Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Jadi Tuan Rumah Arisan Ibu-ibu? Siapa Takut!

Agung Setoaji oleh Agung Setoaji
7 Juli 2020
A A
ariasan ibu-ibu MOJOK.CO

ariasan ibu-ibu MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagian besar kaum adam pasti merasa gak nyaman ketika rumahnya kebagian jatah menggelar arisan ibu-ibu. Mulai dari canggung sampai tidak ingin keberisikan.

Umumnya mereka mencoba mengatasi ketidaknyamanan itu dengan berbagai macam cara. Ada yang mengungsi ke tetangga, ada yang bertapa di tempat pemancingan, ada yang pergi servis motor padahal motornya gak kenapa-kenapa, ada pula yang mengurung diri di kamar sambil pasang headset atau bermain PS.

Buat yang memakai cara itu, nih saya kasih tahu, itu lemah, Bro. Sebetulnya hal tersebut tidak perlu kalian lakukan. Rumah itu adalah istana kalian, jangan menyingkir begitu saja karena arisan ibu-ibu. Buatlah diri kalian menjadi tuan rumah yang baik di sana.

Caranya bermacam-macam. Di sini saya akan sebutkan beberapa saja.

Ikut nimbrung

Topik obrolan di arisan ibu-ibu memang berbeda jauh dengan topik obrolan bapak-bapak. Kita senang membicarakan tentang bola, mereka ngobrol seputar drama Korea. Namun sebagai bapak-bapak kekinian, sebaiknya kita mampu beradaptasi dengan topik apa pun.

Gengsi? Gak lah. Mengenali satu sisi kehidupan saja akan membuat manusia lemah. Itulah mengapa samurai-samurai pada jaman Jepang feodal tak cuma belajar ilmu peperangan saja. Terkadang mereka belajar Ikebana dan membuat Haiku.

Jadi, obrolan nyambung dengan ibu-ibu tidak akan membuat derajat sebagai laki-laki turun. Justru anda akan disebut sebagai pria versatile yang up to date.

Selain itu, hal ini merupakan satu bentuk silaturahmi. Anda bisa tahu dengan siapa saja istri bergaul. Itu penting. Kan gak lucu kalau di tengah jalan bertemu ibu-ibu yang mengenali Anda, tapi Anda tidak mengenali dia.

Baca Juga:

Arisan Keluarga: Budaya yang Harus Tetap Dijaga meski Nggak Menarik Buat Anak Muda

Kenapa Bapak-bapak Suka Pakai Kaos Partai Gratisan?

Bantu-bantu

Menggelar arisan ibu-ibu tidak seenteng ngopi-ngopi biasa. Ada banyak hal yang harus disiapkan. Mulai dari menata tempat, menghidangkan makanan, belum lagi beres-beres sesudahnya.

Hal itu tentu saja tidak bisa dilakukan sendirian oleh istri kita. Dia pasti kelabakan. Ujung-ujungnya dia ngomel-ngomel. Ujung-ujungnya terjadi percekcokan.

Dengan tetap bertahan di rumah dan bantu-bantu, selain terhindar dari prahara rumah tangga, Anda bisa menjadi suami yang baik. Hal itu tentu saja akan mendatangkan pujian dari peserta arisan ibu-ibu. Jika sudah begitu, istri Anda akan bangga dan senang. Istri yang bangga dan senang akan lebih mantap ketika diajak “bergoyang”.

Bikin acara hiburan

Selain makan-makan, biasanya arisan ibu-ibu cuma diisi acara mengobrol. Itu sudah menjadi pakem sejak arisan kali pertama kali. Sungguh membosankan.

Nah, bagi Anda yang punya skill lebih bisa berinovasi dengan unjuk kebolehan di sana. Entah itu bermain sulap, stand-up comedy, bermain musik, atau atraksi debus sekalian.

Di samping memberi warna baru, ini merupakan kesempatan bagus untuk mencari tambahan penghasilan ketika arisan ibu-ibu tiba. Siapa tahu di antara geng arisan istri ada yang membutuhkan pertunjukan. Kalau belum ada, siapa tahu di antara mereka punya kenalan yang membutuhkan.

Gelar dagangan

Tidak bisa dipungkiri, ibu-ibu adalah pasar yang potensial. Menggelar lapak di arisan ibu-ibu adalah strategi cerdas. Apalagi kalau dagangan kita adalah barang-barang yang biasa mereka pakai. Kita tidak perlu repot-repot mencari lokasi, pembeli sudah tersedia. Tinggal bagaimana caranya kita mempromosikan dagangan.

Kalau ternyata hasilnya tidak sesuai ekspektasi, kita tak perlu berkecil hati. Mungkin di antara mereka ada yang bersedia menjadi reseller. Kan enak punya pasukan yang sudah dikenal.

Mengasuh anak-anak

Ketika arisan, sudah biasa jika ibu-ibu membawa anak-anak. Masalahnya, saking asyik ngobrol dan mengisi lambung, para ibu-ibu jadi tidak fokus pada anak-anak mereka. Akibatnya anak-anak bermain seenaknya. Mereka mengacak-acak rumah, membuat kotor, atau bertengkar. Suasana rumah pun jadi gak karuan.

Untuk itu harus ada yang mengkoordinir mereka. Ajaklah anak-anak itu bermain. Kalau gak punya mainan, dongengkan mereka. Kalau gak punya dongeng, ajak mereka menggambar di buku.

Memang sedikit merepotkan, apalagi buat jiwa-jiwa yang mendambakan kebebasan. Tapi percayalah, itu lebih baik daripada mereka menggambar di tembok atau menggambar di mobil dengan menggores bodi mobil menggunakan sendok.

Nah, sudah punya gambaran kan apa saja yang bisa kita lakukan saat rumah dipakai arisan ibu-ibu. Ternyata menjadi tuan rumah yang baik gak sulit-sulit amat, kan.

Bagi yang ngotot ingin bersemedi di alam mimpi atau mengikuti kongres di pos ronda silakan saja. Asal nanti pas pulang ke rumah jangan kaget kalo bodi mobil pada baret-baret, ya.

BACA JUGA Belajar Menerima Penolakan Cinta dari Naruto atau tulisan Agung Setoaji lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Juli 2020 oleh

Tags: arisanarisan ibu-ibubapak-bapak
Agung Setoaji

Agung Setoaji

Ayah beranak dua. Hobi makan dan tidur.

ArtikelTerkait

Kenapa Bapak-bapak Suka Pakai Kaos Partai Gratisan Terminal Mojok

Kenapa Bapak-bapak Suka Pakai Kaos Partai Gratisan?

23 Juni 2022
3 Alasan Kaus Swan Sangat Disukai Bapak-bapak terminal mojok.co

Kaus Swan Sangat Disukai Bapak-bapak dan Ini Alasannya

10 Oktober 2021
Membedah Alasan Bapak-bapak Pakai Nama Kota di Akun Media Sosialnya terminal mojok.co

Membedah Alasan Bapak-bapak Pakai Nama Kota di Akun Media Sosialnya

11 Februari 2021
Arisan Keluarga: Budaya yang Harus Tetap Dijaga meski Nggak Menarik Buat Anak Muda

Arisan Keluarga: Budaya yang Harus Tetap Dijaga meski Nggak Menarik Buat Anak Muda

10 Agustus 2024
Hobi Bapak-bapak Bisa Berganti, tapi Hanya Tenis Meja yang Abadi terminal mojok.co

Hobi Bapak-bapak Bisa Berganti, tapi Hanya Tenis Meja yang Abadi

9 Januari 2021
pakaian outfit seragam bapak-bapak pencinta burung berdasarkan burung kesukaannya mojok.co

Outfit Bapak-bapak Pencinta Burung Sesuai Burung Kesukaannya

29 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.