Keindahan dan eksotisme Destinasi Wisata Keluarga Kawah Ijen Bondowoso resmi diakui secara Internasional setelah menerima predikat UNESCO Global Geopark pada Mei lalu. Dengan capaian tersebut, Kawah Ijen bersama 9 Geopark lain di Indonesia resmi diakui secara internasional. Sebagai warga Situbondo yang notabene letaknya bersebelahan dengan Bondowoso, Keindahan serta eksotisme Kawah Ijen memang luar biasa.
Dalam sebuah kesempatan mendaki puncak Kawah Ijen sekaligus menikmati pemandangan Blue Fire di tengah dinginnya suhu udara dini hari, saya menyempatkan diri bertanya kepada salah seorang turis asing tentang Kawah Ijen. Pria itu dengan lugas menjawab, “It’s like stepping out of a spaceship and being faced with a heavenly panorama. Like coming to another world. Very, very beautiful,” katanya.
Mendengar ungkapan itu, sebagai warga sekitar Bondowoso tentu sangat bangga rasanya. Salah satu destinasi wisata dekat rumah diakui keindahan serta eksotismenya.
Pesona Kawah Ijen dengan kawah belerang yang masih aktif dan fenomena blue fire yang luar biasa adalah sedikit dari banyaknya pesona wisata keluarga satu ini.
Namun, di balik keindahannya, Kabupaten Situbondo juga merasakan dampak sebagai wilayah yang dialiri oleh air belerang dari Kawah Ijen Bondowoso.
Air belerang Kawah Ijen merusak tanaman tebu di Situbondo
Selain memiliki garis pantai sepanjang 150 km Kabupaten Situbondo juga dikenal sebagai lumbung gula nasional dengan adanya 5 Pabrik Gula (PG) dan ribuan hektar kebun tebu milik PTPN dan warga setempat. Dengan berdirinya 5 PG yaitu PG Demaas, PG Assembagoes, PG Pandjie, PG Olean dan PG Wringin Anom, gula dan Tebu merupakan sumber penghidupan masyarakat di samping padi dan ikan.
Tanaman tebu yang merupakan tanaman bandel, kuat hama, dan tidak membutuhkan banyak air membuat tanaman itu menjadi salah satu sumber penghasilan masyarakat setempat.
Meski kuat melawan hama, kegagalan panen lahan tebu juga kerap terjadi dan semakin sering ditemukan sejak tahun 2020. Usut punya usut, air belerang Kawah Ijen yang bercampur dengan air irigasi utama masyarakat menjadi penyebabnya. Batang tebu yang biasanya besar dan penuh air mengerdil diakibatkan kandungan belerang dalam air di sungai irigasi setempat.
Baca halaman selanjutnya
Butuh solusi yang digodok bersama