Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Jangan Bawa Pacarmu ke Prambanan: Nanti Putus!

Tappin Saragih oleh Tappin Saragih
16 Agustus 2019
A A
candi prambanan

candi prambanan

Share on FacebookShare on Twitter

Jogja istimewa salah satunya disebabkan berbagai cerita mistis tentangnya. Sebagai pendatang baru di Jogja 2010, saya disuguhi cerita mistis itu oleh teman-teman senior. Misalnya, larangan memakai pakaian berwarna hijau di pantai selatan. Katanya kalau saya memakai baju hijau saya bisa disedot air laut. Sebab katanya Ratu Pantai Selatan—Nyi Roro Kidul—memakai pakaian serba hijau. Jadi saya harus menghormatinya.

Cerita lain misalnya tentang pohon kembar beringin di alun-alun selatan. Konon, orang yang berhasil melaluinya dengan mata tertutup berarti hati dan pikirannya bersih. Saya sendiri ketika mencobanya gagal berkali-kali bahkan belok ke titik semula. Saya jadi merasa bersalah. Lalu mencobanya lagi dan lagi di lain waktu. Akhirnya bisa. Tapi belakangan, saya gagal lagi. Aneh memang.

Yang lain misalnya, cerita foto di Tugu Pal Putih—orang sering menyebutnya Tugu Jogja. Katanya kalau berfoto di sana bakal selalu rindu dengan Jogja. Bahkan katanya kita ingin berlama-lama di Jogja, enggan pergi meninggalkannya. Kadang saya berpikir, jangan-jangan itu yang bikin orang—para perantau atau mahasiswa—betah tinggal Jogja. Saya sendiri sering berfoto di sana. Mungkin itu kali ya yang bikin saya susah move on dari kota ini.

Tapi cerita yang paling menarik dan membekas dalam kehidupan saya pribadi adalah cerita mistis candi Prambanan. Dulu saya diperingatkan oleh teman supaya tidak membawa pasangan—pacar—ke sana. Katanya hubungan saya pasti akan berakhir—putus. Lagi, ke sana juga tidak boleh memakai pakaian hijau.

Suatu ketika saya lepas dari kutukan jomblo. Saya punya pacar dan kami LDR—beda pulau. Setelah setahun tak jumpa, pacar—maksud saya mantan—datang ke Jogja. Saya sangat senang dong. Selain bisa melahirkan banyak cumbu, mengobati rindu, saya juga bisa memperkenalkan kota yang sudah memberiku banyak suka duka dan juga ilmu.

Namun di saat itu pula, nasihat teman yang sudah lama saya lupakan itu kembali meraung-raung di kepala. Saya jadi tiba-tiba takut kalau-kalau pacar meminta saya membawanya ke sana. Ada semacam takut kehilangan berpijar di dada. Saya takut cerita itu menjadi kenyataan. Karena itu saya, mengatur jadwal—rute perjalanan—untuk beberapa hari tanpa menyertakan candi Prambanan.

Perjalanan dimulai. Saya membawanya keliling Jogja. Keindahan daerah selatan seperti pantai Parangtritis, Gumuk Pasir dan sekitarnya. Kemudian pantai Baron dan sekitarnya. Supaya dia bertambah senang, saya bawa ke hutan pinus sekitarnya lalu menuju Tebing Breksi, Candi Ijo dan Ratu Boko.

Di hari yang lain, kami mengujungi beberapa daerah wisata bagian utara Jogja seperti The Lost World Castle, Museum Merapi, dan beberapa tempat yang lain. Tak lupa pula Manding, Taman Sari, Alun-Alun, Malioboro  Selatan dan  Tugu Jogja. Singkat cerita, saya bawa dia ke berbagai tempat agar waktu habis dan dia tidak sempat memikirkan Prambanan (supaya saya bisa dapat jatah juga sih, hahaha).

Baca Juga:

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Pengalaman Mengunjungi Tamansari Jogja, Istana Air di Mana Sejarah Kerajaan Berpadu dengan Kehidupan Sosial Masyarakat

Selain itu, saya sengaja membawanya ke banyak tempat dalam beberapa hari agar perasaan kami semakin menyatu, kenangan di antara kami semakin membukit. Berdua naik sepeda motor mengelilingi Jogja yang istimewa sangat romantis dan indah (dan capek, haha). Dengan begitu, saya berharap hubungan kami semakin langgeng, sulit berpisah satu sama lain. Liburan selesai dan pacar saya kembali ke pulau seberang. Saya pun merasa senang dan lega karena bayang-bayang menakutkan—cerita mistis Prambanan—telah lewat.

Beberapa bulan kemudian hubungan kami kandas. Dia pergi meninggalkan saya (katanya sih saya terlalu idealis. Ah, sedih). Saya jadi teringat candi Prambanan. Saya sangat menyesal. Mengapa waktu itu saya tidak membawanya ke sana? Walaupun cerita itu tidak benar, setidaknya ada alasan yang membuat hati ini lega. Setidaknya saya  bisa berkata: “Ternyata cerita itu benar. Ah, harusnya kami tidak pergi ke sana.” Dalam keadaan terpuruk, tentu cerita mistis itu bisa menjadi kambing hitam.

Seandainya saya dengan dia pergi ke candi Prambanan, barangkali hati saya lebih lega mengikhlaskannya pergi. Kenangan-kenangan kami lebih mudah berlalu dari pikiran. Andaipun kemudian misalnya kami malah bersatu, saya masih bisa berkelit bahwa cerita itu tidak benar. Dari pada seperti sekarang kan? Tapi ah ya sudahlah.  Namanya juga sudah berakhir. Besok-besok siapapun pacar saya, akan saya bawa ke candi Prambanan. Kalau cerita itu benar, setidaknya saya bisa menambah jumlah mantan. Kalau tidak benar, setidaknya saya bisa belajar lepas dari hal-hal klenik. (*)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: candi prambananhubunganJogjamistisMitosPacaranwisata indonesiaYogyakarta
Tappin Saragih

Tappin Saragih

ArtikelTerkait

8 Mitos Ngawur Seputar Olahraga, Cek Faktanya Terminal Mojok

8 Mitos Ngawur Seputar Olahraga, Cek Faktanya!

4 September 2022
pacar baru mantan

Pacarnya Mantan yang Menyebalkan

25 Juni 2019
mitos kebun raya bogor

Kebun Raya Bogor dan Salah Kaprah Tentang Mitos di Dalamnya

18 Juni 2019
Meskipun Nggak Pernah Pacaran Saya Ogah Ikut Gerakan Indonesia Tanpa Pacaran terminal mojok.co

Meskipun Nggak Pernah Pacaran Saya Ogah Ikut Gerakan Indonesia Tanpa Pacaran

4 Mei 2020
Rute Trans Jogja Nggak Ramah Warga Daerah Pelosok, Memang Perlu Evaluasi dan Pembaruan Mojok.co

Rute Trans Jogja Nggak Ramah Daerah Pelosok, Memang Perlu Evaluasi dan Pembaruan

8 Juni 2024
Stasiun Lempuyangan Surga Penumpang KRL Jogja Solo(Unsplash)

Derita Penumpang KRL Jogja Solo yang Naik Stasiun Tugu Jogja, Setelah Mencoba Sendiri Mending Naik dari Stasiun Lempuyangan

10 Juni 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.