Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten yang Sering Dilupakan

Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten di Jawa Timur yang Sering Dilupakan (Unsplash)

Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten di Jawa Timur yang Sering Dilupakan (Unsplash)

Sangat sering saya mendapatkan respons aneh ketika menyebutkan asal saya, yaitu Kabupaten Bojonegoro. Ada yang heran apakah itu masih di Jawa Timur. Nggak jarang malah ada yang terlalu percaya diri merasa kalau daerah asli saya ini masih masuk Surabaya atau Malang. Aneh betul.

Entah mengapa, nama Kabupaten Bojonegoro ini tidak akrab di telinga orang banyak. Padahal, kalau cuma soal adu luas wilayah administrasi, Bojonegoro itu masih lebih luas dibanding Lamongan.

Tapi saya juga sadar, kalau luas suatu daerah memang tak mempengaruhi seberapa terkenalnya ia. Sebut saja Kabupaten Bantul atau Kabupaten Sleman di Provinsi D.I Yogyakarta yang jauh lebih terkenal dibanding Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Padahal, Bantul dan Sleman kalau digabungkan secara administrasi belum mampu menyamai luas wilayah Kabupaten Pesisir Selatan.

Oleh sebab itu, saya ingin menegaskan bahwa kehidupan di Kabupaten Bojonegoro nggak sepi-sepi amat seperti gaung namanya di telatah Jawa Timur. Hampir semua ada di sini. Kita mulai dari sepak bola, ya. 

Geliat sepak bola di Kabupaten Bojonegoro

Soal sepak bola, sebenarnya Kabupaten Bojonegoro tak kalah bergengsi. Dulu, dulu lho ya, bukan saat ini, klub yang bertajuk Laskar Angling Dharma tersebut pernah benar-benar aktif di kompetisi pada awal tahun 2000-an. Tetapi sebenarnya klub ini sudah berdiri sejak 74 tahun silam, tepatnya 12 Maret 1949.

Sejumlah prestasi juga pernah diraih oleh tim ini. Seperti misalnya promosi ke Divisi Satu 2003, menjuarai Divisi Dua 2006, serta jura Divisi Satu 2007/2008. Belum lagi kiprahnya di Piala Indonesia atau Copa Indonesia. Mulai dari Pelita Jaya hingga Arema Malang pernah ditaklukan oleh Persibo.

Dan, yang paling membanggakan, Persibo mampu mengorbitkan talenta lokal yang namanya dikenal banyak orang hingga saat ini seperti Novan Setya Sasongko dan Samsul Arif Munip.

Di bawah asuhan Sartono Anwar, pada era 2009/2010, Persibo mampu menjadi yang terbaik hingga promosi ke ISL. Namun setelahnya, meski pada 2013 Persibo menjadi wakil Indonesia di piala AFC, tidak serta menjadikannya klub yang tetap eksis hingga sampai saat ini. Masalah finansial menjadi awal keterpurukan hingga kini kondisinya entah seperti apa.

Baca halaman selanjutnya….

Perguruan tinggi

Malang punya Universitas Negeri Malang. Surabaya ada Universitas Negeri Surabaya. Kabupaten Bojonegoro? Kami punya Universitas Bojonegoro, yang warna almamaternya kuning tapi bukan UI.

Tentu tidak hanya UNIGORO saja, masih ada lagi, dong. Misalnya, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Bojonegoro (IKIP). Kampus ini, sebagaimana namanya, bertujuan untuk mencetak tenaga pendidik yang kompeten.

Setidak-tidaknya, kampus IKIP merupakan simbol bahwa Kabupaten Bojonegoro memiliki kepedulian terhadap kualitas pendidikan. Iya, peduli aja dulu. Perkara kualitas ya mari kita pikirkan belakangan.

Selanjutnya, Muhammadiyah juga memiliki perguruan tinggi di Kabupaten Bojonegoro. Dua kampus yang saya maksud adalah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Bojonegoro (STIT) dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Bojonegoro (Stikes Maboro). Masih ada juga Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cendekia Bojonegoro (STIE), Stikes Insan Cendekia Husada, dan Sekolah Tinggi Agama Islam Attanwir Bojonegoro (STAI).

Jadi gimana, dari delapan perguruan tinggi di atas, mana yang kamu kenal? Nggak ada? Parah!

Potensi Kabupaten Bojonegoro

Selanjutnya kita membahas potensi. Ada beberapa sektor yang menjadi unggulan di sini, yaitu pariwisata, pertanian, dan peternakan.

Kalau Magetan ada Telaga Sarangan, Lamongan dikenal Wisata Bahari, dan Tuban dikenal dengan pantainya, Bojonegoro dikenal apanya? Banyak! Mulai dari wisata alam, wisata buatan, edukasi, hingga kuliner. Ada wisata Negeri Atas Angin, Kayangan Api, Teksas Wonocolo, wisata edukasi Pejambon, hingga wisata edukasi gerabah.

Kita tahu kalau Malang mempunyai agrowisata apel. Eits, Malang cuma punya satu. Kabupaten Bojonegoro malah punya tiga! Mulai dari agrowisata belimbing, jambu kristal, dan salak wedi.

Tahukah Anda bahwa salah satu penopang ketahanan pangan nasional adalah sektor pertanian Kabupaten Bojonegoro. Bayangkan saja, kelas nasional ditopang Bojonegoro. Edan!

Kalau soal kuliner, Kabupaten Bojonegoro punya ledre yang terbuat dari pisang raja dengan cita rasa renyah dan legit. Konon, makanan ini sudah ada sejak 1930-an dan diwariskan turun-temurun. Pada 2021, cemilan khas Bojonegoro ini diakui sebagai warisan tak benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Makanya, ada juga yang mengatakan bahwa Bojonegoro itu kota ledre.

Nah, seharusnya sih penjelasan saya sudah lengkap. Sudah seharusnya Anda mengenal Kabupaten Bojonegoro. Jawa Timur itu bukan cuma Surabaya dan Malang aja, weh! Edan!

Penulis: Faiz Al Ghiffary

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 4 Orang yang Sebaiknya Nggak Naik Bus Surabaya-Bojonegoro

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version