Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Karier yang Cocok untuk AHY Andai KLB Moeldoko Diakui Pemerintah

Adi Sutakwa oleh Adi Sutakwa
9 Maret 2021
A A
Mas AHY mojok

AHY mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Kudeta dalam politik itu bukan hal yang antimainstream, AHY mestinya sudah paham akan kemungkinan itu. Lebih dari itu, saya yakin AHY pasti sudah memperkiraan praktik saling tikam dan terkam dalam politik sejak empat tahun lalu memutus keluar dari militer. Waktu itu banyak yang menyayangkan AHY terjun ke kancah politik.

Saya salah satu yang mendukung AHY memprioritaskan Demokrat. Alasannya jelas, sensible choice. Lha ngapain tetap bertahan di militer wong jelas-jelas kariernya bakal suram di bawah pemerintahan yang dikuasai lawan politik Demokrat. Kan sebuah hal yang mustahil dong Bu Mega memerintahkan Pak Jokowi menjadikan AHY yang waktu itu bahkan belum genap kepala empat, sebagai panglima TNI.

Maka, ketika berita percobaan kudeta mengemuka di semua platform berita dan sosial media, AHY dengan sigap menurunkan senjata digital juga dong, pernyataan pers. Dilanjutkan dengan pemecatan beberapa nama kader yang mbalelo dalam kepengurusannya. Akan tetapi, kini worst case scenario itu benar-benar terjadi.

KLB yang mendapuk Moeldoko sebagai ketua partai Demokrat sudah terlaksana. Kalau pait-paitnya AHY beneran dibuang paksa, Menkumham mengakui KLB Pak Moel, seperti kisah sedih “perang saudara” Mbah Amien Rais di PAN. Saya bisa rekomendasikan beberapa opsi pekerjaan yang nggak kalah mulia ketimbang jadi Presiden Indonesia demi memenuhi obsesi sang ayah.

Saya yakin kok Mas AHY masih punya basis massa yang senantiasa setia dan punya militansi yang aduhai loyalnya, apalagi dari kalangan generasi milenial. Oleh karenanya, AHY sangat pantas untuk diberikan kesempatan oleh para produser sinetron dan film untuk menjadi pemeran utama. Tokoh hot daddy lagi laris-larisnya lho dalam bisnis layar kaca televisi Indonesia.

Sudah berkali-kali lho sinetron Ikatan Cinta trending di mana-mana. Lagipula, postur tubuh dan struktur wajah Mas AHY nggak kalah menawan kok ketimbang Mas Aldebaran. Apalagi AHY punya bekal sejak awal karena beristrikan Mbak Annisa Pohan yang sejak dulu terkenal sebagai gadis sampul dan model iklan kenamaan. Bisalah Mas AHY belajar akting gratis sambil masak bareng istri di rumah.

Selain itu, untuk mempertajam skill beradu peran berdurasi panjang lewat sinetron, AHY bisa terlebih dahulu memulai karier jadi bintang iklan. Saya perhatikan beberapa baliho Mas AHY ini mulai ada personal branding khas dengan jenggot tipis-tipis model 3-day stubble beard atau chin strap style. Mbok ya sekalian aja main iklan produk alat cukur jenggot. Lama-lama juga bakalan bisa collabs bareng Joe Taslim di iklan shampo anti ketombe.

Bidang entertainment kayaknya memang jalan qada dan qadar yang paling cocok. Jangan lupa lho, Mas AHY ini punya darah musisi juga dari Pak SBY, masa lupa sih puluhan lagu ciptaan Presiden keenam Indonesia ini selama sepuluh tahun pemerintahan. Nah, kalau Mas AHY merasa belum matang betul untuk jadi pencipta lagu, ya coba cover dikit-dikit lah lagu ciptaan sang ayah.

Baca Juga:

Ironi AHY: Dulu Digadang-gadang sebagai Cawapres, Kini Harus Puas Melihat dari Pinggir Gelanggang Pertempuran

Bersama Universitas Terbuka, Semua Mimpi Bisa Terwujud, lho!

Saya yakin nggak sedikit yang bakal mengajak Mas AHY duet bareng dan bikin project musik berdua, jangankan Nadin Amizah dan Kunto Aji, Baskara Putra atau Hindia juga pasti mau ngantri bikin single bersama tokoh idola mamah muda Indonesia.

Betapa banyaknya inspirasi musik akan lahir dari peristiwa kudeta politik di dalam tubuh partai Demokrat yang usianya cuma selisih lima tahun dari reformasi. Romantisme kegagalan dan ketidakadilan memang patut dirayakan lewat lagu-lagu indie yang edgy penuh perumpamaan.

Meskipun demikian, seandainya jiwa pengabdian Mas AHY memang tulus seratus persen demi masa depan generasi bangsa, saran terakhir saya ini patut dijadikan pertimbangan matang-matang. Dengan latar belakang lulusan terbaik Akademi Militer di awal abad 21, AHY memiliki kans besar membangun startup digital untuk pendidikan dan pendampingan adik-adik lulusan SMA yang masih sangat bersemangat jadi taruna tentara.

Latihan fisik dan mental agar lolos dalam tes seleksi Akmil nggak main-main lho, ada program, jadwal khusus, dan porsi latihan yang beraneka ragam sesuai kelebihan dan kekurangan calon pendaftar. Wong saya dulu sempat mau daftar program latihannya kok. Adik ipar saya malahan ikut secara riil program bimbingan fisik taruna ini. Selain jaminan turun berat badan kalau kalian serius latihan, peluang untuk diterima jadi TNI atau polisi makin terbuka lebar.

Masih banyak lho pemuda pemudi di daerah yang mendambakan suatu saat bisa ikut nyanyi yel-yel “Terpesona”. Peluang besar ini saya kira sangat disayangkan kalau tidak dimanfaatkan. Paling tidak, buatlah rintisan bimbel lolos Akmil Akpol di kampung halaman sang ayah, Pacitan. Tempat di mana semua kejayaan masa lalu bermula. Pokoknya, apa pun pilihan karier profesional yang jadi jalan perjuangan Mas AHY selanjutnya, semangat terus Mas, yok bisa yok!

Sumber gambar: Akun Twitter Agus Harimurti Yudhoyono.

BACA JUGA Panduan Singkat Andai Geger Geden Moeldoko VS AHY Diselenggarakan di Sardjito dan tulisan Adi Sutakwa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2022 oleh

Tags: AHYdemokratmoeldoko
Adi Sutakwa

Adi Sutakwa

Kelas pekerja dari Pemalang yang menghabiskan separuh hidupnya sebagai perantau di Solo, Jogja, Jakarta, dan Serang. Kritis pada isu pangan, industri, pendidikan, politik, sepakbola, seni, hingga animanga.

ArtikelTerkait

Mas AHY, Kurangi Bawa-bawa Pak SBY dalam Orasi, Anda Nggak Kalah Jago kok!

Mas AHY, Kurangi Bawa-bawa Pak SBY dalam Orasi, Anda Nggak Kalah Jago kok!

25 September 2022
moeldoko heran mojok

Keheranan Moeldoko Kenapa UU Cipta Kerja Terus Didemo yang Bikin Saya Ikutan Heran

25 Oktober 2020
Bersama Universitas Terbuka, Semua Mimpi Bisa Terwujud, lho!

Bersama Universitas Terbuka, Semua Mimpi Bisa Terwujud, lho!

31 Agustus 2023
moeldoko

Sudah Betul Kata Pak Moeldoko, Kabut Asap Itu Bencana dan Kita Harus Ikhlas Menerima

18 September 2019
Saran Nama Jika Dualisme Partai Demokrat Sungguh-sungguh Terjadi terminal mojok.co

Saran Nama jika Dualisme Partai Demokrat Sungguh-sungguh Terjadi

8 Maret 2021
Mas AHY mojok

Mas AHY Bener loh, Anak Muda Tak Boleh Dimanja, apalagi Disiapkan Karpet Merah

25 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.