• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ironi UMK Gunungkidul yang Tak Seindah Pantainya

Nikma Al Kafi oleh Nikma Al Kafi
8 Februari 2021
A A
harga makanan di tempat wisata pantai gunungkidul umk gunungkidul mojok

pantai gunungkidul umk gunungkidul mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Gunungkidul menyimpan banyak potensi dalam bentuk objek pariwisata. Meski daerahnya tak bisa dibilang subur, namun daerah ini diberi berkah berupa pantai yang indah. Memang, di Gunungkidul terdapat banyak sekali objek wisata pantai. Sehingga wajar jika seseorang mengenal Gunungkidul karena pengalaman mengunjungi salah satu pantai, misalnya Pantai Indrayanti. Lumrah sih, tapi apa nggak kepengin mengenal suatu daerah berdasarkan keunikan dan ciri yang lain?

Misalnya, mengenal Gunungkidul dari keunikan bahasa. Beberapa masyarakat di Gunungkidul menamakan buah pepaya dengan istilah “Kamplong”. Bukankah seharusnya keunikan itu memiliki daya tarik tersendiri. Pun seharusnya masyarakat Gunungkidul jangan gengsi memperkenalkan bahasa daerah yang unik. Selain itu kalian juga bisa mengenali Gunungkidul dari upah kerjanya yang sangat rendah. Ini serius, lho.

Tidak sedikit teman dan orang yang berdialog dengan saya mengeluhkan upah yang rendah bin tak layak itu. UMK Gunungkidul memiliki besaran kurang lebih satu juta tujuh ratus tujuh puluh ribu. Namun, berdasarkan pengakuan mereka, mendapat upah sesuai UMK itu sangat beruntung, sebab kebanyakan perusahaan memberikan upah di bawah standar UMK. Sesungguhnya meskipun sesuai UMK, tetap saja nggak layak jika diukur dari standar hidup layak di Yogyakarta.

Soal wisata barangkali Gunungkidul memiliki objek wisata terbanyak dibanding wilayah lain di Yogyakarta. Tetapi soal upah, UMK Gunungkidul berada di urutan paling bawah, kalau di klasemen sepak bola mungkin disebut zona degradasi. Zona bahaya, Lur!

Tidak bisa dimungkiri, Gunungkidul tak segemerlap Sleman dan Kota Jogja. Meski begitu, ketidakgemerlapan tidak bisa dijadikan legitimasi atas UMK Gunungkidul yang begitu rendah.

By the way alias ngomong-ngomong, perihal upah jangan sampai luput dari perhatian kita. Mengingat upah adalah instrumen penting sebagai imbalan—yang seharusnya layak, atas jasa yang dikerahkan oleh pekerja. Seperti yang kita tahu, sebagian besar masyarakat Indonesia adalah berprofesi sebagai buruh. Begitupun masyarakat di Gunungkidul selain menjadi petani, profesi yang dominan adalah buruh.

Kita perlu menyadari, bahwa buruh memiliki peran yang signifikan terhadap berlangsungnya sebuah negara. Tanpa adanya buruh, barangkali negara nggak akan maju. Tak ayal, jika buruh memang memiliki peran besar terhadap berlangsungnya sebuah negara. Kita bisa belajar dari sejarah perjuangan serikat buruh di belahan dunia.

Tapi, kalau dapet upah yang nggak layak seperti di Gunungkidul bahkan di Yogyakarta begini, negara nggak akan maju dan nggak ada gunanya dong. Eh, negara berguna tetapi hanya berguna untuk banyak orang di kursi pejabat. Tidak untuk kita sebagai rakyat jelata.

Begini. Korelasi upah layak dengan negara maju itu ada, kalau kalian bingung dengan paragraf kita. Gampangnya gini, dengan upah yang layak—syukur-syukur tinggi—produktivitas naik dan kelayakan hidup pekerja terjamin. Kemajuan negara hanya menunggu waktu, tak lagi jadi angan. Logika ini sederhana, memang, tapi tidak ada negara maju yang mengupah rendah pegawainya.

Ketika menyoroti keberadan buruh, dalam memoar sejarah dunia membuktikan bahwa buruh menjadi tema sentral sebagai aktor dibalik sebuah gerakan revolusi. Kita bisa lihat keberhasilan revolusi yang didukung peran buruh misalnya Revolusi Kuba dan Revolusi Iran. Maka dari itu, tak patut rasanya jika melihat buruh justru mendapat perlakuan tak manusiawi cum upah yang tak layak.

Sesungguhnya membicarakan ketimpangan di Yogyakarta memang tidak ada habisnya. Para buruh pun sudah kerap melakukan protes. Tetapi, di bawah kendali monarki ketimpangan itu masih langgeng terjadi. Saya pikir, rendahnya UMK Gunungkidul sama sekali tidak mencerminkan wilayahnya yang dikelilingi destinasi wisata yang indah.

Keindahan pantai Gunungkidul mengubur rapat-rapat fakta UMK yang begitu rendah. Ironis rasanya melihat kota yang diberi anugerah justru ternoda oleh upah yang rendah. Suara deburan ombak di laut seakan menutupi suara harapan hidup layak yang surut.

BACA JUGA Upah Kerja Rendah di Yogyakarta, Siapa yang Paling Menderita? dan tulisan Nikma Al Kafi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Februari 2021 oleh

Tags: pantai gunungkidulumk gunungkidul

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Nikma Al Kafi

Nikma Al Kafi

Lahir di Gunungkidul. Nggak bisa berenang dan memanjat pohon. Mahasiswa Sastra Indonesia di UAD, 2019.

ArtikelTerkait

4 Pantai di Gunungkidul yang Cocok Dikunjungi Rombongan Maba Terminal Mojok

4 Pantai di Gunungkidul yang Cocok Dikunjungi Rombongan Maba

22 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
bagus kahfi pemain sepak bola indonesia mojok

Sikap Overproud Netizen Sumber Sentimen Pemain Sepak Bola Indonesia Hanya jadi Alat Bisnis

Review All Quiet on the Western Front: Tiada yang Riang di Masa Perang terminal mojok.co

Review 'All Quiet on the Western Front', Tiada yang Riang di Masa Perang

jalan daendels anyer panarukan kolonialisme voc mojok

Betapa Gobloknya Orang-orang yang Memuji dan Minta Maaf ke Daendels



Terpopuler Sepekan

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Terminal Mojok
Kuliner

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Asli

oleh Tiara Uci
25 Januari 2023

Tobat, klean.

Baca selengkapnya
Dilema Agen Elpiji Pertamina: Ambil Untung Besar Kena Masalah, Ambil Untung Kecil Bangkrut

Dilema Pangkalan Elpiji Pertamina: Ambil Untung Besar Kena Masalah, Ambil Untung Kecil Bangkrut

26 Januari 2023
Solo di Mata Orang Jogja: Solo Dipandang Rendah, tapi Lebih Menjanjikan

Solo (Layak) Mulai Melesat, Jogja Perlahan (dan Pasti) Ditinggal Wisatawan

26 Januari 2023
Pertashop Lebih Nyaman, SPBU Pertamina Malah Bikin Resah (Unsplash)

Pertashop Lebih Nyaman karena Mengisi Bensin di SPBU Bikin Resah

28 Januari 2023
Pariwisata Semarang Siap Melesat Seperti Solo, Meninggalkan Jogja (Unsplash)

Wisata Semarang Siap Melesat Seperti Solo, Meninggalkan Jogja

27 Januari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .