Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalan Cadas Pangeran, Jalur Rawan Longsor yang Harus Diberi Perhatian Ekstra

Adel Andila Putri oleh Adel Andila Putri
13 Desember 2022
A A
Jalan Cadas Pangeran, Jalur Rawan Longsor yang Harus Diberi Perhatian Ekstra

Jalan Cadas Pangeran, Jalur Rawan Longsor yang Harus Diberi Perhatian Ekstra (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jalan Cadas Pangeran harus segera diberi perhatian yang lebih ekstra, mengingat begitu banyaknya longsor di tempat tersebut

Di tengah cuaca ekstrem yang sedang terjadi saat ini, tentu kita harus lebih waspada akan bencana yang tidak bisa kita prediksi kapan terjadinya. Mengingat hujan deras terkadang mengakibatkan berbagai bencana seperti pohon tumbang, tanah longsor, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, pemerintah setempat sudah seharusnya memastikan bahwa infrastruktur jalan sudah dirancang dengan baik sebagai bentuk menghindari kecelakaan di jalan raya, khususnya jalanan yang memiliki tebing-tebing tinggi. Seperti salah satu wilayah di Kabupaten Sumedang, tepatnya Jalan Cadas Pangeran.

Kawasan Cadas Pangeran diketahui sebagai salah satu kawasan rawan longsor. Kendati demikian, pemerintah kabupaten sumedang masih sering mengabaikan perbaikan infrastruktur jalan guna menghindari bencana yang rawan terjadi di musim hujan.

Kawasan yang sekelilingnya terdapat tebing tersebut dulunya dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda di bawah kepemimpinan Daendels. Jalan tersebut menjadi akses jalan penghubung di Pulau Jawa yaitu dari Anyer sampai Panarukan. Cadas pangeran menjadi jalan legendaris yang dibangun dengan menelan ribuan nyawa pekerja.

Terlepas dari sejarahnya, kawasan Cadas Pangeran menjadi daerah yang kerap kali terjadi tanah longsor sejak beberapa tahun silam. Mulai dari tahun 1995 di mana pernah terjadi longsor besar-besaran, dan terjadi sampai saat ini. Hal ini perlu menjadi sorotan utama bagi pemerintah daerah Kabupaten Sumedang untuk memperhatikan keamanan jalanan Cadas Pangeran, sebab jalanan ini menjadi akses jalan utama untuk perjalanan dari Cirebon ke Bandung.

Jalanan yang rawan longsor ini kemudian mengkhawatirkan pengendara yang akan melalui jalur tersebut, ditambah kondisi yang sedang berada pada musim hujan menyebabkan tanah butuh resapan air yang lebih banyak. Berdasarkan pernyataan Adang, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumedang, longsor dapat terjadi meskipun sudah banyak pepohonan di tebing-tebingnya, jika permukaan tanah sudah mencapai titik jenuh atau serapan air sudah mengenai posisi kedap air maka lapisan tanah akan mudah bergeser.

Apabila hujan semakin deras tanpa resapan air yang memadai, maka tanah dan bebatuan tersebut akan lengser yang kemudian mengakibatkan terjadinya tanah longsor. Pemkab Sumedang memang sudah mulai melakukan beberapa penebangan pohon yang rawan tumbang, tapi belum terlihat adanya langkah untuk memperbaiki infrastruktur jalannya.

Baca Juga:

3 Jalur Cepat untuk Menjadi Ketua Organisasi Mahasiswa

Kawah Ijen via Banyuwangi: Jalur Red Flag yang Mengancam Pengendara

Beberapa hal yang perlu diperhatikan kembali oleh pemerintah setempat. Pertama, melihat kondisi jalan yang berada pada tebing-tebing tinggi, seharusnya pemerintah melakukan upaya untuk menahan tanah pada tebing. Seperti pemakuan tanah atau soil nailing guna membuat tekanan tanah pada tebing menjadi lebih stabil ataupun cor beton yang dengan dilengkapi pipa paralon. Fungsinya agar dapat menahan tanah supaya tidak turun dan dapat mengalirkan air dari dalam dinding.

Kedua, jika memang kawasan tersebut menjadi jalan penghubung nasional yang sering dilalui pengendara, seharusnya pemerintah pusat melalui pemkab Sumedang bisa lebih fokus pada penanganan infrastruktur jalan yang baik. Mengingat kondisi jalan yang memang berbahaya.

Terakhir, jika memungkinkan, alangkah lebih baiknya pemerintah memberlakukan sistem buka tutup jalan untuk pengendara yang akan menuju Cirebon atau Bandung agar tidak semua jenis kendaraan melewati jalan Cadas Pangeran. Khususnya untuk kendaraan roda empat atau lebih, sebaiknya diwajibkan untuk melewati jalur lain seperti lewat jalan tol Cirebon-Subang-Bandung. Sebab, mobilitas yang tinggi ditambah kondisi jalan yang tidak baik menjadi salah satu penyebab banyak terjadinya kecelakaan lalu lintas di kawasan tersebut.

Bagi pengendara pun harus berhati-hati ketika melewati jalur Cadas Pangeran. Jika sedang terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi sebaiknya menepi dan mencari tempat yang aman terlebih dahulu. Seperti yang kita ketahui bahwa bencana memang tidak dapat dihindari. Tetapi, kita dapat melakukan langkah kecil untuk meminimalisir kecelakaan akibat bencana alam.

Penulis: Adel Andila Putri
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Hal Terkait Sumedang yang Perlu Diketahui Orang selain Tahu

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Desember 2022 oleh

Tags: bencana alamcadas pangeranjalurrawan longsor
Adel Andila Putri

Adel Andila Putri

Mahasiswa S1 Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.

ArtikelTerkait

Bencana Alam Melanda, Betapa Menyebalkannya Ada 3 Jenis Orang Ini terminal mojok.co

Bencana Alam Melanda, Betapa Menyebalkannya Ada 3 Jenis Orang Ini

21 Januari 2021
3 Jalur Cepat untuk Menjadi Ketua Organisasi Mahasiswa

3 Jalur Cepat untuk Menjadi Ketua Organisasi Mahasiswa

15 November 2023
venesia water seven pekalongan

Water Seven dan Pekalongan Itu Sama, Sama-sama Hampir Tenggelam

14 Desember 2021
Alarm Merah untuk Bandungan: Bencana yang Mengintai di Balik Masifnya Pembangunan

Alarm Merah untuk Bandungan: Bencana yang Mengintai di Balik Masifnya Pembangunan

10 Januari 2023
Jalur Kayutangan Jadi Satu Arah: Hobi Amat Bikin Kebijakan Aneh, Bos?

Jalur Kayutangan Malang Jadi Satu Arah: Hobi Amat Bikin Kebijakan Aneh, Bos?

18 Februari 2023
3 Rekomendasi Film tentang Bencana Alam selain 2012 yang Bikin Ngeri Terminal Mojok

3 Rekomendasi Film tentang Bencana Alam selain 2012 yang Bikin Ngeri

29 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.