#2 Lingkungan bersih
Selain harga kos yang ramah di kantong, lingkungan di sekitar Kecamatan Jambangan ini juga bersih dan terawat. Hal serupa pun diamini oleh Mas Prasta melalui tulisannya di Terminal Mojok. Tulisan itu menjelaskan, Kecamatan Jambangan punya sederet prestasi, termasuk dalam hal kebersihan lingkungan.
Tentu saya sangat sepakat dengan pendapat tersebut. Sebab sejauh saya menjelajahi berbagai tempat di daerah ini, saya hampir nggak menemukan tempat kumuh sekalipun di gang-gang sempit. Lebih kerennya lagi, masyarakat di sini telah memiliki kesadaran soal pentingnya mengelola sampah. Itulah sebabnya banyak bank sampah yang tersebar di setiap kelurahan.
Selain itu, lingkungan di sini terasa lebih asri berkat banyaknya tanaman dan pohon di tepi-tepi jalan hingga area pemukiman warga. Ditambah lagi, ada Taman Jangkar yang berfungsi sebagai ruang hijau. Makanya saya bilang kalau Jambangan keren, setidaknya urusan tarik napas di daerah ini bisa sedikit lebih plong.
#3 Lokasinya strategis
Sebelumnya, saya sudah singgung soal betapa strategisnya Jambangan karena dekat dengan beberapa kampus. Tapi, bukan hanya itu, menetap di daerah ini juga nggak akan bikin kalian khawatir dengan banyak hal. Sebab, semuanya amat mudah dijangkau, mulai dari pom bensin, rumah sakit, puskesmas, apotek, sampai pasar pun ada.
Masih belum cukup? Tenang, kalau kalian butuh ke mall juga nggak terlalu jauh, sebab motoran ke Royal Plaza hanya perlu waktu sekitar 10 menit. Kalian juga nggak perlu khawatir kalau perlu ke pusat kota. Jalanan ramai dengan berbagai pertokoan seperti Jalan Tunjungan, Jalan Basuki Rahmat, atau Jalan Diponegoro hanya berjarak 20–30 menit dari Jambangan.
Jadi, meskipun letaknya di pinggiran kota, jangan kalian bayangkan kalau akses ke mana-mananya akan sulit. Sebaliknya, berbagai kebutuhan bisa kalian akses dengan mudah di sini. Itulah sebabnya saya bilang kalau kecamatan ini paling ramah untuk perantau.
Akan tetapi, agar tulisan ini lebih fair, saya akan sebutkan satu kekurangan paling menyebalkan di Jambangan Surabaya, yakni rawan banjir kalau hujan deras. Tapi, itu dulu, sih, sebelum ada perbaikan saluran air besar-besaran dari Pemkot Surabaya. Mungkin sekarang udah nggak. Kapan-kapan coba saya buktikan sendiri, deh.
Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Biaya Hidup di Surabaya Benar-benar Tinggi, Uang 100 Ribu Seakan Nggak Ada Harganya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.