Baju tidur yang nyaman dipakai untuk tidur tentu saja yang lusuh. Begitu yang kerap saya dengar dari orang-orang di sekitar saya. Memang berdasarkan pengalaman pribadi, pernyataan tersebut ada benarnya. Kebanyakan baju tidur favorit saya ya kaos yang sudah lusuh.
Perkara baju tidur yang nyaman ini bisa kita bagi menjadi beberapa tingkatan. Berikut kasta baju tidur berdasarkan pengalaman saya bertahun-tahun:
#1 Sudah tipis
Umumnya, kaos lusuh saya berasal dari kaos favorit yang harganya terjangkau. Lantaran favorit, tentu saja saya sering memakainya. Imbas dari keseringan dipakai ini bikin kaos jadi sering dicuci. Tahu sendiri kan kalau keseringan dicuci, serat pakaian jadi makin tipis. Ya maklum, seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, rata-rata kaos milik saya ini kualitas bahannya biasa saja karena harganya yang terjangkau.
Gara-gara jadi tipis, koleksi kaos saya yang sudah lusuh itu nggak pernah saya pakai lagi kalau keluar rumah. Makanya kaos-kaos tersebut berakhir jadi baju tidur yang terasa paling nyaman. Yah, karena tipis, kaosnya jadi terasa adem dan nggak bikin gerah. Pokoknya cocok lah dipakai buat tidur.
#2 Bolong
Baju bolong menempati urutan kedua baju tidur yang nyaman dikenakan. Hampir mirip seperti kaos yang sudah tipis, kaos yang sudah bolong atau robek juga bikin penggunanya nggak kegerahan dan merasa adem. Gimana nggak adem, lah semilir angin jadi lebih leluasa menyejukkan badan kita. Apalagi kalau tinggal di daerah yang terkenal panas seperti Bekasi atau Semarang.
Kalau kalian belum pernah tidur pakai baju yang bolong atau robek, coba deh sesekali pakai. Dijamin nyaman banget! Eh, tapi bolongnya jangan keterlaluan juga, ya. Bisa-bisa kalian masuk angin!
#3 Gombrong
Pakaian yang gombrong, atau istilah anak zaman sekarang oversized, memang nyaman dipakai untuk tidur. Kaos gombrong memudahkan orang-orang yang tidurnya nggak bisa diam seperti saya jadi lebih leluasa bergerak.
Sebelum tren kaos oversized ada, kebanyakan baju tidur saya yang gombrong ini berasal dari belanja online di marketplace. Apalagi kalau bukan karena nggak teliti membaca spesifikasi ukuran kaos sebelum membeli. Alhasil kaos-kaos saya banyak yang kebesaran.
#4 Nggak disetrika
Baju tidur yang nyaman dikenakan lainnya adalah baju yang nggak disetrika. Poin ini saya masukkan bukan karena saya malas menyetrika baju lho ya—walaupun itu faktanya—tapi untuk tidur, saya merasa kaos yang saya kenakan cukup bersih saja nggak usah sampai licin dan rapi. Toh kaos itu cuma dipakai untuk rebahan. Soalnya kalau pakai kaos yang sudah disetrika licin untuk tidur, bangun-bangun kaos yang dipakai jadi kusut. Ya sudah nggak usah disetrika saja sekalian. Dengan nggak menyetrika baju tidur, kita bisa menghemat listrik, lho. Lumayan, kan?
#5 Sablonan kaos sudah rusak
Baju tidur terakhir yang nyaman dikenakan adalah kaos yang sablonannya sudah rusak. Pernah nggak sih kalian memakai kaos yang sablonannya berukuran besar dan masih bagus? Rasanya agak kurang nyaman, kan? Apalagi kaos yang sablonannya plastisol. Sebab, sablon pada kaos terasa tebal dan bikin kaos jadi nggak adem juga digunakan.
Maka untuk tidur, saya sarankan kalian mengenakan kaos yang sablonannya sudah pudar atau rusak. Tentu saja biar kalian bisa tidur dengan nyaman tanpa merasa sablonan kaos terlalu tebal dan bikin gerah.
Itulah kasta baju tidur yang nyaman dikenakan. Apakah baju kalian punya ciri-ciri seperti yang saya sebutkan di atas? Nyaman toh?
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Alasan Saat Kecil Kita Gemar Tiduran di Tumpukan Baju yang Baru Diangkat dari Jemuran.