Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Jurusan PBSI Memang Jurusan yang Nanggung: Mau Jadi Guru Masih Harus PPG, Sastranya Juga Nggak Terlalu Dalam

Iqbal AR oleh Iqbal AR
8 Juni 2025
A A
Jurusan PBSI Memang Jurusan yang Nanggung: Mau Jadi Guru Masih Harus PPG, Sastranya Juga Nggak Terlalu Dalam PPG Calon Guru

Jurusan PBSI Memang Jurusan yang Nanggung: Mau Jadi Guru Masih Harus PPG, Sastranya Juga Nggak Terlalu Dalam

Share on FacebookShare on Twitter

Jika ada daftar jurusan kampus yang layak mendapat predikat “nanggung”, maka jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) harus masuk di dalamnya. Jurusan PBSI ini memang nanggung. Aspek pendidikannya sulit (dipersulit?), aspek bahasa dan sastranya juga nggak dalam, kalah sama anak murni. Kalau mau disamakan, nanggungnya PBSI sama HI itu mirip-mirip, lah.

Mungkin kalian bertanya-tanya, mengapa jurusan PBSI ini dianggap nanggung. Bukannya PBSI ini jadi jurusan dengan peminat yang tinggi? Anggapan bahwa PBSI jurusan yang nanggung ini sebenarnya sudah lama muncul. Sejak saya kuliah di Sastra Indonesia murni dan berteman dengan banyak anak PBSI, mereka sudah kerap ngguyoni betapa nanggungnya jurusan PBSI ini, dan betapa irinya mereka dengan anak Sasindo murni.

Makanya, anggapan bahwa jurusan PBSI itu adalah jurusan yang nanggung saya lempar lagi ke teman-teman saya yang lulusan PBSI. Saya ingin tahu bagaimana pendapat mereka tentang anggapan ini, tentunya dengan mode yang lebih serius dikit.

Sastranya nggak sedalam anak Bahasa dan Sastra Indonesia murni

Salah satu mengapa anak PBSI itu iri dengan anak Sasindo murni ya karena aspek sastra yang dipelajari di PBSi nggak sedalam dan sebanyak yang dipelajari di Sasindo murni. Pengetahuan mengenai bahasa dan sastra anak PBSI nggak sedalam pengetahuan anak murni. Keirian mereka ini sudah saya dengar dari zaman saya masih kuliah. Ya meskipun nadanya kerap guyon, tapi saya melihat ada iri yang serius di dalamnya.

Dan iri ini masih bertahan sampai sekarang. Teman-teman saya anak PBSI yang dulu iri dengan saya yang anak Sasindo murni, masih mengatakan hal serupa ketika saya tanyakan tentang jurusan PBSI yang nanggung. Pendapat mereka masih sama, meskipun sekarang sudah sangat berdamai. Mereka yang pernah (atau mungkin masih) iri dengan Sasindo murni, juga mengiyakan anggapan bahwa PBSI adalah jurusan yang nanggung.

Namun, bukan berarti anak PBSI, lulusan PBSI nggak punya kesempatan berkecimpung bahkan berkarier di dunia sastra. Nggak sedikit lulusan PBSI yang punya pemahaman bahkan punya karier yang lebih baik daripada lulusan Sasindo murni di dunia sastra. Maksudnya, pengetahuan sastra anak PBSI yang nggak sedalam anak Sasindo murni memang nggak jadi jaminan, tapi cuma jadinya nanggung aja.

Anak PBSI kalau mau jadi guru masih harus PPG, mau jadi dosen harus minimal S2

Masalah utamanya ya di sini. Sebagian (mungkin besar) anak jurusan PBSI pasti akan memandang dirinya menjadi pengajar, baik itu guru atau dosen. Kuliah di PBSi nampaknya sudah cukup bagi mereka untuk nantinya jadi guru. Istilahnya, jalan mereka jadi guru atau dosen akan lebih mudah ketimbang mereka yang kuliah di jurusan non-pendidikan.

Namun, jalan anak PBSI untuk jadi pengajar ternyata nggak mudah. Lulusan PBSI kalau mau jadi guru, harus ikut PPG dulu selama setahun. Kita tahu, lah, gimana ruwetnya dan gimana kurang jelasnya regulasi PPG dalam beberapa tahun terakhir ini.

Baca Juga:

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Kenapa Mahasiswa Jurusan Sastra Justru Jarang Jadi Penulis?

Mau jadi dosen juga nggak mudah. Mereka harus kuliah S2 lagi, bahkan kalau sudah lulus S2 masih disuruh kuliah S3 yang biayanya nggak murah. Udah gitu nanti kalau nanti jadi guru atau dosen, gajinya juga belum layak. Plus, jadi guru atau dosen bahasa Indonesia kayak terdengar “kurang keren” gitu. Dilema banget.

Maka nggak heran kalau dari aspek-aspek ini, jurusan PBSI dianggap sebagai jurusan yang nanggung. Aspek sastranya yang kurang mendalam, aspek pendidikannya juga ruwet, ribet, dan rumit.

Guru masih jadi profesi idaman banyak orang

Sekarang mari kita jawab pertanyaan di atas yang belum terjawab. Jika memang PBSI adalah jurusan yang nanggung, mengapa PBSI masih punya peminat yang tinggi?

Jawaban pertama: Guru masih jadi profesi idaman banyak orang. Lulus kuliah lalu jadi guru itu masih jadi jalan paling aman. Guru masih dipandang sebagai profesi yang mulia, tanpa melihat bagaimana guru ini banyak yang dibayar murah sekali. Masih banyak orang yang fokus dengan kata “mulia” bukan dengan kata “layak”. Itulah mengapa masih banyak orang yang memilih jurusan pendidikan, salah satunya jurusan PBSI.

Jawaban kedua: PBSI jadi jurusan pendidikan yang kelihatan mudah. Ingat, kelihatan mudah, bukan benar-benar mudah. Kelihatannya kita memang cuma belajar bahasa Indonesia, lalu lulus jadi guru bahasa Indonesia. Padahal, bahasa Indonesia itu rumit. Sastra Indonesia itu rumit. Dan menjadi pengajar bahasa dan sastra Indonesia itu jelas nggak mudah. Cobain sendiri, deh.

So, dari aspek-aspek di atas, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) memang nanggung, kan?

Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Lulus Cuma Jadi OB, tapi Gaji Bisa buat Sepelekan Guru Honorer

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Juni 2025 oleh

Tags: jurusan pbsiPPGSastra Indonesia
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Alih-alih Mengharuskan PPG, Bukankah Lebih Baik Meningkatkan Kualitas Mahasiswa yang Jadi Calon Guru Sejak Mereka Kuliah S1?

Derita Mahasiswa PPG: Tugas Kebanyakan, Wajib Publikasi Jurnal, Dosen Cuma Nitip Nama

18 Juli 2024
Sastra Indonesia UNY, Jurusan yang Aslinya Biasa Saja, tapi Dikemas Luar Biasa oleh Kampus Mojok.co

Derita Fresh Graduate Sastra Indonesia: Kenapa Lowongan Kerja Seolah Cuma Cari Anak IT?

17 September 2025
sastrawan

Beban Ganda Lulusan Sastra Indonesia Jika Ingin Jadi Sastrawan

10 Juli 2019
Nasib Guru PAUD Nonformal: Sudah Gajinya Kecil, Dianggap Guru Saja Tidak, Perih!

Nasib Guru PAUD Nonformal: Sudah Gajinya Kecil, Dianggap Guru Saja Tidak, Perih!

16 Januari 2024
Alih-alih Mengharuskan PPG, Bukankah Lebih Baik Meningkatkan Kualitas Mahasiswa yang Jadi Calon Guru Sejak Mereka Kuliah S1?

Alih-alih Mengharuskan PPG, Bukankah Lebih Baik Meningkatkan Kualitas Mahasiswa yang Jadi Calon Guru Sejak Mereka Kuliah S1?

23 Maret 2024
Alih-alih Mengharuskan PPG, Bukankah Lebih Baik Meningkatkan Kualitas Mahasiswa yang Jadi Calon Guru Sejak Mereka Kuliah S1?

PPG Seharusnya Dibuka untuk Mahasiswa Pendidikan yang Jurusannya Linier, biar Adil dan Persaingannya Jadi Masuk Akal!

28 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Yamaha X-Ride: Motor Adventure yang Cocok buat Pacaran, Super Nyaman meski Tampilan Gahar!

Yamaha X-Ride: Motor Matic Terbaik yang Nggak Pernah Jadi Primadona, tapi Selalu Jadi Idola Para Boncengers

10 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi
  • UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan
  • Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.