Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Historical Walking Tour, Upaya Membumikan Sejarah Kota lewat Trip Kekinian

Muhamad Yoga Prastyo oleh Muhamad Yoga Prastyo
7 Juli 2022
A A
Historical Walking Tour, Upaya Membumikan Sejarah Kota lewat Trip Kekinian

Historical Walking Tour, Upaya Membumikan Sejarah Kota lewat Trip Kekinian (Dokumentasi pribadi)

Share on FacebookShare on Twitter

Historical walking tour menjadi salah satu medium mengenalkan sejarah melalui kegiatan rekreasi, khususnya jalan-jalan.

Sejauh pandang saya, sejarah menjadi subjek yang membosankan dan sulit dipahami. Beberapa orang yang saya kenal bahkan terang-terangan menganggap bahwa sejarah itu tidak menarik dan entah apa gunanya dalam kehidupan.

Saya kira, pandangan ini pun tidak lepas dari cara kita dalam mempelajari sejarah. Di sekolah misalnya, pembelajaran sejarah jamak menggunakan metode hafalan, alih-alih menanamkan pemahaman komprehensif nan kontekstual.

Terlebih, pelajaran sejarah di sekolah pun banyak disampaikan dengan metode ceramah dan terkesan sangat textbook. Jika mata pelajaran sejarah diberikan di jam-jam siang, ini menjadi sarana yang tepat untuk membantumu cepat terlelap dalam kelas.

Benar, ada argumen bahwa yang bilang pelajaran sejarah membosankan itu mungkin dirinya sendiri bosan dengan sejarah, terlepas metode pengajarannya. Tapi, kita sepakat, metode yang digunakan kebanyakan kurang engaging, untuk tidak bilang membosankan.

Berkaca dari hal tersebut, sudah sepatutnya metode penyampaian sejarah diubah menjadi lebih menarik dan down-to-earth. Salah satu metode yang baru saya temui dalam menikmati sejarah yaitu melalui walking tour.

Historical walking tour

Kalau saya tidak salah ingat, sejarah memiliki beberapa fungsi. Pertama yakni sejarah sebagai pengetahuan, kemudian sejarah sebagai informasi, dan yang ketiga sejarah sebagai rekreasi.

Historical walking tour menjadi salah satu medium mengenalkan sejarah melalui kegiatan rekreasi, khususnya jalan-jalan. Dari kegiatan tersebut, kami diajak untuk mengelilingi beberapa ikon kota yang memiliki nilai historis. Mengenalkan kami kepada sejarah kota yang tenggelam oleh peradaban.

Baca Juga:

4 Salah Kaprah Jurusan Sejarah yang Terlanjur Melekat dan Dipercaya Banyak Orang

Dari Sekian Banyak Jurusan Pendidikan, Pendidikan Sejarah Adalah Jurusan yang Tidak Terlalu Berguna

Sebenarnya konsep ini bukanlah sesuatu yang baru di Indonesia. Pasalnya, konsep serupa juga dapat ditemui di beberapa tempat wisata populer seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Hanya saja, penyelenggara walking tour yang saya temui ini menawarkan pengalaman lebih kepada para pesertanya.

Alih-alih mengajak peserta ke tempat wisata sejarah populer, walking tour yang saya ikuti mengarahkan kami ke tempat-tempat yang tidak menarik untuk dikunjungi sebagai lokasi wisata. Nampaknya, tempat tersebut pun tidak terpikirkan untuk dijadikan sebagai tempat berlibur masyarakat umum.

Sebabnya, historical walking tour mengajak kami menelusuri sejarah kota sampai ke tempat-tempat yang tidak pernah saya sadari memiliki cerita menarik di dalamnya. Di Jakarta misalnya, ada beberapa destinasi yang bisa kamu pilih seperti kawasan Chinatown Glodok, Cikini, Gambir, Djuanda, Cilincing, Menteng, hingga makam kehormatan Belanda di Ereveld Menteng Pulo.

Bayar berapa pun yang kamu mau

Beberapa waktu lalu, saya sempat merasakan sendiri dengan mengikuti historical walking tour bersama kawan-kawan dari Jakarta Good Guide. Kebetulan, destinasi yang saya pilih adalah kawasan pecinan di Glodok, Jakarta Barat.

Bagi saya, rute ini adalah rute yang paling menarik dibanding rute lain yang tersedia. Sebabnya, kawasan Pecinan tidak hanya menawarkan cerita sejarah kota saja. Lebih dari itu, saya bisa merasakan kebudayaan masyarakat keturunan Tionghoa secara langsung yang sangat berbeda dari kebudayaan asal saya.

Dalam tur tersebut, kami diajak untuk menelusuri beberapa tempat yang tentunya mempunyai cerita menarik. Jika kamu pernah mendengar Pantjoran Tea House, Petak Sembilan, Wihara Dharma Bakti dan Wihara Dharma Jaya Toa Se Bio, Gereja Santa Maria de Fatima, dan Gang Gloria, itu adalah beberapa tempat yang dijadikan destinasi dalam tur ini.

Sejujurnya, tur yang berdurasi sekitar dua jam ini tidak begitu berasa lelah. Justru kebalikannya, durasi dua jam terlalu cepat karena banyak cerita yang bisa dikulik dari kawasan pecinan Glodok.

Sebagai pencinta jalan-jalan, keikutsertaan saya dalam tur ini juga menjadi pengalaman yang menarik. Rasanya hanya mengikuti satu kali tur saja tidak cukup untuk mendengar keseluruhan cerita dari secuil sejarah kota Jakarta.

Kabar baiknya, buat kamu yang tinggal di luar Jakarta pun bisa mengikuti kegiatan walking tour ini. Sejauh yang saya tahu, ada beberapa kota lain yang memiliki penyelenggara serupa seperti Bogor, Bandung, Jogja, dan Palembang dengan variasi rute yang tersedia dalam kota tersebut.

Hebatnya lagi, penyelenggara historical walking tour pun tidak mematok tarif khusus untuk kegiatan reguler mereka. Kamu bisa membayar seikhlasnya sesuai dengan tingkat kepuasan kamu selama mengikuti tur. Walaupun seikhlasnya, berilah nominal yang wajar dan manusiawi, ya!

Sebagai penutup, saya kira sudah waktunya beberapa kota lain pun mempunyai konsep tur serupa. Di samping bisa sambil berwisata, para peserta tentunya jadi lebih bisa mengenal sejarah dan identitas kota sendiri. Terlebih dengan konsep yang diusungnya, saya rasa sejarah akan kembali hidup dengan cara yang menyenangkan.

Penulis: Muhamad Yoga Prastyo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Hei, Sejarah Bukan Hanya Ditulis oleh para Pemenang!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Juli 2022 oleh

Tags: historical walking toursejarahwisata
Muhamad Yoga Prastyo

Muhamad Yoga Prastyo

Pernah juara satu lomba lari

ArtikelTerkait

Jatinangor

Berkenalan dengan Jatinangor, Kota Kecil dengan Lautan Mahasiswa

10 September 2019
Bika Ambon, si Manis Legit yang Ternyata Berasal dari Medan

Bika Ambon, si Manis Legit yang Ternyata Berasal dari Medan

30 Agustus 2022
Pengalaman Saya Saat Hendak Wawancara Polisi di Tengah Aksi terminal mojok.co

Mengenang Hoegeng, Polisi Jujur yang Pernah Disebut Gus Dur

14 Oktober 2020
Dosa Besar Guru Sejarah: Membuat Orang-orang Benci Pelajaran Sejarah Mojok.co

Dosa Besar Guru Sejarah: Membuat Orang-orang Benci Pelajaran Sejarah

8 Februari 2024
Tips Wisata ke Lombok Budget Kere Hore Bagi Sobat Dompet Tipis Terminal Mojok

Tips Wisata ke Lombok Budget Kere Hore Bagi Sobat Dompet Tipis

9 Januari 2021
tren bersepeda di tempat wisata sompok imogiri jogja pemandangan sawah hutan mojok.co

Bersepeda di Tempat Wisata Jadi Tren: Berkah yang Jika Tak Diolah, Bisa Jadi Bencana

13 September 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.