Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jangan Tinggal di Bogor kalau Tidak Punya Kendaraan Pribadi daripada Menderita

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
31 Mei 2025
A A
Jangan Tinggal di Bogor kalau Tidak Punya Kendaraan Pribadi daripada Menderita Mojok.co

Jangan Tinggal di Bogor kalau Tidak Punya Kendaraan Pribadi daripada Menderita (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Perlu ekstra kesabaran dan ongkos kalau mau naik transportasi umum di Bogor. 

Sebagai orang yang lebih lama tinggal di Jakarta, transportasi umum menjadi salah satu bagian hidup yang tidak dapat dihindarkan. Kemana-mana mesti pakai transportasi umum. Apalagi, transportasi umum di Jakarta memang sebagus itu. Karena itulah, saya merasa tidak punya kendaraan pribadi di Jakarta bukanlah masalah besar. Transportasi umumnya banyak pilihan, murah, dan hampir semua wilayah terjangkau. 

Akan tetapi, sejak tinggal di Bogor, saya tidak lagi menggunakan transportasi publik seintens dahulu. Saya lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Keputusan ini saya ambil dengan kesadaran penuh setelah beberapa kali menjajal transportasi publik Bogor. Tidak seperti Jakarta, saya kurang nyaman menggunakan transportasi publik di Bogor karena beberapa alasan. 

Di Bogor, lebih cepat menggunakan kendaraan pribadi 

Di Bogor saya merasa lebih cepat sampai ke titik tujuan menggunakan kendaraan pribadi daripada transportasi publik. Misal, dari Cibinong ke Ciomas, memerlukan waktu 1 jam berkendara menggunakan kendaraan pribadi. Jika menggunakan transportasi umum, waktunya pasti akan ngaret sekali. 

Sebagai gambaran, transportasi publik di Bogor sebagian besar masih angkot. Namanya juga angkot, mereka pasti ngetem cukup lama di beberapa titik demi menggaet lebih banyak penumpang. Itu mengapa perjalanan menggunakan angkot begitu memakan waktu dan tidak pasti. Naik angkot sangat tidak cocok untuk mereka yang dikejar-kejar waktu. 

Lebih irit menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan transportasi umum

Kalau hanya berkendara di dalam Bogor saja, menggunakan kendaraan pribadi justru jauh lebih hemat dibandingkan dengan transportasi umum. Saya beri contoh, naik angkot dari Leuwiliang ke Stasiun Bogor itu butuh ongkos lebih dari Rp20 ribu. Kalau pulang pergi, sudah hampir 50 ribu habis. 

Jika menggunakan kendaraan pribadi, motor misalnya, uang 50 ribu itu bahkan cukup digunakan untuk 2-3 hari pulang pergi. Bogor nggak seperti Jakarta yang transportasi umumnya menggunakan tarif integrasi atau rata-rata tarif transportasinya murah. Tarif angkot di Bogor tidak semurah itu. Jujur, bahkan kadang-kadang suka ada oknum sopir angkot yang memahalkan tarif dari biasanya. Apalagi, kalau kamu nggak bayar pakai uang pas, bisa nggak dikasih uang kembalian juga. 

Kenyamanan dan keamanan kendaraan pribadi lebih terjamin 

Naik kendaraan pribadi di Bogor juga lebih terjamin kenyamanan dan keamanannya. Nggak perlu berdesakan, nggak perlu ada drama dalam perjalanan kita. Selama berkendara dengan baik dan tertib, menggunakan kendaraan pribadi menjadi pilihan terbaik untuk berkendara di Bogor.

Baca Juga:

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Ditambah, menggunakan kendaraan pribadi juga memberikan kita ruang yang lebih leluasa, kita bisa menyetel musik, bernyanyi-nyanyi, bahkan mau makan pun juga boleh. Kita bebas turun kapan dan di mana saja. 

Kalau di transportasi umum, jujur, lebih banyak tidak nyaman dan nggak melulu aman. Di Bogor, transportasi umumnya tidak terlalu banyak yang terawat, ditambah dengan hal-hal yang tadi saya sebutkan, mulai dari angkot ngetem sampai berdesakan dengan penumpang lain. Belum lagi pengamen yang maksa minta uang, orang-orang aneh, sampai kriminal (naudzubillah) yang bisa terjadi. 

Kedamaian menggunakan kendaraan pribadi jauh lebih menyenangkan dibandingkan itu semua. Lebih hemat dan lebih aman plus nyaman. Transportasi umum yang baik menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah dan pemerintah kota di Bogor. Kalau sudah optimal dan nyaman seperti Jakarta, barulah memiliki kendaraan pribadi menjadi tidak wajib. 

Penulis: Nasrulloh Alif Suherman
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 4 Jenis Orang yang Nggak Bakal Cocok Hidup dan Menetap di Bogor, Khususnya Orang Lemah Mental Apalagi Fisik

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 31 Mei 2025 oleh

Tags: AngkotbogorJakartatransportasi publik
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis partikelir. Menulis di selang waktu saja.

ArtikelTerkait

Tinggal di Depok Itu Memang Nyaman, tapi 10 Tahun yang lalu (Pexels)

Tinggal di Depok Itu Memang Nyaman, tapi 10 Tahun yang Lalu

18 Februari 2025
Johar Baru, Kecamatan Paling Mengenaskan di Jakarta Pusat: Paling Padat, Paling Kumuh, Paling Gagal Dikelola

Johar Baru, Kecamatan Paling Mengenaskan di Jakarta Pusat: Paling Padat, Paling Kumuh, Paling Gagal Kelola

18 April 2025
4 Cara Mudah Menikmati Mie Ayam untuk Sarapan ala Warga Lokal Jakarta Mojok.co

4 Cara Mudah Menikmati Mie Ayam untuk Sarapan ala Warga Lokal Jakarta

27 Oktober 2025
Kenapa Sate Klathak di Jakarta Nggak Bisa Menyaingi Bantul? (Agung P/Mojok)

Kenapa Sate Klathak di Jakarta Nggak Bisa Menyaingi Bantul?

6 Desember 2024
4 Jalur di Bogor yang Harus Dihindari Saat Long Weekend, Cuma Buang-buang Umur Lewat Sini

4 Jalur di Bogor yang Harus Dihindari Saat Long Weekend, Cuma Buang-buang Umur Lewat Sini

6 September 2025
Jalan Sholeh Iskandar Bogor Dianaktirikan Pemkot, Kondisinya Parah

Jalan Sholeh Iskandar Bogor Dianaktirikan Pemkot, Kondisinya Parah

19 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.