk yang lain saya nggak tahu, silakan buka TikTok biar lebih jelas.

Sekali lagi, jangan berekspektasi tinggi-tinggi hidup di Kediri. Biaya hidupnya memang lebih murah ketimbang di Surabaya dan kota-kota sekitarnya. Tapi itu tetap nggak bisa jadi patokan kalian selalu bahagia di kota ini. Tetap ada hal-hal yang perlu kalian waspadai dan sedikit berkompromi biar tetap aman dan bahagia.

Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Sisi Gelap Hidup di Pedesaan Kabupaten Kediri: Suasananya Membosankan, Tiap Hari Jadi Bahan Gunjingan Tetangga, Plus Penuh Jamet!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 September 2024 oleh

Tags: kedirikos-kosan bebasKulinerprostitusiSurabaya
Achmad Fauzan Syaikhoni

Achmad Fauzan Syaikhoni

Pemuda setengah matang asal Mojokerto, yang selalu ekstase ingin menulis ketika insomnia. Pemerhati isu kemahasiswaan, lokalitas, dan hal-hal yang berbau cacat logika.

ArtikelTerkait

Surabaya dapat Penghargaan Kota Layak Anak, tapi Eksploitasi Anak di Surabaya yang Jauh dari Kata Selesai

Surabaya dapat Penghargaan Kota Layak Anak, tapi Eksploitasi Anak di Surabaya yang Jauh dari Kata Selesai

3 Februari 2024
Surat Cinta untuk Wali Kota Pak, Pembangunan U-Ditch dan Box Culvert Bikin Jalan di Surabaya Malah Rusak dan Nggak Rata Terminal Mojok

Surat Cinta untuk Wali Kota: Pak, Pembangunan U-Ditch dan Box Culvert Bikin Jalan di Surabaya Malah Rusak dan Nggak Rata

2 November 2022
Surabaya Bukan Venesia, Nggak Butuh Taksi Air, Benahi Saja Transportasi Daratnya!

Surabaya Bukan Venesia, Nggak Butuh Taksi Air, Benahi Saja Transportasi Daratnya!

27 September 2024
4 Jenis Nasi Goreng yang Laris di Surabaya, Bukan Nasi Goreng Biasa!

4 Jenis Nasi Goreng yang Laris di Surabaya, Bukan Nasi Goreng Biasa!

12 Mei 2023
Nopia, Makanan Khas Banyumas yang Selama Ini Dianaktirikan terminal mojok.co

Nopia, Makanan Khas Banyumas yang Selama Ini Dianaktirikan

30 Mei 2023
Kuliner Apung Surabaya, Dulu Viral Kini Terancam Bubar: Rasa Makanan (Kelewat) Biasa, Maintenance pun Ala Kadarnya

Kuliner Apung Surabaya, Dulu Viral Kini Terancam Bubar: Rasa Makanan (Kelewat) Biasa, Maintenance pun Ala Kadarnya

5 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.