5 Jebakan yang Perlu Dihindari Wisatawan Saat Liburan di Jogja

5 Jebakan yang Perlu Dihindari Wisatawan Saat Liburan di Jogja

5 Jebakan yang Perlu Dihindari Wisatawan Saat Liburan di Jogja (unsplash.com)

Jogja, kota dengan pesona budaya yang memikat dan keramahan penduduknya, selalu menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Namun seperti halnya di tempat lain, liburan di Jogja pun memiliki beberapa jebakan yang perlu dihindari agar pengalaman liburan tetap menyenangkan dan lancar.

Kali ini saya akan membahas lima kesalahan umum yang sering dilakukan saat berlibur di Jogja, serta tips untuk menghindarinya.

#1 Terjebak mahalnya makanan di Malioboro Jogja

Salah satu daya tarik utama Jogja adalah Malioboro, jantung kota yang ramai dengan berbagai penjual dan pusat perbelanjaan. Namun jangan terjebak dengan harga makanan yang diketok mahal di sepanjang Malioboro.

Bagi sebagian wisatawan, mencicipi makanan khas di kaki lima atau warung tradisional di sekitar Malioboro adalah pengalaman yang tak terlupakan. Tapi hati-hati dengan beberapa penjual yang menaikkan harga secara tidak wajar kepada wisatawan yang terlihat asing. Sebaiknya, tanyakan harga terlebih dahulu atau mencari referensi tempat makan yang lebih terjangkau di sekitar area tersebut.

#2 Parkir sembarangan berisiko mobil disilet

Permasalahan parkir adalah masalah umum di kota-kota besar, termasuk Jogja. Parkir sembarangan dapat berujung pada risiko mobil Anda didenda atau bahkan diberi “silet” (penutup ban) oleh petugas yang bertugas.

Ini tidak hanya mengganggu liburan Anda tetapi juga bisa menimbulkan biaya tambahan yang tidak diinginkan. Lebih baik, cari tempat parkir resmi atau tanya kepada penduduk setempat mengenai tempat parkir yang aman sebelum memulai petualangan di kota ini.

#3 Memakai bahasa Indonesia saat menawar harga

Di Jogja, seni menawar adalah hal yang umum terjadi, terutama di pasar tradisional atau ketika membeli oleh-oleh. Namun salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh wisatawan adalah menggunakan bahasa Indonesia saat menawar harga.

Beberapa penjual mungkin memanfaatkan situasi ini untuk menaikkan harga barang karena mereka menilai Anda bukan penduduk lokal. Sebaiknya, pelajari beberapa frasa dalam bahasa Jawa atau bahasa lokal untuk menciptakan hubungan yang lebih baik dengan penjual.

#4 Menghindari kemacetan di akhir pekan

Jogja adalah kota yang relatif padat, terutama pada akhir pekan atau saat liburan besar. Kemacetan bisa menjadi masalah utama yang dapat mengganggu rencana liburan Anda.

Jika memungkinkan, rencanakan perjalanan Anda di luar jam sibuk atau pertimbangkan menggunakan transportasi umum atau ojek online untuk menghindari stres yang tidak perlu. Selain itu, melakukan riset sebelumnya mengenai rute dan situasi lalu lintas juga dapat membantu menghindari kemacetan yang tidak terduga di Jogja.

#5 Mengabaikan tempat-tempat wisata yang kurang terkenal di Jogja

Jogja bukan hanya tentang Malioboro, Kraton, atau Candi Prambanan. Ada banyak tempat menarik lainnya di sekitar Jogja yang mungkin kurang dikenal tetapi tidak kalah menarik. Mengabaikan tempat-tempat ini bisa membuat Anda kehilangan pengalaman unik dan autentik selama liburan Anda.

Contohnya adalah wisata alam di Gunungkidul, keindahan alam di Bukit Bintang, atau keunikan kampung-kampung tradisional di sekitar kota. Lakukan riset sebelumnya atau minta rekomendasi dari penduduk lokal untuk menemukan destinasi tersembunyi yang sesuai dengan minat dan preferensi Anda.

Liburan di Jogja bisa menjadi pengalaman yang sangat berkesan jika dijalani dengan bijak. Menghindari lima jebakan yang disebutkan di atas dapat membantu liburan Anda berjalan dengan lancar dan tanpa masalah.

Selalu ingat untuk menjaga sikap santai dan adaptif, serta bertanya kepada penduduk lokal agar tidak kebingungan. Dengan begitu, Anda dapat menikmati pesona sejati dari Jogja tanpa terjebak dalam perangkap umum yang bisa mengganggu pengalaman liburan Anda.

Penulis: Muhammad Ijlal Sasakki Junaidi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jogja Itu Membosankan, tapi Saya Nggak Punya Alternatif Kota Wisata Lain.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version