Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

KA Sri Tanjung, Penyelamat Mahasiswa Jogja asal Tapal Kuda yang Namanya Terinspirasi dari Legenda Banyuwangi

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
20 September 2025
A A
KA Sri Tanjung, Penyelamat Mahasiswa Jogja Asal Banyuwangi (Wikimedia)

KA Sri Tanjung, Penyelamat Mahasiswa Jogja Asal Banyuwangi (Wikimedia)

Share on FacebookShare on Twitter

Seringnya saya melakukan perjalanan dari Jogja ke Banyuwangi dengan KA Sri Tanjung. Makanya, saya tidak asing lagi dengan layanan kereta api yang satu ini. 

Bahkan bagi sebagian mahasiswa di wilayah Tapal Kuda, yang berkuliah di Jogja, KA Sri Tanjung adalah penyelamat. Alasannya, kereta ini selalu menjadi pilihan pertama jika tiketnya masih tersedia. 

Maklum, untuk saat ini tiket KA Sri Tanjung cukup sulit didapat utamanya jika pemesanannya dekat dengan waktu keberangkatan. Minimal seminggu sebelum keberangkatan kalian harus reservasi terlebih dahulu.

Usut punya usut, ternyata kereta yang namanya diambil dari kisah asal usul Kabupaten Banyuwangi punya sejarah panjang. Kereta ini melayani rute dari Stasiun Lempuyangan, Jogja, menuju Stasiun Ketapang, Banyuwangi melalui jalur lintas selatan Jawa via Madiun–Surabaya Kota. 

KA Sri Tanjung menghadirkan pilihan perjalanan, meski kadang dianggap tidak nyaman karena kursi tegak dan adu dengkul. Walau agak menyiksa setidaknya jadwal kereta ini baik dari Banyuwangi atau Yogyakarta  tetap bisa diandalkan penumpangnya.

Sejarah lahirnya KA Sri Tanjung, kereta penyelamat mahasiswa Banyuwangi yang kuliah di Jogja

Sebagai kereta pengganti dari KA Argopuro, KA Sri Tanjung hadir sebagai pilihan untuk perjalanan antara Jogja dan Banyuwangi, atau sebaliknya. Nama “Sri Tanjung” dipilih untuk menghindari kebingungan dengan kereta lainnya, terutama setelah kemunculan Kereta Api Argo Bromo dan Argo Gede pada medio 1990.

Saat Kereta Api Argo Bromo dan Argo Gede diperkenalkan oleh PT KAI (Persero), perlu dilakukan perubahan nama untuk menghindari kebingungan dengan kereta yang telah eksis sebelumnya, yakni KA Argopuro. Munculah nama baru yang diberikan dengan penuh makna, yaitu KA Sri Tanjung. Sebuah pilihan yang hingga kini tetap utuh untuk memberikan menyebut layanan kereta ini.

Komposisi rangkaian kereta api

KA Sri Tanjung hadir dengan rangkaian yang terdiri dari tujuh kereta penumpang. Kelas ekonomi premium menjadi satu-satunya opsi kelas untuk para penumpang. Selain itu, terdapat satu kereta makan pembangkit kelas ekonomi dan satu kereta makan, menyediakan fasilitas yang memadai untuk berbagai kebutuhan selama perjalanan.

Baca Juga:

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

Meskipun kadang, kereta ini disebut bukan kereta nyaman karena kursi tegak lurusnya bikin pegal. Bagi saya, salah satu keunggulan utama dari KA Sri Tanjung adalah efisiensi harga. Sebab dengan harga yang hanya dibanderol  Rp94.000, penumpang dapat menikmati perjalanan yang nyaman tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Asal usul penggunaan nama Sri Tanjung

Perihal nama, kereta api ini mengadopsi dari kisah asal-usul nama Kabupaten Banyuwangi. Cerita ini diangkat dari cerita rakyat Sri Tanjung berasal dari khazanah kebudayaan Jawa pada masa Kerajaan Majapahit. 

Kisah itu memfokuskan pada karakter seorang istri bernama Sri Tanjung dan suaminya, Sidapaksa. Cerita dimulai ketika Sidapaksa menduga Sri Tanjung berselingkuh. Pada suasana duka, Sri Tanjung mengambil keputusan ekstrim untuk membuktikan kesetiaannya kepada suaminya.

Ia melompat ke dalam sumur sambil mengucapkan sumpah. Jika sumur beraroma busuk, maka tuduhan suaminya benar. Namun, jika sumur beraroma wangi, maka tuduhan itu salah. 

Ajaibnya, setelah Sri Tanjung melompat ke dalam sumur, aromanya berubah menjadi wangi. Ini dianggap sebagai bukti kesetiaan dan kejujuran Sri Tanjung. Kini daerah sekitar sumur itu kemudian dikenal dengan nama “Banyuwangi,” yang berasal dari kata “banyu” (air) dan “wangi” (harum). Dan dipakai untuk nama KA Sri Tanjung.

Hingga saat ini sumur yang konon menjadi saksi dari peristiwa itu masih ada. Lokasinya berada di belakang Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kelurahan Temenggungan, Kecamatan Kota Banyuwangi. 

Seperti namanya, yang disematkan pada KA Sri Tanjung, keduanya tidak pernah ingkar janji. Datang tepat waktu agar tetap menjadi saksi bisu dari kisah haru biru mahasiswa perantau asal Banyuwangi yang kuliah di Jogja.

Penulis: Fareh Hariyanto

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Pengalaman 12 Jam Naik Kereta Sri Tanjung Solo-Banyuwangi: Naik Sendiri, Turun Punya Keluarga Baru

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 September 2025 oleh

Tags: Banyuwangidaerah tapal kudajawa timurJogjaKA Sri Tanjunglegenda banyuwangistasiun lempuyangan
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Perantauan Tinggal di Banyuwangi

ArtikelTerkait

Plat Nomor K dan Jepara Remajamu Merusak Nama Baik Orkes (Pixabay)

Kebiasaan Anak Muda di Daerah Plat Nomor K Khususnya Jepara yang Merusak Nama Baik Orkes Dangdut

24 November 2023
Stasiun Kabel Telegraf Banyuwangi, Satu-satunya Stasiun Penghubung Komunikasi Jawa dan Australia di Masa Kolonial

Stasiun Kabel Telegraf Banyuwangi, Satu-satunya Stasiun Penghubung Komunikasi Jawa dan Australia di Masa Kolonial

6 Juni 2023
Pantai Papuma Jember Pantas Dinobatkan sebagai Objek Wisata Alam Termahal di Jawa Timur

Pantai Papuma Jember Pantas Dinobatkan sebagai Objek Wisata Termahal di Jawa Timur

17 Maret 2022
Apakah Malioboro Masih Istimewa Tanpa PKL di Emperan Toko? terminal mojok.co

Apakah Malioboro Masih Istimewa Tanpa PKL di Emperan Toko?

20 Januari 2022
Ranking Masjid dan Musala Mal di Jogja dari yang Paling Nyaman hingga yang Seadanya Banget MOJOK.CO

Ranking Masjid dan Musala Mal di Jogja dari yang Paling Nyaman hingga yang Seadanya Banget

5 Oktober 2024
Jalan Raya Kaligesing Kulon Progo, Jalan Paling Indah se-Jogja dengan Pemandangan Sawah, Bukit, Jurang, Tebing, dan Hutan Jadi Satu

Jalan Raya Kaligesing Kulon Progo, Jalan Paling Indah se-Jogja dengan Pemandangan Sawah, Bukit, Jurang, Tebing, dan Hutan Jadi Satu

7 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.