Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Kalau PAN Melempar-lempar Kursi Itu Bukan karena Brutal, Itu Namanya Dermawan!

Aliurridha oleh Aliurridha
15 Februari 2020
A A
Kalau PAN Melempar-lempar Kursi Itu Bukan karena Brutal, Itu Namanya Dermawan!
Share on FacebookShare on Twitter

Kongres Partai Amanat Nasional yang diadakan di Kendari dikabarkan ricuh. Tidak butuh waktu lama untuk direspons hingga menjadi trending topic di Twitter dengan kata kunci Partai Allah. Netizen pengguna Twitter yang dirahmati Allah ini benar-benar tidak memahami bahwa apa yang dilakukan para kader PAN itu merupakan sebuah niat mulia dan bentuk kedermawanan sebuah partai politik yang maPAN. Mari saya terangkan mengapa.

Dalam pertarungan mendapatkan kursi di jabatan legislatif maupun eksekutif, sebuah partai pasti melakukan segala cara untuk mendapatkan simpati publik agar partai mereka bisa dipilih dalam kontestasi politik musiman. Segala ini tentu saja cara-cara legal formal sesuai ketentuan hukum, baik hukum Allah ataupun hukum yang sesuai konstitusi. Bagaimana tidak? Mereka ini adalah partai yang dimuliakan dan selalu memperjuangkan hak rakjat. Buktinya saja sampai beberapa kadernya yang tertangkap, rakjat tetap percaya. Jikalau ada beberapa kader yang tertangkap KPK itu mereka adalah oknum tidak mencerminkan kualitas partai.

Kalau kalian masih tidak percaya lihat saja kader-kader partai yang namanya naik bursa calon untuk bertanding memperebutkan suara rakjat, bukanlah kader-kader kere. Mereka sudah barang tentu tidak bertujuan untuk mendapatkan keuntungan tapi semata-mata berjuang untuk kepentingan rakjat. Dalam setiap kontestasi pemilihan baik wakil rakjat di legislatif ataupun penguasa eksekutif di daerah manapun itu sudah menjadi rahasia umum bahwa calon yang naik adalah seorang yang dermawan.

Untuk mendapatkan suara biasanya dimulai dengan menganalisa jumlah suara per kepala. Hitung-hitungannya kira-kira seperti ini, untuk seorang caleg kabupaten harga bisa berkisar 100-250 ribu per kepala. Untuk provinsi biasanya sekitar 100 per kepala. Untuk pusat harga berkisar 50 ribuan kadang juga bisa lebih. Harga bisa berbeda tergantung daerah pilihan, biasanya semakin padat daerah harganya lebih murah, begitu juga sebaliknya. Kadang juga ditentukan dengan jumlah kekayaan alam yang punya nilai investasi seperti tambang atau kekayaan alam lainnya.

Setelah itu kalikan nilai itu dengan suara yang mesti dikumpulkan, maka nilai fantastis yang bikin orang kere takut untuk hanya seksdar mengahayal jadi caleg. Tapi tidak semua caleg melakukan hal itu? Kalau kalian termasuk orang yang terlalu naif untuk percaya bahwa tidak semua melakukan hal itu yasudah tidak apa-apa, tidak apa-apa.

Izinkan saya akan sedikit bercerita pengalaman saya menemani seorang petugas KPU untuk meminta seseorang nenek tua yang karena usianya dan kemiskinannya mengalami kelumpuhan dan tidak bisa berjalan untuk memilih langsung di TPS. Ketika petugas datang dan dia telah memilih seseorang yang sama sekali tidak ia kenal baik nama dan wajahnya, hanya berupa gambar dan nama yang muncul di formulir pemilihan, ia segera menyodorkan tangannya. Ia meminta uang yang biasanya diberikan ketika ia memilih dalam pemilu.

Nenek ini sama sekali tidak mengerti apa pun soal politik. Apa itu partai? Siapa calon yang ia pilih? Namun pengalamannya memberitahu jika dia memilih seseorang maka ada uang yang diberikan. Begitulah politik yang dipahami rakjat misqueen jauh di akar rumput sana. Jarak finansial yang begitu jauh dengan kandidat calon yang berkontestasi itu semua bisa diseberangi dengan duit 100 ribu rupiah. Jadi sudah sewajarnya saya menyebut wakil rakjat ini sebagai seorang dermawan yang tiap lima tahun sekali membagikan sebagian rezekinya demi perintah agama daulat konstitusi.

Partai politik tidak sembarangan memilih individu yang merupakan kader-kader partai untuk dicalonkan dalam kontestasi politik. Partai politik biasanya memilih kader yang paling dermawan, rela menghabiskan uang dan mengesampingkan alter egonya sebagai seorang pengusaha/pebisnis. Padahal, jika saja dia meneruskan bisnisnya mungkin akan semakin kaya, tapi karena panggilan hati memilih jadi politisi. Partai politik biasanya juga memilih kader partai yang berasal dari dunia hiburan, selebritis yang tengah berada di puncak kariernya tapi memilih menjadi politisi demi kepentingan rakjat. Semua itu dilakukan untuk memperebutkan kursi baik eksekutif dan legislatif.

Baca Juga:

5 Istilah di Jurusan Ilmu Politik yang Kerap Disalahpahami. Sepele sih, tapi Bikin Emosi

4 Salah Kaprah tentang Jurusan Ilmu Politik yang Sudah Terlanjur Dipercaya

Di saat partai-partai politik lain sibuk berkoalisi, membuat citra mereka baik, memikirkan berbagai strategi untuk mendapatkan kursi politik, PAN justru melempar-lemparkan kursinya. Di saat partai politik menggelontorkan uang yang tidak sedikit, melakukan transfer kader dari golongan selebriti, bermain dengan media guna menaikkan citra demi kursi, PAN dengan santai saja bermain lempar melempar kursi dan memberikan partai lain kesempatan mendapat kursi.

Mungkin saja PAN sedang menerapkan ajaran agama tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Tidak ada kata sifat yang lebih pantas untuk disematkan terhadap PAN selain dermawan. Ah, betapa mulianya PAN!

BACA JUGA Kericuhan Kongres PAN yang Lebih Mirip Crowd Konser Musik Metal atau tulisan Aliurridha lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Februari 2020 oleh

Tags: kekuasaanPANPartaiPolitik
Aliurridha

Aliurridha

Pekerja teks komersial yang sedang berusaha menjadi buruh kebudayaan

ArtikelTerkait

baliho puan maharani branding usang mojok

Puan Maharani, Baliho, dan Branding yang Usang

29 Juli 2021
Saya Justru Menyesal Tidak Jadi Kuliah di Jogja pariwisata jogja caleg jogja

Surat Terbuka untuk Caleg Jogja: Berani Nggak Bahas Isu UMR, Pertanahan, dan Sampah?

29 Juli 2023
Awkarin

Selamat Hari Sumpah Pemuda, Awkarin! Jangan Takut Berpolitik

28 Oktober 2019
Bila Alumni 212 Sudah Muncul di Media, Siapkan Diri Anda, sebab Iklim Politik Akan Makin Panas

Bila Alumni 212 Sudah Muncul di Media, Siapkan Diri Anda, sebab Iklim Politik Akan Makin Panas

9 September 2023
Menelusuri 5 Jenis Kaos yang Sering Dipakai Pakdhe-pakdhe ke Sawah terminal mojok.co

Bertemu Pekerja Sawah yang Mengira Survei Politik Bakal Membuatnya Dipenjara

20 November 2020
Alternatif Produk Lobster yang Menggiurkan ketimbang Ekspor Benihnya terminal mojok.co

Ketimbang Ekspor Benih Lobster, 3 Alternatif Berikut Jauh Lebih Masuk Akal

2 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.