Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Acara TV

Dear Aris Nugraha, Jangan Sampai Preman Pensiun Jadi Kayak Ikatan Cinta

Hilman Azis oleh Hilman Azis
19 Januari 2023
A A
Dear Aris Nugraha, Jangan Sampai Preman Pensiun Jadi Kayak Ikatan Cinta

Dear Aris Nugraha, Jangan Sampai Preman Pensiun Jadi Kayak Ikatan Cinta (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Plis, jangan sampai Preman Pensiun kayak Ikatan Cinta atau Tukang Bubur Naik Haji, dong!

Harus diakui kalau Preman Pensiun adalah salah satu sinetron Indonesia terbaik. Meskipun tidak terlalu istimewa, untuk ukuran sinetron yang tayang di televisi, jelas ia lebih baik dari sinetron lainnya yang tayang sekarang ini. Alur cerita yang terarah dan sistem penayangan per musim menjadikan kualitas Preman Pensiun terjaga. 

Akan tetapi, akhir-akhir ini sinetron garapan Aris Nugraha tersebut terkesan dikebut penayangannya. Sejak dirilisnya musim 4 pada 2020 yang lalu, cerita Preman Pensiun mulai kedodoran. Puncaknya adalah musim 6 dan 7 yang tidak punya jeda sama sekali dari yang awalnya antarmusim selalu punya jeda setidaknya satu tahun. Bahkan sinetron ini sempat absen selama empat tahun setelah tamatnya musim 3 pada 2016. 

Apalagi dikabarkan Preman Pensiun musim 8 akan ditayangkan pada bulan Ramadan tahun ini. Saya sih senang-senang saja kalau sinetron ini ada setiap tahunnya. Tapi, kalau terlalu banyak, takutnya sinetron ini malah menjadi kayak Tukang Bubur Naik Haji atau Ikatan Cinta yang alur ceritanya tak karuan dan super jelek karena diperbudak oleh rating. Maksud saya, berakhir dengan membuat episode sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kualitas.

Kalau kita lihat, puncak kualitas cerita dari Preman Pensiun ini berada di tiga musim pertama yang berfokus pada konflik internal kelompok Muslihat setelah pensiunnya Kang Bahar sebagai kepala preman yang paling ditakuti. Inilah sebenarnya inti cerita utamanya, yaitu perjuangan Muslihat dan beberapa anak buahnya yang berusaha lepas dari bisnis premanisme. 

Untuk musim 4 dan selanjutnya, ceritanya mulai mengalami penurunan tapi belum bisa dikatakan jelek. Sehingga Aris Nugraha selaku penulis dan sutradara harus berusaha menemukan formula cerita yang lebih menarik agar pemirsa tidak bosan menonton cerita yang berputar-putar. Ambil contoh Saep si copet yang dari awal musim selalu begitu-begitu saja ceritanya. Atau konflik para preman yang terus berputar-putar. 

Ya memang agak sulit juga sih untuk terus meneruskan cerita Preman Pensiun, karena sebenarnya semuanya sudah selesai ketika musim 3 berakhir, di mana Muslihat dan anak buahnya berhenti dari dunia gelap dan memulai hidup baru. Kalau dilanjutkan dan semuanya kembali ke dunia preman ya sama saja bohong, judulnya jadi Preman Batal Pensiun. 

Nah, itulah yang saya khawatirkan. Jika ceritanya terlalu panjang dan penayangannya terlalu cepat serta berdekatan, nantinya malah seperti Ikatan Cinta dan Tukang Bubur Naik Haji. 

Baca Juga:

Terminal Ledeng Bandung: Terminal Multifungsi di Pinggiran Kota Bandung yang Bukan Sekadar Tempat Ngetem Angkot

Mawar Preman Pensiun, Tukang Parkir Terbaik dan Teramah di Indonesia, Wajib Jadi Contoh!

Ingat, Ikatan Cinta ketika awal penayangannya juga mendapatkan respons yang cukup positif dari penonton karena cerita di awal memang menarik. Tapi, karena rating tinggi, Ikatan Cinta langsung diperah habis-habisan hingga mencapai ribuan episode. Kualitasnya pun jadi berantakan dan jadi salah satu sinetron yang dibenci oleh sebagian orang. 

Tukang Bubur Naik Haji juga demikian. Masih ingat ketika sinetron ini pertama kali tayang pada 2012? Respons penonton cukup positif seperti versi FTV-nya. Tapi lama kelamaan sinetron ini menjadi sinetron paling tidak jelas dalam sejarah pertelevisian Indonesia dengan total episode mencapai dua ribu. 

Selama ini sinetron Indonesia yang tayang di TV memang jauh dari kata idealisme dan hanya mengejar uang, kecuali mungkin Preman Pensiun ini. Sekadar informasi, selain membuat Preman Pensiun, Aris Nugraha juga menjadi otak di balik kesuksesan sitkom legendaris Bajaj Bajuri. Jadi, saya yakin beliau masih bisa menjaga idealisme untuk sinetron Preman Pensiun walaupun dari beberapa season terakhir, alur ceritanya mulai keteteran dan seperti mengarah menjadi sinetron kacangan. 

Semoga saja Preman Pensiun tidak akan seperti itu. Mungkin saja Aris Nugraha sedang merencanakan sinetron ini tamat sampai musim 10 pada 2025 mendatang atau tepat 10 tahun setelah pertama kali tayang di RCTI. Saya percaya Aris Nugraha akan membuat ending yang benar-benar klimaks dan epik ketika musim terakhir Preman Pensiun dirilis.

Penulis: Hilman Azis
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Preman Pensiun: Sinetron yang Berpotensi Jadi Peaky Blinders versi Indonesia.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2023 oleh

Tags: ikatan cintapreman pensiunSinetron
Hilman Azis

Hilman Azis

Seorang blogger yang menyukai segala hal tentang budaya populer termasuk film dan game.

ArtikelTerkait

sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19 kang bahar

Preman Pensiun Episode 20, Musim 1: Semua Masalah Diselesaikan oleh Muslihat

11 Juni 2020
sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19 kang bahar

Preman Pensiun Episode 14, Musim 1: Kang Bahar Pensiun!

10 Juni 2020
Apakah Sudah Saatnya Sinetron ‘Para Pencari Tuhan’ Dirampungkan Tahun Ini? #TakjilanTerminal03 terminal mojok.co

Apakah Sudah Saatnya Sinetron ‘Para Pencari Tuhan’ Dirampungkan Tahun Ini? #TakjilanTerminal03

14 April 2021
Dengan Ilmu Dramaturgi, Mas Al dan Mbak Andin Sukses Bikin Emak-emak Syukuran terminal mojok.co

Dengan Ilmu Dramaturgi, Mas Al dan Mbak Andin Sukses Bikin Emak-emak Syukuran

26 Februari 2021
Dengan Ilmu Dramaturgi, Mas Al dan Mbak Andin Sukses Bikin Emak-emak Syukuran terminal mojok.co

Kesimpulan ‘Ikatan Cinta’: Semuanya Gara-gara Ikut Campur Urusan Orang Lain

28 Februari 2021
5 Tips Praktis Jadi Suami Idaman Layaknya Mas Aldebaran 'Ikatan Cinta' Terminal Mojok

5 Tips Praktis Jadi Suami Idaman Layaknya Mas Aldebaran ‘Ikatan Cinta’

26 Februari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.