• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pengalaman Saya Jadi Surveyor Politik di Masa Pemilu yang Panas

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
10 November 2020
A A
surveyor politik pilkada pemilu mojok

surveyor politik pilkada pemilu mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Meskipun tahun ini adalah tahun terberat yang pernah dirasakan oleh kita (hah, kita?), tapi penyelenggaraan pilkada tetap berjalan, bahkan untuk beberapa daerah terhitung panas. Contohnya pilkada Tangsel dan Solo yang disinyalir akan sangat seksi, sebab para paslon banyak yang memiliki kekerabatan dengan eksekutif di kabinet. Ya, sebab itulah dua pilkada di daerah itu cukup ramai diperbincangkan oleh khalayak ramai.

Saya sendiri hanya sekadar tahu dari berita, serta dari teman-teman yang berasal dari daerah tersebut, tidak punya andil dan hak juga karena saya sendiri adalah orang yang ber-KTP Jakarta. Tapi, yang pasti adanya pilkada yang panas tersebut juga menjadi ladang rezeki bagi beberapa orang. Lho, ladang rejeki? Maksudnya uang amplop, gitu? Nggak dong, yang pasti ini bukan uang panas. Rejeki itu datang dari kegiatan bernama survei politik.

Sebagai mahasiswa yang berkuliah di kampus Jakarta, apalagi di kampus yang dikenal politiknya kencang melulu, adanya perhelatan akbar demokrasi selalu disambut dengan sukacita oleh sebagian besar mahasiswa. Mulai dari tingkat daerah sampai negara, baik itu pemilihan wali kota sampai pemilihan gubernur di Jakarta. Pokoknya selama masih di ranah Jabodetabek, semuanya suka. Walaupun, kadang-kadang ada survei politik untuk luar Jabodetabek, dan itu pun jarang juga.

Mungkin ada di antara pembaca yang tidak tahu, kalau penghitungan suara cepat atau quick count itu dilakukan oleh surveyor politik, bahkan masalah popularitas paslon yang seringkali muncul di layar kaca Anda itu berkat surveyor politik juga. Inilah cerita pengalaman saya sebagai surveyor politik yang penuh asam garam dan manisnya yang cuma dikit.

Menjadi surveyor politik itu bisa dibilang ladang penghasilan yang subur, menggiurkan, dan lumayan instan bagi mahasiswa, apalagi untuk mahasiswa yang bokek seperti saya. Bagaimana tidak menggiurkan, sebab bayarannya sangat cukup banyak dan ada bayaran muka pula. Saya kasih tahu range bayaran surveyor politik itu kisaran dari 800 sampai jutaan, dan uang muka honor itu bisa setengahnya. Bagaimana mahasiswa bisa nggak tertarik? Wqwqwq.

Mungkin juga salah satu faktor mengapa banyak mahasiswa termasuk saya menjadi surveyor politik karena pekerjaannya “terlihat mudah” dibandingkan dengan pekerjaan paruh waktu lainnya. Sekilas, cuman datang ke rumah-rumah warga dan bertanya-tanya saja, setelah selesai dapat uang bayaran lagi. Apa nggak kelihatan mudah? Ekspektasi pertama kali sih begitu, tapi kenyataannya… pait. 

Pertama, untuk bertanya kepada warga itu tidak bisa asal dan ada sistem dan teknik yang disyaratkan oleh pihak lembaga survey. Harus ke kelurahan dahulu, terus melihat daftar RW serta RT mana saja yang ditugaskan untuk kita, baru datang ke RW untuk meminta daftar warga. Belum lagi nanti menggunakan metodologi yang diterapkan oleh pihak lembaga survei agar tidak sembarang orang bisa kita wawancara. Haduh, saya saja sudah banyak lupa caranya karena terakhir kali survei itu dua tahun yang lalu.

Kedua, pilihan politik itu seram bos. Beda pilihan politik itu tidak kalah menyeramkan dengan Anda dituduh aliran sesat, apalagi kalau masuk ke wilayah yang cenderung memihak salah satu paslon. Apalagi, terakhir kali saya melakukan survei itu saat pilpres tahun lalu. Alamak, ngeri banget dan takut salah kata.

Saya dikerubungi banyak orang, kadang-kadang ditanya bak interogasi, dan kadang-kadang ada saja provokasi yang membuat seakan saya dari partai politik yang tidak disukai warga setempat. Ampun, capek hati dan pikiran. Saya seringkali harus pura-pura, bersilat kata, dan manis-manisin agar mengerti dan tidak salah paham. Salah-salah, saya malah bisa dihakimi warga setempat hadehhh.

Ketiga, risiko diusir juga besar. Banyak warga yang tidak kooperatif dan bahkan menganggap para surveyor hama. Ditolak mentah-mentah? Pernah. Dilempar sampah? Pernah. Diteriaki kader partai? Pernah. Banyak nggak enaknya. Yang paling nyesek adalah ditolak pihak RT atau RW, sebab kadang-kadang mereka yang pejabat lokal setempat harusnya lebih paham, ini kadang-kadang malah mencurigai serta nuduh yang nggak-nggak. Padahal kami cuman mau nyari makan, Banggg.

Memang betul, kadang-kadang surveyor politik banyak yang berasal dari partai dan tugasnya lebih berat dari lembaga survei politik biasa, tapi saya nggak pernah ambil yang dari partai. Resiko berat dan saya nggak tahu tugasnya ngapain aja, takut salah aja. Lalu, di sisi lain juga saya juga mendapat pengalaman yang lumayan besar saat survey. Walaupun niat pertama adalah nyari makan wqwqwq.

Saya bisa bertemu dengan masyarakat yang majemuk, melihat langsung kondisi warga dalam bingkai politik dan cerita-cerita lucu yang sangat aneh di masa politik. Seperti contohnya, pemilih paslon ternyata belum tentu memilih partai penyokong paslon, bahkan ada yang tidak tahu partai apa saja yang mendukung paslon yang warga setempat pilih. Malahan ada yang salah mengira kalau partai yang ia coblos adalah pendukung paslon, padahal bukan wqwqwq.

Belum lagi kalau bertemu dengan RT yang ramah, itu bisa satu RT disuruh kumpul dan berbaris, padahal hanya beberapa orang saja yang akan diwawancarai. Sungguh antusiasme yang cukup unik hahaha. Para surveyor memang diberikan souvenir untuk hadiah wawancara, ya Allah rasanya melihat orang-orang diwawancarai berterima kasih kepada kita hanya karena dikasih hadiah kecil itu rasanya nyesss banget. Terharu.

Saya cuman pesan, jangan keras-keras banget ke para surveyor, soalnya mereka kebanyakan hanya mahasiswa yang cari makan dengan menjadi surveyor politik. Malahan, banyak yang bukan pemegang KTP tempat pilkada diselenggarakan, tapi tetap jadi surveyor karena nyari tambahan jajan. Jangan galak, plisss. 

BACA JUGA Rekomendasi Tempat Arsip Sumber-sumber Primer selain ANRI buat Skripsian dan artikel Nasrulloh Alif Suherman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform Use Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 November 2020 oleh

Tags: PemiluPilkadaPolitikquick countsurvei

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis merupakan mahasiswa Sejarah semester akhir di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, doakan ya cepat lulus. Kalau mau ngobrol di Twitter: @nasrul_alif atau IG: @alif_nasrul

ArtikelTerkait

5 Hal tentang Masjid Raya Al-Jabbar yang Jarang Orang Ketahui ridwan kamil

Ridwan Kamil Lebih Siap Jadi Artis ketimbang Presiden

18 Maret 2023
Suara Hati Penggemar Berat Nidji: Giring, Nge-band Lagi, dong

Suara Hati Penggemar Berat Nidji: Giring, Nge-band Lagi, dong

5 Maret 2023
Bisakah Kita Menikmati Musik Tanpa Peduli Pilihan Politik sang Musisi? (Pixabay.com)

Nggak Ada Masalah Musisi Terjun ke Dunia Politik, asalkan…

4 Maret 2023
PSSI, Erick Thohir, AFC, Bali United (M. Wigya Permana Putra via Shutterstock.com)

PSSI Adalah Batu Loncatan Politik Ideal bagi Erick Thohir

21 Januari 2023
Sudah Waktunya Susi Pudjiastuti Diperhitungkan sebagai Capres

Sebagai Orang yang Nggak Paham Politik, Saya Bingung Mau Pilih Capres yang Mana

16 Januari 2023
Kenapa Kita Selalu Lupa Caleg yang Kita Pilih?

Kenapa Kita Selalu Lupa Caleg yang Kita Pilih?

21 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
tradisi adu domba garut mojok

Mengenal Tradisi Adu Domba, Tradisi Khas Masyarakat Kota Garut

sate kuda daging kuda sate mojok

Pengalaman Menikmati Empuk dan Gurihnya Sate Kuda

osce pasien praktik dokter tenaga medis mojok

Pengalaman Saya Menjadi Pasien Standar OSCE



Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor
Nusantara

Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor

oleh Aulia Syafitri
30 Maret 2023

Tinggal di Dramaga ternyata penuh drama.

Baca selengkapnya
Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

28 Maret 2023
Surat Cinta untuk Walikota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja!

Mati Tua di Jalanan Kota Malang

28 Maret 2023
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023
masjid di dekat alun-alun Jember

Malang This, Bondowoso That, Gimana kalau Jember Aja yang Jadi Ibu Kota Jatim?

29 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!