Setelah menonton fim Joker, beberapa mungkin masih akan terngiang-ngiang dengan apa yang baru disaksikannya. Beberapa mungkin masih akan menemukan pertanyaan setelah menonton film. Salah satunya adalah tentang apakah benar kalau Arthur Fleck anak dari Thomas Wayne?
Arthur tinggal bersama ibunya di sebuah apartemen yang tidak bisa dibilang bagus. Khas apartemen untuk masyarakat dengan kelas sosial bawah di Kota Gotham.
Di dalam film, diceritakan kalau Arthur Fleck ternyata adalah anak dari Thomas Wayne. Setidaknya itu berdasarkan versi dari ibu Arthur—Penny Fleck. Mengetahui hal tersebut, Arthur jadi sedikit marah. Kemudian dia ingin memastikan hal tersebut. Dia kemudian bertekat untuk menemui Thomas Wayne.
Singkat cerita, Arthur akhirnya bisa bertemu dengan Thomas Wayne. Arthur menceritakan semua tentang dirinya dan juga ibunya. Dengan menggebu-gebu, dia sangat berharap Thomas mau mengakuinya sebagai anak. Tapi yang terjadi malah sebaliknya. Thomas menceritakan kalau Arthur dan Penny Fleck tidak punya hubungan apa-apa dengan keluarga Wayne. Thomas menceritakan kalau Arthur sebenarnya bukan anaknya. Bahkan bukan anak dari Penny Fleck. Arthur hanyalah anak yang diadopsi.
Tentang apakah Arthur Fleck adalah benar-benar anak dari Thomas Wayne tentu saja masih sangat bisa diperdebatkan. Di dalam film, memang tidak diberikan jawaban yang jelas soal ini. Mungkin Todd Philips sengaja membiarkan para fans untuk memberikan teori sendiri. Jadi silahkan menilai sendiri, apakah Arthur alias Joker adalah anak dari Thomas Wayne. Saya sendiri berharap kalau Joker adalah anak dari Thomas. Yamg artinya dia akan bersaudara dengan Bruce Wayne alias Batman.
Mari membuat teori lain lagi. Apa jadinya jika Thomas Wayne mengakui Arthur sebagai anaknya. Bukan sebaliknya seperti apa yang dilakukan dalam film.
Pertama, jika Thomas Wayne mengakui Arthur sebagai anak, mungkin karakter Joker tidak akan pernah ada. Kita tau kalau hidup Arthur mencapai titik terendahnya ketika Thomas Wayne tidak mengakuinya sebagai anak. Arthur benar-benar kecewa. Inilah premis terakhir dan yang paling menyakitkan bagi Arthur sehingga dia akhirnya memutuskan untuk menjadi Joker.
Tapi bagaimana jika pada saat Arthur menemui Thomas, dia diakui sebagai anak? Mungkin ceritanya akan lain lagi. Bisa menjadi titik awal bagi Arthur untuk punya hidup yang lebih terpandang dan lebih bisa dihargai. Perjalanannya dalam merintis karir sebagai stand up comedian bisa saja terwujud. Mungkin bisa ikut kompetisi SUCI atau SUCA. Saya yakin dia akan lebih terkenal dari Pandji Pragiwaksono.
Dia bisa punya Stand Up Show sendiri. Dia juga bisa punya show stand up keliling dunia. Apalagi dengan dark joke comedy sebagai ciri khasnya. Dan tentu saja julukannya bukan lagi “Clown Prince of Crime”, tapi “Clown Prince of Dark Joke Comedy”.
Kedua, Thomas Wayne tidak akan mati terbunuh dan bisa menjadi walikota Gotham City. Kita tau kalau Thomas Wayne mati saat terjadi kekacauan di Gotham City yang dipicu oleh Joker.
Kalau saja Thomas mau mengakui Arthur sebagai anak, kekacauan yang menyebabkan kematiannya mungkin tidak akan pernah terjadi. Dia tetap bisa menjadi politisi. Dan kemungkinan, jalannya dalam pencalonan walikota Gotham City akan berjalan mulus. Dia kemungkinan bisa menjadi saingan Pak Jokowi di deretan walikota terbaik di dunia.
Ketiga, karakter Batman mungkin tidak akan pernah ada karena Gotham akan baik-baik saja tanpa Joker. Gotham mungkin tidak akan menjadi kota yang lebih baik. Tapi setidaknya tidak akan menjadi tempat yang lebih buruk karena Joker. Dengan begitu, Bruce Wayne mungkin tidak akan menjadi Batman.
Malah mungkin dia akan menjadi politisi mengikuti jejak ayahnya. Dengan begitu, keluarga Wayne akan menjadi bagian dari para politisi yang suka membangun dinasti politik. Arthur bisa menjadi juru bicaranya, sekaligus mengkampanyekan Bruce disetiap show stand up-nya. Benar-benar keluarga yang bahagia.
Keempat, kalau Thomas mengakui Arthur sebagai anak, itu berarti Arthur akan bersaudara dengan Bruce. Dan tentu saja kemungkinan Bruce menjadi Batman dan Arthur menjadi Joker masih saja bisa terjadi. Bedanya, keduanya bisa menjadi superhero. Dan bisa jadi mereka akan bersisian melawan kejahatan yang ada di Gotham City bersama-sama sebagai partner. Kalau hal tersebut benar-benar terjadi, film Batman dan Joker sepertinya akan menjadi film yang super hype di masa mendatang. “Aku cinta kamu 3000” akan kalah sama “Joker adalah Kita”.
Dan yang terpenting, ketika Thomas Wayne mengakui Arthur Fleck sebagai anak, tidak akan pernah ada kata-kata “orang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti”. Kata-kata yang sudah mulai overused dan mengarah ke cringe. (*)
BACA JUGA Tanpa Perlu Nonton Joker Banyak Orang Indonesia Sudah Jadi Joker atau tulisan Muhammad Ikhdat Sakti Arief lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.