Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Humblebrag Itu Nyombong yang Rendah Hati dan Cara Jitu Mendepak Teman

Ayu Octavi Anjani oleh Ayu Octavi Anjani
23 Oktober 2019
A A
humblebrag

humblebrag

Share on FacebookShare on Twitter

Mendengar orang lain yang bercerita dengan maksud menyombongkan sesuatu saja sudah membuat kita merasa jengah. Apalagi ini orang-orang yang (sok) menyemangati dan (sok) care tapi dengan maksud sombong yang terselubung. Oh ini nih, bersyukur tapi sambil pamer. Yhaaa … sama aja, Bambank! Harusnya kita termotivasi bukan. Tapi, kok malah nggak betah dengerin atau liatnya ya. Hadeuuhh. Maunya apa sih? Jujur saja ya, humblebrag itu sikap yang banyak nggak disukai lho.

Kalau saya sering denger dan pakai kalimat ini “merendah untuk meroket”. Kalimat itu bisa menggambarkan si humblebragger sepertinya. Kalau kita terbiasa dengan artis-artis yang suka melakukan ini. Tapi, kayaknya kalau artis lebih explicit nggak sih pamernya. wqwq. Nggak apa-apalah dimaklumi namanya juga artis. Tapi nggak usahlah post foto jari berdarah akibat nggak sengaja tergores pisau di Instagram dengan cincin berlian yang terpampang nyata di jari manis ditambah caption, “duh, kecerobohan hari ini.”

Kadang humblebrag atau menyombongkan diri tapi terselubung ini bisa saja nggak kita sadari waktu berbicara dengan teman atau orang lain. Misalkan waktu saking excited-nya dapat ranking satu di kelas terus bilang, “wah gilak, aku nggak nyangkan dapet rangking satu,” atau “masa aku dikira anak SMA padahal kan aku udah 23 tahun. Emang wajahku nggak keliatan tua ya?” Begitu kira-kira. Bisa saja mereka atau bahkan saya tidak sadar pernah berkata seperti itu karena terlalu semangat untuk cerita. hehe. Ya, tolong dimaafkan.

Eh, tapi kalau memang sengaja mau pamer tapi pake embel-embel humble dulu ya itu beda urusan yhaaa netizen.

“Duh pusing nih milih dress buat ke pesta.” (sosialita)

“Aduh, anakku susah banget deh bersosialisai soalnya kalau di rumah kerjaannya belajar sama shalat tahajud terus”. (ibu-ibu rumah tangga)

“Maaf ya netizen aku nggak bisa ngupas kulit salak. Soalnya apa-apa diurusin asisten rumah tangga di rumah”. (Nia Ramadhani yang nggak bisa ngupas salak)

Begitu kira-kira yang sering kita jumpai dan nggak jarang juga bikin kita yang denger atau baca eneg, nyengar-nyegir, dan geleng-geleng kepala soalnya bingung mau jawab apa atau tanggapin gimana. Seketika jiwa insecure-ku meronta-ronta.

Baca Juga:

Saya Kapok Ikut Bukber! Cuma Kenyang Dipameri Lanyard Kantor dan Kesuksesan Teman-teman

Arisan PKK di Perkotaan Masih Diperlukan walau Lebih Sering Jadi Ajang Pamer 

Saya dan kalian pasti sering sih menemukan berbagai kasus yang berkaitan dengan fenomena humblebrag seperti ini. Kadang zuzur aja kalau lihat-lihat postingan atau bahkan ketemu sama humblebraggernya langsung suka tiba-tiba insecure gitu deh. Duh, seperti cara jitu mendepak teman nggak sih ini. Teman jadi males ngobrol dan berhubungan dengan si humblebragger. Konsisten aja lah kalau mau rendah hati ya rendah hati aja. Kalau mau sombong ya sombong sekalian. Nggak usah rendah hati tapi sombong. Tuh gimana tuh.

Lalu, boleh nggak sih ngehumblebrag? Ya, boleh boleh aja. Sok mangga kalau mau dilempar sandal jepit. haha. Balik lagi deh sama konsekuensi yang bakal didapat dari humblebrag. Siap nggak kehilangan teman-teman? Siap nggak dihujat netizen maha benar? Ya lagian buat apa sih ngehumblebrag? Manfaatnya apa? Kayaknya nggak ada deh karena menurut saya itu perbuatan ria. Eh, tapi barangkali ada yang tau manfaatnya, kasih tau saya. hihi

Oh! Saya tau tujuan yang bisa jadi juga manfaat bagi mereka-mereka yang suka humblebrag. Dapat pencerahan sedikit. Mungkin mereka yang doyan humblebrag di media sosial ingin dianggap hebat dan penting. Mungkin ya. Soalnya ya buat apa juga kalau nggak ada tujuan seperti itu tapi hobinya nge-humblebrag. Pasti tujuan utamanya supaya bisa dilihat dan dapat pengakuan dari orang-orang kan.

Para humblebragger di media sosial nampaknya perlu tahu deh dampak-dampak negatif yang akan diterima selain bakal kehilangan teman.

1. Jadi Gila Pengakuan

Sepertinya saya setuju dengan poin pertama ini. Saya kan sudah bilang kalau bisa saja mereka yang humblebrag di medsos itu butuh diakui keberadaannya, pencapainnya, kesuskesannya, dan sebagainya. hmm

2. Ini Nih! Mengundang Kejahatan

Kalau para humblebragger hobinya posting apapun di media sosial yang mengandung unsur-unsur rendah hati tapi ria. Hati-hatilah wahai sobatqu, apa yang kalian lakukan itu bisa jadi mengundang kejahatan. Penipu, perampok, dan penjahat-penjahat lainnya yang mengintai.

3. Kurangnya Rasa Empati

Nih nih nih. Saya sebelumnya bilang kalau konsekuensi dari hobi humblebrag adalah siap-siap saja dijauhi teman atau tidak disukai teman atau yang lebih parahnya lagi dihujat teman sendiri ?. Lalu, kurang empatinya di mana? Coba nih ya, kalau kalian posting foto mobil baru terus pakai caption “nabung yuk, harga bensin sekarang makin mahal.” Mungkin teman-teman akan mikir “sok-sokan merendah, masa beli bensin aja nggak bisa.”

Jadi guys, sah-sah aja sih kalau kalian mau humblebrag. Tapi, ingat konsekuensi dan dampak negatif yang akan didapatkan nantinya ya. Jangan nantinya malah nyalahin orang lain karena perbuatan sendiri. (*)

BACA JUGA Menghindari Humblebrag Si Kemaki Terselubung atau tulisan Ayu Octavi Anjani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Oktober 2019 oleh

Tags: artishumblebragnyombongpamerrendah hati
Ayu Octavi Anjani

Ayu Octavi Anjani

Mahasiswa akhir yang hobi makan dan nulis.

ArtikelTerkait

Sekolah Pajang Foto Peraih Juara Olimpiade Segede Gaban biar Apa sih? Biar wow Gitu?

Sekolah Pajang Foto Peraih Juara Olimpiade Segede Gaban biar Apa sih? Biar wow Gitu?

15 Februari 2023
nicholas saputra

Ladies, Perbaiki Segera Mood Kalian Dengan Singgah ke Kolom Komentar Instagram Nicholas Saputra Yuk!

30 Agustus 2019
bikin sensasi

Bikin Sensasi Terus Minta Maaf adalah Budaya yang Harus Kita Jaga

7 Juli 2019
Provinsi Jambi (Shutterstock.com) artis

Mau Jadi Artis di Jambi? Mimpimu Ketinggian, Kawan, Minimal Pindah Dulu ke Jawa!

1 September 2023
cancel culture mojok.co

5 Alasan Kenapa Cancel Culture Harus Punah

4 Juli 2020
Kenapa Kita Selalu Lupa Caleg yang Kita Pilih?

Emangnya Kenapa kalau Artis Jadi Caleg?

22 Mei 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.