Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Kalimat Andalan Sebelum Curhat: “Jangan Bilang Siapa-Siapa Ya?”

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
10 Juni 2019
A A
jangan bilang

jangan bilang

Share on FacebookShare on Twitter

Saat sedang ada masalah, langkah yang diambil oleh seseorang akan berbeda-beda. Ada yang langsung berdoa kepada Allah memohon petunjuk dan diberikan solusi sambil berusaha menyelesaikan, ada yang segera mengambil tindakan agar masalah dapat segera terselesaikan. Namun ada juga yang memilih curhat terlebih dahulu kepada orang lain dengan tujuan ingin mendapatkan sudut pandang lain juga saran yang tepat.

Paling tidak, dengan curhat, sebagian orang bisa mendapatkan ketenangan sementara karena sudah membagikan unek-unek dan perasaan tertekan dari masalah yang didapat juga berkurang. Dengan catatan, jika masalah tidak segera diselesaikan dan yang dilakukan hanya curhat, ketenangan yang didapat bersifat sementara.

Jujur saja, jika sedang ada masalah, saya termasuk seseorang yang terkadang curhat kepada orang lain. Tak jarang saya mendapatkan sudut pandang lain yang tidak terpikirkan sebelumnya. Namun, saya tidak sembarang dalam memilih teman curhat. Tentu ada teman yang sudah saya percaya karena memang memiliki komitmen untuk tidak menyebarkan cerita tersebut.

Memang tidak ada jaminan cerita saya tidak akan disebar, itu kenapa jika perlu curhat, hanya akan dilakukan ke orang tertentu dan apa yang diceritakan baiknya dipilah, tidak semuanya diceritakan. Saya sendiri biasa dijadikan tempat curhat bagi beberapa teman, dan diawal curhat saya selalu menyampaikan, “kalau memang ada yang ngga perlu disampaikan apalagi rahasia, dijaga aja ceritanya, ya. Jangan diceritakan semua”. Semacam membuat kode etik sebelum memulai proses curhat.

Hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, karena sejujurnya saya risih saat seseorang bercerita—kepada siapa pun—dengan ucapan awal, “eh, aku mau cerita, tapi jangan bilang siapa-siapa ya.” Saran saya sih, kalau memang cerita ingin terjaga kerahasiaannya, ya tidak perlu curhat ke banyak orang. Sebab, embel-embel seperti itu tidak serta merta menjamin kerahasiaan cerita akan terjaga.

Menurut penelusuran saya, orang yang berkata, “jangan bilang siapa-siapa ya” saat mau curhat adalah mereka yang suka bercerita kepada beberapa orang dan yang diceritakan bukan masalah pribadi, melainkan masalah atau aib orang lain. Kalimat awal itu disampaikan dengan harapan cerita tidak disampaikan lagi ke khalayak banyak, apalagi sampai terdengar si pemilik aib.

Namun yang membagikan cerita tidak sadar, dengan tidak memilah kepada siapa dia bercerita (tentang aib orang lain), di sisi lain hal tersebut sudah satu langkah akan menjadi rahasia umum—beberapa orang akan mengetahui—sebab kita tidak tahu siapa yang dapat menjaga amanat siapa pula yang berkhianat pada suatu lingkar pertemanan.

Lagipula, tujuan menceritakan aib orang lain itu apa sih? Apalagi dengan embel-embel, “…tapi jangan bilang siapa-siapa ya.” Pernah dengar istilah jika tidak siap dipukul jangan memukul? Hal ini bisa diterapkan saat kita membicarakan keburukan atau rahasia orang lain.

Baca Juga:

Rahasia Mie Gacoan Tetap Eksis di Tengah Gempuran Makanan Viral yang Gulung Tikar

Membuka Rahasia Cara Pedagang Menemukan Tempat Hajatan untuk Berdagang

Jika tidak siap dibicarakan orang lain mengenai apa pun itu, jangan membicarakan (keburukan) orang lain. Bukan berarti jika siap, malah seenaknya bergosip ria dengan siapa saja. Paling tidak, hal itu bisa menjadi semacam rem untuk diri sendiri dalam bercerita.

Sebab, saya masih sering menemukan teman yang suka bergosip mengenai keburukan orang lain, tapi saat dia tahu atau mendapat segelintir info bahwa dia jadi bahan perbincangan, dia malah kesal dan uring-uringan sendiri. Tak jarang dari mereka malah mengeluarkan kata umpatan setelahnya. Untuk siapa pun yang seperti ini, sadar diri dan coba ingat-ingat lagi apa yang sudah dilakukan—dan dibicarakan.

Hal tersebut berlaku bagi lelaki dan perempuan. Jika dahulu yang sering disudutkan adalah pihak perempuan—perihal bergosip—saat ini, lelaki pun sama saja, ada sebagian diantara kami—para lelaki—yang memang suka bergosip pada saat berkumpul.

Suka atau tidak—sebagai lelaki—saya harus mengakui hal itu, karena realitanya memang demikian. Ada diantara teman yang seakan menjadikan gosip sebagai passionnya. Sasarannya? Jelas di antara teman yang sedang tidak ikut berkumpul dan tetap dengan kalimat andalan, “jangan bilang siapa-siapa ya.”

Saya pribadi, jika tidak niat bercerita atau rahasia tidak ingin disebarluaskan oleh orang lain, lebih baik memilah cerita dan mengontrol kata yang akan disampaikan. Lebih baik lagi memilah siapa orang yang betul-betul dipercaya dalam menjaga rahasia.

Meski pada akhirnya, kita semua akan curhat kepada Yang Maha Kuasa sambil berusaha, sebab Gusti Allah adalah sebaik-baiknya penjaga rahasia juga pemberi solusi yang baik dengan segala cerita kita, tanpa perlu mengatakan “jangan bilang siapa-siapa ya” saat berdoa.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: Jangan BilangKehidupan SosialKritik SosialRahasia
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

twitter

Twitter adalah Rumah dari Media Sosial

22 Juni 2019
Tidak Ada Hajatan yang Menguntungkan Terminal Mojok

Membuka Rahasia Cara Pedagang Menemukan Tempat Hajatan untuk Berdagang

3 Februari 2023
google

Google yang Serba Tahu dan Kemalasan Manusia Untuk Berpikir

10 Agustus 2019
Polemik Slip Gaji: Bersifat Rahasia atau Bisa Diumbar Secara Cuma-cuma?

Polemik Slip Gaji: Bersifat Rahasia atau Bisa Diumbar secara Cuma-cuma?

18 Maret 2022
Iklan Indomilk Gemas 2022 Iklan Cerdas yang Sarat Kritik Sosial Terminal Mojok

Iklan Indomilk Gemas 2022: Iklan Cerdas yang Tampar Masyarakat Indonesia

22 Agustus 2022
selamat ulang tahun

Caranya Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Menentukan Seberapa Penting Engkau Bagi Seseorang

22 Mei 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.