Belakangan banyak sekali tulisan tentang orang-orang yang tidak cocok tinggal di suatu daerah. Sebagai orang yang sekarang tinggal di Bogor, saya juga mau ikutan. Kurang lebih sudah setahun ini saya pindah ke Bogor. Banyak orang-orang yang bertanya-tanya ke saya, apakah kota ini cocok menjadi tempat tinggal.
Well, tentu kalau mau menjelaskan pasti butuh waktu yang lama. Tapi, yang pasti, kalau kamu termasuk orang-orang yang saya sebutkan dalam tulisan ini, tandanya kamu nggak akan cocok. Kalau kamu masih memaksa, tolong resikonya tanggung sendiri aja, ya. Intinya, jangan lemah kalau mau tinggal di sini.
Daftar Isi
Orang yang anti banget sama pungli nggak cocok tinggal di Bogor
Kalau kamu anti banget sama pungli dan berusaha keras untuk menghindarinya, jangan harap tinggal di Bogor akan damai. Di sini, bukan lagi di tahap banyak pungli, tapi sedikit-sedikit ada pungli. Ke mana dan di mana saja, pungli selalu ada. Hidup di sini nggak akan pernah lepas dari pungli.
Ada jalan rusak, pasti pungli. Muncul lahan parkiran, ada pungli. Tempat ziarah? Pasti pungli. Pertigaan di jalan raya? Pungli lagi. Ada tempat wisata, pasti ada pungli juga. Semuanya serba pungli. Bogor adalah tempat yang sangat tidak cocok untuk kamu yang sangat anti terhadap pungli.
Orang yang malas bangun pagi
Kalau tinggal di Bogor, kamu jangan pernah malas untuk bangun pagi. Saya bukan bermaksud untuk ngatur-ngatur jam tidur. Tapi, kalau kesiangan sedikit, pasti kamu akan telat. Kalau kamu kerja di Jakarta tapi tinggal di Bogor, selepas subuh atau bahkan sebelum subuh harus sudah berangkat.
Eits, kamu pikir, kalau kerjanya di sini jadi aman buat bangun siang? Tidak, bos! Bogor itu luas banget. Kalau kamu tinggal di Ciampea, tapi kamu kerjanya di Cileungsi yang notabenenya masih Bogor, tetap harus bangun pagi biar nggak telat.Â
Wilayah Bogor itu 4 kali lebih luas dibandingkan Jakarta. Jadi, jangan harap kamu bisa bangun siang kalau kerja kantoran. Kecuali kamu bisa WFH.
Orang yang gampang sakit karena cuaca
Bogor adalah tempat dengan cuaca yang paling tidak bisa ditebak. Jangankan beda kecamatan, beda kelurahan/desa saja sudah beda cuaca. Hanya beda beberapa kilometer, tiba-tiba bisa langsung hujan deras, lalu saat sudah pakai jas hujan, maju sebentar sudah terik lagi. Alias, kocak banget dah bisa begitu banget.
Walaupun, memang sering lama-lama hujannya nanti merata ke seluruh Bogor. Kalau sudah begitu, jangan harap hujannya akan sebentar. Pastinya akan lama. Bahkan, walaupun sudah berhenti dan terlihat sudah tak akan hujan, bisa beberapa waktu kemudian hujan turun lagi. Pokoknya, susah ditebak.
Buat kamu yang gampang sakit karena cuaca nggak menentu, jangan tinggal di sini. Cuaca tidak menentu sekali di sini. Apalagi, kalau kamu pengendara motor, aduh siap-siap kehujanan terus, deh. Saya saya beberapa kali sakit karena kehujanan terus.
Orang yang terbiasa naik transportasi umum nggak cocok di Bogor
Sebagai salah satu daerah penyangga paling jauh dari Jakarta, Bogor juga menjadi salah satu (atau bahkan satu-satunya) yang memiliki transportasi umum paling kureng di Jabodetabek. Tidak banyak transportasi alternatif, tarif yang tidak terlalu murah, tidak terintegrasi satu sama lain, ngetem kelamaan, keamanan dan kenyamanan tidak terjamin, dan banyak permasalahan lainnya.
Kalau terbiasa menggunakan transportasi umum, katakan selamat tinggal untuk kebiasaan itu. Kamu pasti akan memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk digunakan selama di Bogor.
Kalau kamu masih termasuk dari orang yang saya sebutkan di atas, ada baiknya pikir-pikir dulu untuk pindah. Bogor itu tidak untuk semua orang. Hanya orang-orang yang terpilih yang bisa tinggal di sini.
Penulis: Nasrulloh Alif Suherman
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Hidup di Bogor Itu Nggak Seindah yang Ada di Bayanganmu
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.