Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ide Ngawur Yasonna yang Pengin Bebaskan Napi Korupsi karena Corona

Aliurridha oleh Aliurridha
3 April 2020
A A
Ide Ngawur Yasonna yang Pengin Bebaskan Napi Korupsi karena Corona
Share on FacebookShare on Twitter

Lagi-lagi Bapak Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly ini membuat gempar masyarakat dengan wacana untuk membebaskan narapidana kasus korupsi guna mencegah penyebaran covid-19. Bahkan tidak berhenti pada tataran wacana, hal ini sudah mulai diajukan ke Presiden. Namun kok saya merasa ada indikasi cacat logika dari argumen Bapak Yasonna Laoly untuk membebaskan napi korupsi?

Saya memang dari dulu ngefans sama bapak ini. Dia adalah menteri nomor dua kesayangan setelah bapak Luhut Binsar Panjaitan si tukang tekel sana, tekel sini macam Sergio Ramos. Keduanya kerap memberikan inspirasi saya topik untuk menulis. Dulu ia membuat gempar dengan pernyataan yang cacat logika soal Tanjung Priok, dan kini dia lagi-lagi mengulangi cacat logika itu.

Pertama yang perlu diperhatikan, saya tidak akan memungkiri fakta bahwa lembaga pemasyarakat (LAPAS) telah over capacity dan berbahaya. Jadi jika satu orang saja terinveksi covid-19 di lapas, maka game over. Tapi hal ini bukan berarti menjadi alasan untuk membebaskan narapidana korupsi yang sudah masuk kategori extraordinary crime. Ada banyak hal lain yang bisa dilakukan untuk mencegah itu semua.

Sebagai extraordinary crime, ada pembatasan remisi pada narapidana tindak korupsi yang membuat mereka seharusnya secara peraturan tidak bisa mendapatkan remis. Hal ini sesuai dengan PP Nomor 99 Tahun 2012 yang bahkan setelah diuji ke MK oleh Surya Dama Ali dan Oce Kaligis pada tahun 2017 tidak berubah. Keduanya, Surya Dama Ali dan Oce Kaligis menggugat untuk menolak pembatasan remisi pada napi korupsi, tapi MK menolak gugatannya.

Saya paham situasi sekarang yang membuat Bapak Yasonna menilai ada alasan situasi darurat karena mewabahnya corona yang mengancam napi-napi di Lapas dan membuatnya ingin merevisi atau mencabut PP Nomor 99 Tahun 2012. Tapi mari kita uji baik-baik logika Bapak Yasonna Laoly ini. Alasan dia membebaskan napi korupsi adalah takut kalau satu orang terpapar di dalam maka akan berbahaya bagi semuanya. Buat saya ini klaim yang yang cacat logika jenis Adverse Consequence.

Adverse Consequence adalah satu dari seri kecacatan logika yang membuat klaim dengan mengedepankan sesuatu yang buruk dikhawatirkan akan terjadi jika klaim ini ditolak. Yasonna membuat klaim jika napi korupsi tidak dibebaskan maka akan berbahaya bagi keberlangsungan lembaga pemasyarakatan. Hal ini agak lucu karena menurut saya tempat yang paling aman adalah lembaga pemasyarakatan. Virus tidak mungkin ujug-ujug hadir secara tiba-tiba di dalam lapas tanpa ada kontak dengan luar.

Saat ini pemerintah sedang menekankan kepada warganya untuk melakukan physical distancing agar orang-orang menjauhi kerumunan. Namun sampai saat ini masih susah sekali untuk warga menjauhi kerumunan. Bukankah dengan melepas mereka ke asal malah berbahaya karena menambah kerumunan baru? Padahal kita tahu, susah sekali untuk membuat warga menerapkan zero mobility (tidak ada mobilitas sama sekali) dan satu-satunya tempat yang memungkinkan zero mobility hanyalah di Lapas.

Kekhawatiran akan ada yang terinveksi di dalam secara tiba-tiba itu mustahil. Itu ngawur dan melanggar prinsip sains. Virus tidak ujug-ujug bergerak sendiri masuk ke dalam Lapas, mereka membutuhkan medium berupa manusia untuk bisa masuk ke sana. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah hal ini.

Baca Juga:

Depok Jawa Barat Lebih Terkenal daripada Daerah Bernama Depok Lain karena Hal-Hal Ajaibnya

Sultan Minta Atraksi Malioboro Dihentikan Demi Cegah Kerumunan di Tengah Lonjakan Covid-19

Pertama, memastikan para sipir yang bertugas bersih dan tidak terinveksi. Jika sipir yang bersentuhan dengan dunia luar tidak terinveksi mustahil napi di dalam akan terinveksi.

Kedua, memastikan makanan yang dimakan napi bersih dan tidak tercemar virus covid-19. Salah satu caranya adalah memastikan juru masak ini sehat dan selalu bersih. Selain itu pastikan juga distribusi makanan ini tetap bersih.

Ketiga, melarang kunjungan sampai batas waktu yang dinyatakan aman. Sekali lagi virus tidak mungkin ujug-ujug muncul di dalam Lapas tanpa dibawa manusia yang mobilitasnya tinggi di luar. Dengan meniadakan jam kunjungan maka tidak mungkin napi di dalam Lapas akan terinveksi virus covid-19.

Saya percaya jika tiga hal itu dilakukan, tidak mungkin Lapas yang sebenarnya sudah menjadi tempat karantina khusus yang bahkan sudah ada sebelum virus ini datang ke Indonesia, bisa menginveksi warga yang ada di dalamnya. Di mana lagi menemukan tempat dengan zero mobility macam di Lapas ini? Jangan sampai kepercayaan warga terhadap pemerintah semakin memudar karena langkah blunder para elite-nya.

Untuk terakhir kalinya, virus tidak mungkin ujug-ujug muncul di dalam Lapas tanpa bersentuhan dengan dunia luar. Kecuali… kecuali.. memang ada napi yang seenaknya bisa keluar masuk Lapas seperti banyak kasus terpidana korupsi yang punya privilese khusus itu. Kalau itu yang menjadi ketakutan Pak Yasonna, kita bisa apa?

Benar tidak, Pak Menteri?

BACA JUGA Yasonna Laoly dan “Azab” karena Sudah Menghina Dian Sastrowardoyo atau tulisan Aliurridha lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 April 2020 oleh

Tags: covid-19napi korupsiyasonna laoly
Aliurridha

Aliurridha

Pekerja teks komersial yang sedang berusaha menjadi buruh kebudayaan

ArtikelTerkait

panduan memahami resesi ekonomi indonesia 2020 data bps pengumuman bps survei ketenagakerjaan kuartal III 2020 mojok.co

Panduan Memahami Resesi Ekonomi Indonesia yang Baru Diumumkan

5 November 2020
Memakai Masker di Bulan Ramadan selain Taat Prokes Juga Bikin PD. #TakjilanTerminal39 terminal mojok.co

Memakai Masker di Bulan Ramadan selain Taat Prokes Juga Bikin PD. #TakjilanTerminal39

3 Mei 2021
Pemerintah yang Gagal Kendalikan Pandemi, kok, Malah Rakyatnya yang Disalahin? terminal mojok.co

Pemerintah yang Gagal Kendalikan Pandemi, kok, Malah Rakyatnya yang Disalahin?

8 Juli 2021
laporcovid-19 vaksinasi covid-19 vaksin nusantara indonesia lepas pandemi ppkm vaksin covid-19 corona obat vaksin covid-19 rapid test swab test covid-19 pandemi corona MOJOK.CO

Rapid Test: Tes Cepat yang Logikanya Bikin Saya Malah Bingung

6 Juli 2020
8 Jenis Masker yang Bisa Dipilih sebagai Senjatamu Saat Pandemi terminal mojok.co

8 Jenis Masker yang Bisa Dipilih sebagai Senjatamu Saat Pandemi

24 September 2021
Panduan Makan Nikmat buat Penderita Covid-19 terminal mojok

Panduan Makan Nikmat buat Penderita Covid-19

7 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.