Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Di Situbondo, Sabung Ayam Bisa Jadi Sarana Dakwah yang Efektif

Firdaus Al Faqi oleh Firdaus Al Faqi
23 Juni 2021
A A
bapak kos melihara ayam pengalaman aneh anak kos ayam jago sabung ayam mojok

bapak kos melihara ayam pengalaman aneh anak kos ayam jago sabung ayam mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Situbondo, tempat kelahiran saya sudah mengklaim dirinya sebagai kota santri. Kalau sudah klaim, saya husnuzan saja bahwa warga Situbondo itu rata-rata berwatak dan berperilaku seperti santri. Selain latar belakang santri, warga sini juga berlatar belakang salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama yang kemudian disingkat menjadi NU.

Dalam NU, seperti yang pada umumnya diketahui, ada satu sosok yang menjadi patron klien. Biasanya disebut dengan kyai. Sosok tersebut, biasanya dijadikan panutan, entah itu secara perilaku atau pemikiran. Sosok kyai, memiliki pengaruh besar dalam proses kehidupan beragama di Situbondo. Apa pun yang disarankan, seringkali tak tertolak lantaran keefektifan dari saran yang diberikan oleh kyai tersebut.

Sebagai kyai, tentu legitimasi sosial melalui karisma yang dimiliki, nggak bisa digunakan sembarangan. Legitimasi tersebut, harus digunakan sepenuhnya untuk kebaikan kehidupan beragama warganya. Tentang penggunaan legitimasi sosial untuk hal-hal baik, hal ini dilakukan oleh salah satu tokoh agama yang memiliki pengaruh besar di Situbondo, yakni Kyai Kholil As’ad Syamsul Arifin.

Beliau, adalah putra dari KH. As’ad Syamsul Arifin yang merupakan murid dari pendiri Nahdlatul Ulama, Mbah Hasyim Asy’ari. Beliau menghabiskan kesehariannya untuk berdakwah ke pelosok-pelosok, mengajar di pesantren Walisongo, dan juga berupaya untuk meracik metode dakwah yang nggak grusa-grusu dan nggak mengandung unsur kekerasan.

Di Situbondo, walaupun mengklaim diri sebagai kota santri, tentu masih ada warganya yang “belok-belok” juga. Baik dan buruk, hitam dan putih, di mana pun selalu berdampingan. Kalau ada santri, pasti ada juga preman. Itu kenyataan yang tak tertolak dan merupakan suatu keniscayaan.

Hal ini juga tak luput dari pandangan KH. Kholil As’ad, beliau juga masuk ke segmen hitam dari kota santri ini. Dakwahnya ya nggak hanya cukup kepada santrinya saja, para preman, penjudi, maling, dan lain sebangsanya pun juga kebagian. Menariknya, dakwah yang digunakan, sama sekali berbeda dengan yang biasanya. Malah tergolong nyentrik dan ora umum.

Misalnya, warga Situbondo itu masih banyak yang suka ngaddhu ajem atau sabung ayam. Gampang banget kalau mau cari orang yang mau ngadu ayam di Situbondo. Di depan rumah saya saja, sering diadakan warming up dan latihan untuk sabung ayam. Biasanya mereka datang rame-rame untuk melihat ayam siapa yang merupakan ayam pilih tanding dan akan dinobatkan menjadi pendekar ayam.

Sebagai sosok karismatik, tentu saja KH. Kholil memberikan perlakuan berbeda terhadap orang-orang di segmen yang suka sabung ayam ini. Kalau dakwah biasa dilakukan dengan baca kitab, ceramah, pengajian, dan metode yang banyak digunakan, pada segmen warga yang suka sabung ayam ini, beliau malah memberikan dan “menantang” warga untuk mengadu ayamnya langsung di pondok pesantren yang beliau asuh, yakni Pondok Pesantren Walisongo.

Dari nama pesantrennya saja sudah bisa kita lihat, bahwa beliau berkomitmen untuk menggunakan metode yang dipakai oleh para sunan yang dulu telah berupaya berdakwah. Metodenya, yakni menyesuaikan diri dengan kultur setempat dan tanpa sedikit pun berupaya untuk menghilangkannya.

Uniknya, sabung ayam yang diselenggarakan di pesantren asuhan beliau, memiliki peraturan yang berbeda. Di sana, nggak diperbolehkan untuk taruhan uang, nggak diperbolehkan juga menambahkan pisau taji pada ayam yang akan dipertandingkan.

Selain peraturan tersebut, harus ada kesepakatan awal yang dibentuk. Bagi yang kalah, pemilik ayam tersebut harus bersedia untuk sembahyang sunnah sebanyak 10 kali salam. Begitu juga dengan penonton yang mendukung ayam jagoannya, juga harus bersedia ikut sembahyang sunnah atas konsekuensi kalahnya ayam yang mereka dukung. Semacam taruhan juga, tapi bukan uang, melainkan dengan sembahyang.

Yang bikin saya heran, tak ada satupun yang keberatan dengan model sabung ayam yang dibuat oleh KH. Kholil As’ad. Kontestan yang kalah, malah dengan senang hati melaksanakan sembahyang sunnah dengan jumlah—yang saya yakini—belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Dan anehnya, walaupun nggak ada taruhan uang dan keuntungan dari sabung ayam pada umumnya, mereka seringkali belum jera dan malah mengajak temannya untuk mengikuti sabung ayam yang diselenggarakan oleh KH. Kholil As’ad.

Mengenai keefektifan dakwah dengan cara ini, dari beberapa sumber, kebanyakan kontestan yang mengikuti sabung ayam di sana, akhirnya insaf dan malah kebanyakan rela mengabdikan diri di pesantren yang diasuh oleh KH. Kholil As’ad Syamsul Arifin. Dengan adanya tulisan ini, mungkin saja ada yang mau niru agar dakwahnya efektif? Biar nggak bisanya teriak-teriak aja gitu loh. Capek kan kalau keseringan teriak. Sayangi tenggorokanmu.

BACA JUGA Memahami Strategi Decoy Effect agar Nggak ‘Tertipu’ untuk Beli Produk dengan Harga Paling Mahal dan tulisan Firdaus Al Faqi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2021 oleh

Tags: kota santriNusantara Terminalsabung ayamsarana dakwahsitubondo
Firdaus Al Faqi

Firdaus Al Faqi

Sejak lahir belum pernah pacaran~

ArtikelTerkait

5 Format Penamaan Orang Jawa yang Sering Kita Jumpai terminal mojok.co

5 Format Penamaan Orang Jawa yang Sering Kita Jumpai

2 Agustus 2021
Alasan Saya Menyukai Sukabumi, Tempat Tinggal Terbaik Se-Jawa Barat Mojok.co

Setelah 24 Tahun Tinggal di Sukabumi, Saya Semakin Yakin kalau Tanah Kelahiran Saya Ini Adalah Tempat Tinggal Terbaik di Jawa Barat

15 Juni 2024
3 Kafe di Situbondo yang Cocok buat Buka Laptop Berjam-jam, Freelancer Merapat!

3 Kafe di Situbondo yang Cocok buat Buka Laptop Berjam-jam, Freelancer Merapat!

3 Oktober 2023
Budaya Pekewuh yang Hanya Mitos di Masyarakat Kita terminal mojok

Budaya Pekewuh yang Hanya Mitos di Masyarakat Kita

6 Agustus 2021
3 Kearifan Lokal Situbondo Melawan Kenaikan Harga Beras (Unsplash)

3 Kearifan Lokal Situbondo yang Membuat Warganya Sementara Bisa Bertahan dari Kenaikan Harga Beras yang Ugal-ugalan

2 Maret 2024
Mitos Masa Kecil yang Dianggap Aneh padahal Bisa Dibuktikan secara Logika terminal mojok

Mitos-mitos Masa Kecil yang Dianggap Aneh padahal Bisa Dibuktikan secara Logis

8 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Citra Hand Body Bengkoang_ Lotion yang Dituduh Jadi Penyebab Lebatnya Bulu terminal mojok

Citra Hand Body Bengkoang: Lotion yang Dulu Dituduh Jadi Penyebab Lebatnya Bulu

Pengalaman Ikut Swab Test Antigen Drive Thru, Nggak Ribet walau Agak Deg-degan terminal mojok.co

Mencoba Memahami Warga Madura yang Menolak Swab Gratis

Makanan Khas Pulau Lombok yang Lombok Abis terminal mojok

Mengenal Ragam Makanan Khas Pulau Lombok yang Lombok Abis

Terpopuler Sepekan

5 Aturan Tidak Tertulis Saat Pertama Kali Makan di Mie Gacoan

5 Aturan Tidak Tertulis Saat Pertama Kali Makan di Mie Gacoan

21 Juni 2025
Tumpukan Sampah di Jembatan Se'an Simbang Gagal Merepresentasikan Pekalongan Kota Santri

Tumpukan Sampah di Jembatan Se’an Simbang Gagal Merepresentasikan Pekalongan Kota Santri

20 Juni 2025
Kenapa sih Sekolah Negeri Terobsesi dengan Kampus Negeri? Emang Kampus Swasta itu Jelek?  

Kenapa sih Sekolah Negeri Terobsesi dengan Kampus Negeri? Emang Kampus Swasta itu Jelek?  

21 Juni 2025
Mahasiswa UIN Jogja Sebenarnya Nggak (Terlalu) Peduli Agama, makanya Kerap Dicap Liberal dan Kebarat-baratan

Mahasiswa UIN Jogja Sebenarnya Nggak (Terlalu) Peduli Agama, makanya Kerap Dicap Liberal dan Kebarat-baratan

17 Juni 2025
5 Rekomendasi Jajanan Pasar Favorit di Holland Bakery, Cocok Jadi Camilan maupun Buah Tangan Mojok.co

5 Rekomendasi Jajanan Pasar Favorit di Holland Bakery, Cocok Jadi Camilan maupun Buah Tangan

21 Juni 2025
Bandara YIA Nggak Bikin Wisata Kulon Progo Melesat, Daerah Ini Masih Gitu-gitu Aja Kalah sama Kabupaten Lainnya

Bandara YIA Nggak Bikin Wisata Kulon Progo Melesat, Daerah Ini Masih Gitu-gitu Aja Kalah sama Kabupaten Lainnya

22 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jxGwBYZnCJg

DARI MOJOK

  • Haru dan Dramatis Sepak Bola Putri di Lapangan Tridadi: Tubuh-tubuh Mungil Tumbangkan Lawan Lebih Besar
  • Tersesat di ISI Surakarta dan Menjadi Dosen yang Gegar Intelektual tapi Kini Menikmati dan Jatuh Cinta kepada Solo
  • Sarjana Gaji Kecil Ngaku Bergaji Rp10 Juta buat Pamer ke Tetangga, Berujung Jadi Tempat Ngutang padahal Tak Punya Uang
  • Bisa Kuliah UGM karena Perjuangan Ibu, Bertekad Buktikan Kesuksesan ke Ayah yang Pergi Tinggalkan Keluarga
  • Pertama Kali Dapat Kerja di Jogja sambil Kuliah, Kaget Bisa Dapat Cuan Senilai Perusahaan Besar di Amerika Serikat
  • Menikah dengan Anggota Pencak Silat Penuh Atraksi, Niat Ekspresikan Kebanggaan Malah Dicap Jamet

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.