Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kalau Mau Liburan Murah di Jogja, Jangan Bawa Kamera Mahal ala Fotografer Pro!

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
15 Maret 2022
A A
Kalau Mau Liburan Murah di Jogja, Jangan Bawa Kamera Mahal ala Fotografer Pro! Terminal Mojok.co

Kalau Mau Liburan Murah di Jogja, Jangan Bawa Kamera Mahal ala Fotografer Pro! (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jogja kembali menggeliat setelah gelombang pandemi yang kesekian kalinya menerpa. Tempat wisata viral di Jogja yang jelas berpotensi jadi kluster Covid-19 kembali dibuka untuk umum. Ya, tentu dengan menjalankan prokes yang itu-itu saja, sih.

Terbukanya tempat wisata ini seperti gula bagi semut-semut wisatawan. Nah, jika Anda ingin berwisata ke Jogja, selalu ingat untuk menghormati adat kami. Dari senyum salam sapa, sampai jangan tanya kenapa UMR Jogja rendah. Dan jangan lupa, ada satu adat baru yang harus Anda ingat:

Jangan pernah bawa kamera mahal ke destinasi wisata. Jangan berlagak ala fotografer. Pokoknya, kalau Anda mau merasakan murahnya Jogja, jauhkan diri dari kesan fotografer profesional!

Ini terjadi beberapa waktu silam di Tamansari Jogja. Situs pemandian dan vila raja Yogyakarta ini mendapat keluhan dari salah satu wisatawan. Seperti yang dicuitkan akun Jogjaupdate.com di Twitter, wisatawan tersebut merasa diperlakukan tidak adil. Semata-mata karena ia membawa kamera selayaknya fotografer.

Tugu Jogja (Unsplash.com)

Wisatawan tersebut diajak keluarganya untuk berwisata di Jogja. Untuk mengabadikan momen liburan tersebut, ia membawa kamera dan lensa yang sepertinya model-model DSLR. Wisatawan tadi memang membawa gear seperlunya, karena tujuannya hanya memotret aktivitas liburan keluarga sendiri.

Sesampainya di situs pemandian Umbul Binangun di kompleks Tamansari, wisatawan tadi dicegat oleh petugas tiket. Ia dipaksa untuk membayar retribusi lebih yang biasa ditarik untuk photo session. Baik prewedding, foto model, dan sebagainya. Alasannya: wisatawan tadi terlihat seperti fotografer profesional.

Tentu perdebatan terjadi. Lha wong alasannya juga nganeh-anehi. Bahkan wisatawan tadi ingin berkompromi dengan menawarkan kepada petugas untuk menahan kameranya. Perdebatan ra mashok ini tidak membuahkan hasil, dan pihak pengelola menuntut si wisatawan untuk membayar retribusi photo session.

Dari cuitan tadi, banyak warganet yang menimpali dengan pengalaman serupa. Bahkan sekadar membawa kamera yang biasa banget saja bisa dicurigai fotografer profesional. Banyak yang menyatakan kekecewaan dengan sistem yang dipandang berlebihan dalam mencari untung ini.

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Tamansari Yogyakarta (Unsplash.com)

Inilah yang saya maksud di awal. Jika Anda ingin mengabadikan momen liburan di Tamansari, pastikan Anda terlihat ingah-ingih dan tidak profesional. Setidaknya, Anda hanya perlu membayar izin foto sebesar 3 ribu rupiah saja. Jika Anda terlihat seperti fotografer profesional, Anda harus merogoh kocek dari 250 ribu sampai 500 ribu rupiah.

Mengapa demikian? Ya, inilah bentuk ketimpangan sosial khas Jogja. Dari harga makanan yang nuthuk, parkir bus kelewat mahal, sampai bawa kamera bisa menguras dompet Anda. Semua didasarkan pada asumsi sepele bahwa wisatawan selalu rela membakar uang di bumi istimewa ini.

Padahal perkara kamera model DSLR bukanlah simbol profesionalitas. Bermodal beberapa juta dan pakai jasa kredit, semua orang bisa menenteng kamera berlensa mirip termos ini. Bahkan anak-anak muda yang masih jadi beban keluarga bisa saja menenteng kamera ala fotografer. Padahal hanya untuk selfie di kamar mandi, itu pun masih blur dan goyang.

Tapi di hadapan pengelola wisata, orang tersebut tetaplah fotografer. Seperti yang disampaikan Supervisor Tamansari Ridwan, wisatawan yang sambat tadi masuk ke dalam klasifikasi photo session. Apalagi orang tersebut memiliki bisnis foto prewedding. Meskipun liburan bersama keluarga, ia akan tetap dipandang sebagai fotografer profesional.

Berfoto di Tamansari Yogyakarta (Unsplash.com)

Apakah logika ini masuk akal? Ya masuk akal untuk pengelola Tamansari. Tapi saya sebagai warga pun harus garuk-garuk kepala. Kalau tujuannya mencegah pemotretan liar, apakah model asumsi sepihak ini tetap pantas dilakukan? Lagipula, apakah pemilik bisnis foto profesional tidak boleh berlibur sebagai wisatawan biasa?

Tapi apa lacur, faktanya memang demikian. Pihak pengelola pun teguh dalam pendiriannya. Jadi, sebaiknya wisatawan lebih paham adat baru seperti di Tamansari ini. Jika Anda ingin berwisata selayaknya orang lain, jauhkan diri dari kesan fotografer profesional. Atau jika Anda adalah fotografer dan berbisnis di situ, mending Anda liburan ke tempat lain saja. Daripada Anda dikepoin oleh pengelola seperti kasus di atas.

Tapi ini bagus juga sebagai value lebih. Wisatawan pun bisa merasakan ketimpangan sosial yang selama ini menjadi bahan gosip tentang Jogja. Mungkin fotografer profesional bisa jeprat-jepret sepuasnya dengan kamera HP, dan itu pun tidak akan dicurigai pengelola. Sedangkan wisatawan biasa bisa diusut ngalor ngidul karena terlihat profesional. Inilah ketimpangan khas Jogja.

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Maret 2022 oleh

Tags: FotograferJogjaliburan murahtamansari
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Lamongan Destinasi Liburan yang Logis ketimbang Jogja (Unsplash)

Ketimbang Jogja, Lamongan Adalah Destinasi Paling Logis untuk Liburan Tahun Baru

30 Desember 2024
Upah Minimum Jogja Memang Naik, tapi Bukan Berarti Buruh Nggak Boleh Protes, Ini Bukan Perkara Upah Semata, Bolo! UMP Jogja, gaji Jogja, frugal living ump jogja yogyakarta, bandung

Jogja Tak Seburuk Itu, dan Kota Ini Memang Pantas untuk Dicintai secara Brutal

9 Februari 2024
Rasisme Jawa Itu Nyata Dari Ngapak, Mataraman, sampai Arekan (Pexels)

Mencermati Rasisme Sesama Orang Jawa dari Ngapak, Mataraman, sampai Arekan

27 Januari 2025
Pengalaman Nonton Film di Studio VIP Cinepolis Jogja, Selama Nonton Berasa Sultan

Pengalaman Saya Nonton Film di Studio VIP Cinepolis Jogja, Selama Nonton Berasa Sultan

1 Agustus 2024
Cari Kos Murah di Jogja Ibarat Mencari Jarum di Tumpukan Jerami 10 Ton, Susahnya Minta Ampun!

Cari Kos Murah di Jogja Ibarat Mencari Jarum di Tumpukan Jerami 10 Ton, Susahnya Minta Ampun!

17 Juli 2022
Ilustrasi Jalan Gejayan Brengsek karena Ulah Pemerintah Jogja Sendiri (Unsplash)

Jalan Gejayan Semakin Brengsek karena Ulah Pemerintah Jogja Sendiri

21 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun! Mojok.co

Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun!

29 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Stop Mengira Kuliah Online UT Itu Main-main, Kenyataannya Lebih Serius dan Menantang Dibanding Kuliah Konvensional Mojok.co

Stop Mengira Kuliah Online UT Itu Main-main, Kenyataannya Lebih Serius dan Menantang Dibanding Kuliah Konvensional

30 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.