Saya sudah memiliki pekerjaan tetap, tapi keinginan untuk mencari cuan tambahan tetap ada. Apalagi kalau merasa punya banyak waktu luang sepulang kerja. Salah satu cara yang populer adalah mencari pekerjaan tambahan melalui internet. Pekerjaannya pun beragam, mulai dari yang bayarannya receh hingga ada yang bisa menghasilkan puluhan dolar.
Salah satu pekerjaan online yang saya coba adalah mengisi survei online. Banyak platform yang pernah saya jajal, mulai dari Toluna, Viewfruit, Milieu, Nusaresearch, Grabpoints, Rakuten, dan masih banyak lagi. Namun, dari semua platform itu, saya hanya bertahan di dua tempat, yaitu Nusaresearch dan Rakuten. Meskipun bayarannya tidak besar, saya cukup menikmati mengerjakan surveinya.
Pilah-pilih platform survei online
Apa yang membuat saya meninggalkan platform survei online selain Nusaresearch dan Rakuten? Itu karena tempat survei lainnya kebanyakan zonk. Saya pernah mengunjungi suatu platform dan mengisi survei selama kurang lebih 25 menit dengan besaran imbalan yang telah ditentukan. Saya pun mulai mengisi data diri, lalu lanjut menjawab pertanyaan hingga tanpa sadar sudah menghabiskan waktu sekitar 20 menit.
Puncaknya adalah ketika saya telah menjawab sekitar 90 persen dari semua pertanyaan survei, tiba-tiba saya langsung mendapat kenyataan pahit bahwa profil saya ternyata tidak cocok untuk menjadi responden dari survei tersebut. Saya merasa rugi waktu karena tidak mendapatkan poin sepeserpun, padahal saya sudah meluangkan waktu menjawab cukup banyak pertanyaan di awal.
Lalu saya pun ingin mencoba lagi di survei lain. Ternyata polanya sama saja, saya dianggap tidak cocok menjadi responden bahkan setelah saya menjawab cukup banyak. Rasanya seperti ikut lomba lari, sudah ngos-ngosan, tapi tiba-tiba didiskualifikasi sebelum mencapai garis akhir.
Perlu strategi
Saya mulai bertanya-tanya, apakah saya salah dalam mengisi data diri? Akhirnya, saya iseng mencari trik lolos survei di YouTube. Rasa penasaran saya makin menjadi-jadi karena sudah berkali-kali kena mental akibat ditolak menjadi responden survei dan tidak mendapat poin. Ternyata, benar saja! Ada strategi khusus agar bisa mendapatkan poin. Salah satunya adalah memanipulasi jawaban, terutama terkait penghasilan, pengeluaran bulanan, dan pekerjaan.
Menurut pengalaman YouTuber yang videonya telah saya tonton, dalam survei itu sebenarnya banyak pertanyaan jebakan. Kita harus pandai-pandai berimajinasi, misalkan target survei adalah pengguna mobil mewah, maka kita tidak mungkin menjawab bahwa penghasilan kita di bawah UMR. Melihat hal itu saya langsung hengkang dari platform survei online tersebut karena kebanyakan surveinya adalah tentang barang-barang mewah. Terlebih saya belum pernah menjadi pengguna barang-barang mewah tersebut.
Jika survei ini memang menyasar pemilik barang-barang mewah, masuk akal kah mereka mau meluangkan 30 menit hanya untuk beberapa poin receh? Rasanya sulit membayangkan seorang pengusaha sukses repot-repot mengisi survei di tengah kesibukannya mengurus bisnis.
Berakhir pada platform yang paling realistis
Awalnya, saya berharap ada sedikit kebaikan hati dari penyelenggara survei. Setidaknya, meskipun saya bukan target utama dan gagal di pertanyaan jebakan, saya sudah menghabiskan waktu menjawab pertanyaan. Harusnya ada sedikit kompensasi sebagai bentuk “terima kasih atas waktunya”. Namun, dunia bisnis memang tak mengenal belas kasihan. Apalagi, saya dengar-dengar, proses pencairan dananya cukup sulit. Bayangkan, kita harus mengumpulkan ribuan poin, sementara satu survei yang berhasil diselesaikan hanya menghasilkan belasan poin saja. Bagaimana mau mencapai target kalau surveinya cuma sedikit dan kebanyakan zonk.
Untungnya, masih ada dua platform yang menurut saya cukup layak, yaitu Nusaresearch dan Rakuten. Di sini, saya sudah beberapa kali berhasil mencairkan uang hasil survei. Hal itu karena kedua platform tersebut minim zonk dan lebih realistis. Kelebihan lainnya adalah, batas minimal pencairan poinnya lebih rendah, jadi lebih cepat terkumpul. Memang sih, hasilnya hanya sekitar Rp25 ribu rupiah per bulan, tapi lumayanlah buat beli pulsa.
Saya aktif mengisi survei sejak 2020 hingga 2023. Namun, belakangan mulai jarang karena poin imbalannya makin kecil dibandingkan sebelumnya. Tahun ini rasanya sudah tidak terlalu worth it lagi. Dengan poin yang makin seret, kalau tetap lanjut setiap hari, mungkin butuh 1-3 tahun hanya untuk bisa mencairkan hadiahnya!
Penulis: Ayu Intan
Editor: Kenia IntanÂ
BACA JUGA CS Online Shop Pekerjaan Paling Menderita Menjelang Lebaran
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















