Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Susah-susah Kuliah Jurusan Ilmu Politik, Lulus Tetap Jadi “Gelandangan” kalau Tidak Punya Modal dan Ordal

Ramanda Bima Prayuda oleh Ramanda Bima Prayuda
8 Agustus 2025
A A
Susah-susah Kuliah Jurusan Ilmu Politik, Lulus Tetap Jadi “Gelandangan” kalau Tidak Punya Modal dan Ordal Mojok.co

Susah-susah Kuliah Jurusan Ilmu Politik, Lulus Tetap Jadi “Gelandangan” kalau Tidak Punya Modal dan Ordal (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jurusan Ilmu Politik berhasil mengambil hati saya ketika masih duduk di bangku SMA. Tidak lain karena masa pemilihan umum (pemilu) yang menghadirkan politisi dan calon pemimpin berdebat. Dalam bayangan saya dahulu yang masih naif, saya pikir mereka semua belajar ilmu politik sebelum terjun ke dunia politik. 

Memori itu yang membuat saya akhirnya nyebur ke jurusan Ilmu Politik ketika kuliah. Jangan ditanya bagaimana rasanya. Pokoknya saya merasa orang paling keren saat diterima di jurusan ini. Bak masuk dunia baru dengan masa depan gemilang. 

Akan tetapi, itu semua semu. Yang gemilang hanyalah sambutan dosen saat ospek dan pamflet pendaftaran kampus. Sisanya? Akan saya ceritakan di tulisan ini. 

Setelah benar-benar nyebur, saya baru menyadari, lulusan jurusan Ilmu Politik justru lebih banyak yang “mlipir” dari panggung politik. Bukan karena kalah pintar, mereka minggir karena kalah modal dan ordal (orang dalam) alias koneksi. Mereka yang tidak punya dua hal itu bak jadi “gelandangan” di jurusannya sendiri. 

Banyak yang jago menganalisa akhirnya memilih bekerja di balik layar, bukan di balik meja parlemen.  Yang bertahan di tengah gelanggang politik biasanya mereka yang punya banyak “pintu belakang”. Sementara yang cemerlang, tapi nggak punya modal dan ordal berakhir jadi penonton saja, seperti banyak orang biasa lainnya. 

Lulusan ilmu politik mau jadi apa? 

Setelah mengerti seluk-beluk jurusan Ilmu Politik, saya jadi bertanya-tanya, lulusan ilmu politik mau jadi apa ya? Pertanyaan ini terus bergemuruh di kepala karena tahu diri ini kurang jaringan dan kurang modal. 

Mereka yang duduk di jabatan strategis tidak berasal dari jurusan Ilmu Politik. Sementara yang benar-benar mengerti ilmu politik justru bekerja di balik layar. Malah ada yang banting stir jadi jualan kopi hingga kerja di bank. Kenyataan di lapangan memang pahit. Hanya segelintir lowongan pekerjaan yang benar-benar membutuhkan lulusan Ilmu Politik.

Kadang saya merasa, ilmu politik yang luas serasa tidak ada gunanya. Saya belajar teori kekuasaan hingga praktiknya di lapangan. Hanya saja, semua ilmu itu terasa sia-sia kalau tidak punya modal dan ordal. Saya hanya bisa jadi penonton.  

Baca Juga:

5 Istilah di Jurusan Ilmu Politik yang Kerap Disalahpahami. Sepele sih, tapi Bikin Emosi

4 Salah Kaprah tentang Jurusan Ilmu Politik yang Sudah Terlanjur Dipercaya

Bayangkan saja, selain relasi, duit juga jadi kunci. Dunia politik bukan cuma soal wacana dan ide. Tapi juga soal logistik dan gengsi. Mau ikut pemilu, harus siap ongkosnya. Dari cetak baliho sampai traktir relawan.

Bahkan, buat jadi staf pun kadang perlu “uang jalan”. Kalau nggak ya harus siap kerja sukarela. Dan sayangnya, nggak semua lulusan punya kesempatan begitu. Banyak yang akhirnya mundur pelan-pelan. Bukan karena bodoh, tapi karena nggak mampu bersaing secara modal.

Saatnya bikin panggung sendiri

Dahulu, mungkin orang-orang memang masuk ilmu politik karena semangat perubahan. Mau jadi agen perubahan, katanya. Tapi,makin ke sini, idealisme makin tergerus. Yang dipilih bukan yang paling ngerti, tapi yang paling dikenal. Yang dikenal biasanya punya duit atau koneksi.

Akhirnya banyak yang apatis dan menyerah. Mereka merasa tak ada ruang buat berjuang. Ilmu yang dipelajari bertahun-tahun justru dianggurkan. Akhirnya ya jadi “gelandangan politik”. Dengan getir, mereka bilang, “Kami kuliah buat jadi penonton.”

Akan tetapi, menyerah bukan satu-satunya pilihan. Kalau panggungnya sempit, ya bikin sendiri. Bikin media, bikin komunitas, atau edukasi politik. Dunia digital bisa jadi arena baru. Tempat idealisme bisa tetap menyala, walau tanpa modal besar.

Banyak lulusan yang akhirnya bikin konten. Edukasi politik di TikTok dan Instagram. Gajinya mungkin nggak besar, tapi dampaknya nyata. Setidaknya nggak diam dan putus asa. Karena ilmu politik bukan sekadar gelar, tapi panduan menghadapi zaman.

Penulis: Ramanda Bima Prayuda
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 5 Tempat Nostalgia di UGM yang Bikin Alumni seperti Saya Pengin Balik Jadi Mahasiswa.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

 

Terakhir diperbarui pada 8 Agustus 2025 oleh

Tags: Fisipolilmu politikjurusan ilmu politikjurusan politiklulusan ilmu politik
Ramanda Bima Prayuda

Ramanda Bima Prayuda

Mahasiswa Sarjana Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang.

ArtikelTerkait

5 Pekerjaan yang Dianggap Tidak Sesuai dengan Jurusan Ilmu Politik padahal Sangat Masuk Akal

5 Pekerjaan yang Dianggap Tidak Sesuai dengan Jurusan Ilmu Politik padahal Sangat Masuk Akal

9 Oktober 2025
3 Kebiasaan yang Harus Kamu Lakukan kalau Mau Selamat Kuliah di Jurusan Ilmu Politik

3 Kebiasaan yang Harus Kamu Lakukan kalau Mau Selamat Kuliah di Jurusan Ilmu Politik

27 April 2025
5 Istilah di Jurusan Ilmu Politik yang Kerap Disalahpamahi. Sepele sih, tapi Bikin Emosi Mojok.co

5 Istilah di Jurusan Ilmu Politik yang Kerap Disalahpahami. Sepele sih, tapi Bikin Emosi

15 November 2025
4 Salah Kaprah tentang Jurusan Ilmu Politik yang Sudah Terlanjur Dipercaya Mojok.co

4 Salah Kaprah tentang Jurusan Ilmu Politik yang Sudah Terlanjur Dipercaya

13 November 2025

Menghadapi Anggapan Khalayak Acak soal Jurusan Ilmu Politik

8 Januari 2021
Kuliah Jurusan Ilmu Politik Itu Berat, Nggak Semua Orang Kuat: Setelah Lulus Susah Cari Kerja, Masih Harus Memikul Stigma Buruk pula

Dear Maba Jurusan Ilmu Politik, Tak Usah Risau Prospek Kerja Setelah Lulus, toh Memang Tidak Ada yang Bisa Diharapkan

5 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.