Jalan Semarang-Demak adalah jalan paling bikin emosi di Jawa Tengah. Ini saya nggak berlebihan, serius.
Sehebat apa pun pembangunan dan rancangan kota, akan tercoreng begitu saja ketika kondisi jalanannya jelek. Percayalah sama saya, jalan menjadi faktor terpenting pada zaman sekarang. Tak mengagetkan jika tuntutan orang-orang terhadap pemimpin, selain memperbaiki kesenjateraan dan menghilangkan korupsi, adalah perbaikan jalan.
Seperti perbaikan jalan yang terjadi setiap tahun di jalan Semarang-Demak. Selalu ada saja kegiatan perbaikan dan peninggian jalan setiap jalur ini.
Lumrahnya, perbaikan itu tujuannya (dan harusnya bisa) menyelesaikan masalah yang ada di jalan tersebut. Masalahnya, untuk jalan Semarang-Demak ini, bukannya masalah selesai, tapi malah makin tak terkontrol.
Kok bisa? Ya karena masalahnya tak hanya di perbaikan, tapi memang disumbang banyak faktor.
Penyebab utama kemacetan jalan Semarang-Demak
Jalan Semarang-Demak, bagi saya, adalah jalan paling bikin emosi di Jawa Tengah. Berlebihan? Ah nggak juga.
Kita lihat dari kendaraan apa saja yang melewati jalan ini. Mulai dari sepeda motor, mobil, bus dan truk besar melintasi jalan ini. Sering terlihat truk pengangkut muatan barang perusahaan yang lewat. Apalagi kalau truk tersebut putar balik, dahlah, macet makin menjadi-jadi.
Kemacetan terjadi paling parah ketika jam berangkat kerja ataupun sepulang kerja. Bisa ditebak, jalan ini dipenuhi para pekerja. Seperti rekan kerja saya asli dari Semarang bekerja di Demak. Ada saja cerita macet dalam perjalanan berangkat dan sepulang kerja di kantor.
Baca halaman selanjutnya: Terkenal panas minta ampun…