Daerah yang cukup terdampak adalah Kecamatan Asembagus dan Banyuputih yang berbatasan langsung dengan Kawah Ijen dan memanfaatkan aliran airnya sebagai sumber irigasi serta kebutuhan sehari-hari.
Selain merusak tanaman tebu, air belerang membuat sungai utama juga tidak dapat digunakan. Air yang sebelumnya jernih kini sedikit menguning akibat kandungan belerang dari Kawah Ijen.
Butuh solusi bersama lintas kabupaten
Ikhwal masalah aliran belerang dari Kawah Ijen ini sebenarnya pernah dibuatkan solusi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo. Dengan membentuk tim khusus, Pemkab Situbondo melakukan ekspedisi yang berujung pembuatan pemisah aliran untuk memisahkan aliran air Belerang dengan air bersih dari kata air setempat.
Solusi itu berhasil memperbaiki kualitas panen tebu masyarakat. Tapi, tidak berlangsung lama sampai aktivitas Kawah meningkat kembali. Hasilnya, lahan tebu warga kembali rusak akibat kandungan belerang.
Mengatasi hal itu, perlu kiranya kolaborasi antarkabupaten untuk memperoleh solusi terbaik dari masalah yang ada.
Kabupaten Situbondo sebagai wilayah yang dialiri air belerang, Kabupaten Bondowoso sebagai pemilik Kawah Ijen harus saling berkolaborasi menemukan solusi terbaik atas kandungan belerang yang merusak lahan tebu masyarakat itu.
Kawah Ijen itu sungguh indah. Tapi, jauh lebih indah jika tidak merusak wilayah lain di sekitarnya.
Penulis: Agus Miftahorrahman
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Gunung Ijen Sebaiknya Masuk Daerah Kabupaten Bondowoso ketimbang Kabupaten Banyuwangi