Saya tidak akan lupa kemenangan manis di kandang klub semenjana dari London Utara. Arsenal bermain dengan hati. Hati yang bulat penuh. Adalah rasa persatuan yang saya rekam selama 90 menit. Mulai dari jajaran manajemen, pelatih, staf pelatih, pemain, hingga suporter.
Saya tidak akan lupa, di akhir laga, ketika Ramsdale masih saja diprovokasi oleh Richarlison, striker klub kampungan itu. Ramsdale bisa tetap tenang menghadapi tingkat childish dari Richarlison. Kiper asal Inggris itu bahkan masih bisa tersenyum. Memang sudah betul, menghadapi anak kecil memang ditertawakan saja. Toh mereka cuma caper saja sebelum nangis nantinya.
Pertarungan untuk menahan diri
Kiper Arsenal itu juga masih bisa menahan diri ketika salah satu suporter Tott menendang punggungnya. Sebuah aksi kampungan dari klub yang selamanya akan berada di bali bayang-bayang Meriam London. Tendangan itu, di mata saya, adalah sebuah kesimpulan dari narasi panjang soal busuknya klub bernama Tott.
Fans Arsenal mungkin sempat menemukan potongan video ketika Richarlison sedang pemanasan. Kebetulan, dia berdiri jejeran sama Tomiyasu. Saat itu, Thomas Partey sedang mengambil ancang-ancang untuk melakukan lemparan jarak jauh. Richarlison mencoba mengganggu Partey yang sedang berkonsentrasi.
Tomiyasu dengan sigap memasang badan. Mencegah Richarlison mendekati Partey. Alhasil, dengan sangat kasar, Richarlison menampar atau bahkan memukul tangan Tomiyasu. Untung, bek Arsenal dari Jepang itu masih juga bisa menahan diri.
Kita sama-sama tahu, tidak ada gangster betulan yang banyak tingkah dan banyak omong. Orang yang betul berani dan bisa akan diam menunggu. Kalau tidak perlu main fisik, ya mending didiamkan saja. Sementara itu, Richarlison adalah gambaran betapa klub itu, dari pemain, pelatih, hingga suporter, sangat kampungan.
Bukti lain, sebelum laga, Conte, pelatih Tott, bilang bahwa dirinya tidak suka melihat pemain mengerubungi dan melakukan intimidasi kepada wasit. Namun, nyatanya, para pemain Tott melakukannya juga. Sebuah contoh sikap munafik di level tertinggi. Bukti bahwa Conte tidak terlalu dianggap oleh pemain Tott.
Baca halaman selanjutnya