Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Jadi Pekerja Jalur Outsourcing Itu Nggak Seburuk yang Kita Kira kok, Ingat, Cari Kerja Susah, Jalani yang Ada di Depan dengan Mantap!

Shila Nurita oleh Shila Nurita
12 Juli 2023
A A
Kesalahan Karyawan Outsourcing Saat Mengisi Kolom Pengalaman Kerja di CV Terminal Mojok

Kesalahan Karyawan Outsourcing Saat Mengisi Kolom Pengalaman Kerja di CV (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kerja lewat outsourcing itu nggak buruk-buruk amat kok. Peluang berhasil pasti ada, tinggal kitanya gimana

Siapakah di sini yang sedang mencari-cari pekerjaan atau kesempatan bekerja di tempat lain yang jauh lebih baik, tapi belum juga mendapatkannya?

Ya, saya pun demikian. Betapa saya ingin sekali bekerja di tempat yang mana saya bisa pulang on time, libur Sabtu dan Minggu, masuknya office hour. Sepertinya yang memiliki kriteria tersebut di dunia per-PNS-an. Sayangnya saya tidak berminat, dan saya yakin saya tak sendiri.

Seperti yang kita sama-sama tahu bahwa sekarang ini begitu sulit mencari pekerjaan. Walaupun kita sudah menggunakan bantuan dari aplikasi pencari kerja seperti Jobstreet, LinkedIn, Indeed, dan banyak lagi. Tapi kenyataannya tidak semudah dan sesimple itu. Tidak sedikit yang lamarannya tidak diproses dan ditolak, bahkan tak sampai ke tahapan wawancara. Ah, sedihnya.

Mau tak mau, akhirnya, saya memilih jalan pedang dengan bergabung ke BPO. Lebih dari 5 tahun saya telah menggeluti pekerjaan saya di dunia per-BPO-an. Tahu kan, BPO? Nama bekennya itu Outsourcing. Yes, lembaga pencari karyawan yang nantinya akan didistribusikan ke client dengan posisi yang sesuai dengan masing-masing kriteria dan kualifikasinya.

Di Indonesia sendiri sudah banyak nama-nama BPO yang terkenal, dari yang lokal, sampai yang internasional. Tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, Tangerang, Semarang, Surabaya, bahkan Yogyakarta. Tentu masih banyak lagi di kota-kota lain di Indonesia.

Positif dan negatif outsourcing

Kalau menurut saya, bekerja di BPO atau outsourcing itu banyak positifnya. Meski ya tidak lepas dari beberapa hal negatif juga. Sebagai contoh, dulu saya pertama kali bekerja di BPO itu dengan posisi call center atau agent atau customer service.

Hal positifnya, sehubungan dengan karier, di sini sangat bisa dan cepat untuk membangun karier. Yang awalnya menjadi agent customer service, sangat memungkinkan dalam beberapa tahun menjadi manager. Menarik bukan? Selain daripada itu, banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang bisa didapatkan dari sini.

Baca Juga:

Loker Management Trainee Membuat Orang Biasa Susah Masuk Perusahaan Impian: Nggak Semua Orang Ingin Jadi Manajer!

Lulusan Jurusan Matematika Murni Paling Tahan Menghadapi Masalah, tapi Dicuekin Dunia Kerja

Nah, ini adalah sisi positifnya. Namun jangan salah, kalau ada positif pasti akan ada negatif.

Banyak yang menganggap bahwa bekerja di sebuah BPO atau outsourcing itu tidak dapat dijadikan pegangan, karena terikat dengan kontrak. Yang sewaktu-waktu bisa saja kita di-cut atau di-PHK. Beda dengan pekerjaan yang bisa mengangkat kita menjadi karyawan tetap. Tapi apakah itu benar? Oh belum tentu.

Jadi begini, outsourcing itu tak melulu kontrak, ada kok yang berani mengangkat karyawannya menjadi tetap. Tapi apakah kalau sudah tetap itu pasti aman dari segala risiko pemutusan hubungan kerja? Belum tentu. Karena kita bekerja sejatinya untuk client melalui BPO tersebut. Jadi mungkin saja sewaktu-waktu client-nya bisa memutuskan hubungan kontrak kerja dengan BPO yang bekerja sama dan imbasnya kita juga yang akan kena.

Keluarlah dari, zona nyaman~

Contoh yang lain adalah, bagi yang sudah lama berkecimpung di dunia BPO (seperti saya salah satunya), pasti akan terjebak di zona nyaman. Kenapa? Kita secara tidak langsung menjadi expert di 1 bidang saja. Sehingga ketika kita memutuskan untuk mencari kesempatan lain, cukup sulit agaknya. Kalaupun ada, mungkin di sesama BPO.

Solusinya adalah, ketika memang sudah nyaman di sana dan memungkinkan untuk membangun usaha sendiri, kita bisa belajar manajemen dari usaha yang kita jalankan sendiri. Jadi incomenya tidak hanya datang dari satu sisi. Itulah salah satu solusi yang saya coba terapkan di kondisi saya saat ini. Dengan menyadari bahwa sangat sulit mencari pekerjaan lain di usia yang bukan lagi saatnya cari kerja untuk sebuah pengalaman.

Bukan saya bermaksud kalau bekerja di BPO atau outsourcing itu tidak baik. Bekerja di manapun itu baik kok asalkan sesuai dengan kapabilitas. Nyatanya tidak sedikit yang bisa sukses di sana, setelah berapa banyak cobaan yang berhasil dilalui.

Lalu apakah selamanya kalau bekerja jadi BPO dengan fokusnya contact center akan terus menjadi agent customer service? Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya bahwa banyak orang yang sukses di dunia tersebut. Ada yang menjadi manager, supervisor, bahkan director. Ingat, sudah banyak orang sukses yang memulai kesuksesan mereka dari posisi terkecil. Plus, masuk outsourcing nggak melulu contact center kok. Banyak posisi yang lain.

Mungkin memang butuh waktu yang tidak sebentar, ya namanya proses. Nggak bisa kalian sukses dalam waktu singkat, kecuali terlahir dari keluarga super kaya. Itu pun mereka masih menjalani proses. Jadi, kerja lewat outsourcing itu nggak seburuk yang kita kira kok. Jalani saja prosesnya, dan berusaha sekeras yang kau bisa. Semangat!

Penulis: Shila Nurita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Banyak Info Loker Bertebaran, tapi Angka Pengangguran Tetap Tinggi, Kenapa?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Juli 2023 oleh

Tags: BPOcari kerjalokeroutsourcing
Shila Nurita

Shila Nurita

Mantan mahasiswa Udinus.

ArtikelTerkait

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sama Sekali Tidak Ada di Turki Mojok.co

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

26 Oktober 2025
LinkedIn, Mengubur Pencari Kerja dengan Rasa Insecure

LinkedIn, Mengubur Pencari Kerja dengan Rasa Insecure

16 Agustus 2022
4 Hal yang Sering Disepelekan oleh Fresh Graduate Selama Proses Mencari Pekerjaan terminal mojok

4 Hal yang Sering Disepelekan oleh Fresh Graduate Selama Proses Mencari Pekerjaan

24 September 2021
berpenampilan menarik

Syarat Berpenampilan Menarik di Lowongan Pekerjaan Sering Kali Bikin Minder

29 Juli 2019
Lulusan Jurusan Matematika Murni Paling Tahan Menghadapi Masalah, tapi Dicuekin Dunia Kerja Mojok.co

Lulusan Jurusan Matematika Murni Paling Tahan Menghadapi Masalah, tapi Dicuekin Dunia Kerja

9 November 2025
Akbar Faisal Profesi PNS Adalah Kebanggaan Orang Tua yang Masih Abadi terminal mojok.co

Plus Minus yang Dialami Saat Kita Melamar Pekerjaan Melalui Jasa Outsourcing

16 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.