Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Hilangnya Sense of Crisis Media yang Suka Glorifikasi Kekayaan Nagita Slavina?

Yafi' Alfita oleh Yafi' Alfita
7 Agustus 2021
A A
Hilangnya Sense of Crisis Media yang Suka Glorifikasi Kekayaan Nagita Slavina? terminal mojok.co

Hilangnya Sense of Crisis Media yang Suka Glorifikasi Kekayaan Nagita Slavina? terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Di usia saya yang masuk dalam kategori Gen Z, gawai, internet, dan media sosial adalah beberapa hal yang mustahil absen dari kehidupan sehari-hari saya. Saya ambil contoh dalam hal komunikasi. Komunikasi melalui internet atau dunia maya tak hanya menggantikan kehadiran orang yang kita ajak berkomunikasi, tapi juga dapat mentransfer emosi, perasaan, bahkan nilai-nilai tertentu.

Pada situasi tersebut, saya jadi kepikiran kira-kira apa yang terjadi ketika masyarakat yang sangat erat kaitannya dengan gawai, internet, dan media terus-terusan disodorkan artikel-artikel yang mendoktrin nilai-nilai tertentu. Seperti jenis artikel yang kerap kali kita jumpai, artikel yang mengglorifikasi kekayaan artis-artis seperti Nagita Slavina, misalnya.

Sebelum menulis artikel ini saya tak sengaja dipertontonkan judul-judul berita mengenai kekayaan Nagita Slavina seperti ini.

“Perhiasan Seharga Motor Milik Nagita Slavina Malah Dikira Karet Gelang, Kok Bisa?”

“Penampakan Botol Minum Nagita Slavina yang Branded dan Harganya Rp3,5 Juta, Netizen: Harga Kulkas Gue”

Melihat judul-judul tersebut saya jadi makin penasaran untuk menelisik seberapa jauh media menyorot kekayaan Nagita Slavina? Tak dinyana-nyana, kok, ya, saya menemukan beberapa judul yang lebih nggatheli seperti ini.

“Nagita Slavina Pakai Tas Rp 40 Ribu, Netizen Kaget Sampai Ingin Tumpengan”

“Sering Minta Minuman Teman, Begini Kisah Nagita Slavina saat SMA”

Baca Juga:

Kalian Bukan Nagita Slavina, Berhentilah Menggunakan Parfum Baccarat Saat Olahraga!

Seandainya Raffi Ahmad Terlibat Pencucian Uang, Orang-orang Ini Mungkin Akan Terseret

“Sudah Kaya Raya, Ibunda Nagita Slavina Tak Gengsi Jualan Rendang”

“Pose Humble Nagita Slavina Saat Jinjing Tas Rp1 Miliar”

Berita-berita yang kedengarannya nggak penting, kan? Iya, banget. Tapi, anehnya berita ini adalah jenis berita yang sering sekali dijadikan tajuk di banyak media tertentu. Meski kedengarannya tidak penting dan hanya seperti angin lalu, tapi saya menemukan potensi-potensi bahaya dari berita yang dilahirkan oleh media-media yang tidak memiliki sense of crisis ini. Apa saja, sih?

Pertama, berita yang penuh dengan unsur glorifikasi terhadap kekayaan artis-artis ini dapat mendoktrin kita menjadi individu yang materialistis. Kok bisa? Ya bisalah. Setiap hari kita menemui tayangan seperti itu di berbagai lini media massa. Bahkan tak jarang artis-artis sendiri yang mengunggah konten-konten pamer kekayaan. Seperti grebek rumah mewah sesama artis, pamer koleksi barang-barang mewah milik artis, dan masih banyak lagi. Hal ini tentu membuat masyarakat terdoktrin bahwa materi adalah segalanya. Materi yang membuat kita dipuja, dihormati, dan ditonton banyak orang.

Belum lagi potensi bahaya bagi pembaca yang mengadopsi perilaku yang terus-terusan dipamerkan oleh media-media yang hobi mewartakan harta kekayaan artis tersebut. Ini seakan membentuk role model pada persepsi tiap orang bahwa kita bekerja untuk memiliki rumah yang megah seperti artis A, kita bekerja untuk memiliki kendaraan mewah dan koleksi tas-tas mahal seperti artis B. Dan apabila kita tidak dapat mencapai itu semua, kita bakal merasa tidak cukup sukses dalam hidup.

Kedua, selain berpotensi menjadikan kita individu yang materialistis, media-media ini seakan memberikan kita tolok ukur kebahagiaan dan kesuksesan seseorang. Apalagi kalau bukan berdasarkan uang? Hal-hal normal yang biasa kita lakukan seakan menjadi luar biasa ketika dilakukan oleh orang-orang yang ber-uang. Lihat saja berita romantisasi tentang ibu Nagita yang jualan rendang, Nagita pakai tas 40 ribu, dan pose humble-nya saat pakai tas seharga 1 miliar. Lagian, gimana sih “pose humble” saat jinjing tas yang dimaksud? Bukannya di mana-mana jinjing tas itu sama aja, ya? Atau harusnya kalau punya tas seharga 1 miliar tasnya disunggi di atas kepala gitu?

Keprihatinan saya bertambah saat melihat komentar-komentar warganet saat mengomentari harga tas Nagita Slavina yang seharga 40 ribu, banyak komentar senada seperti, “Akhirnya aku bisa samaan tas kaya Nagita”, “Gitu dong biar aku nggak kelihatan miskin-miskin amat”. Hingga ada yang berkomentar ingin mengadakan tumpengan sebab mereka akhirnya bisa sekelas dalam strata sosial dengan Nagita yang memakai tas seharga 40 ribu. Miris, nggak?

Hal inilah yang bikin saya heran kenapa makin hari justru makin banyak media yang sibuk meliput kekayaan artis-artis ternama. Keprihatinan saya hadir bukan hanya karena berita semacam itu merupakan berita yang nggak penting, tapi saya juga jadi berpikir di mana sih sense of crisis-nya media-media tersebut? Media yang dengan sengaja menampilkan ketimpangan sosial yang nyata. Sedang rakyat yang tak tau apa-apa, cuma bisa ikut bersuka cita merayakannya. Ya sudah kalau begitu, long live, Nagita Slavina!

Sumber Gambar: YouTube Rans Entertainment

BACA JUGA Rafathar Sudah Mulai Protes Terlalu Sering Di-prank, Raffi-Gigi Kapan Mau Tobat? dan tulisan Yafi’ Alfita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Agustus 2021 oleh

Tags: ketimpangannagita slavinaPamer KekayaanPojok Tubir Terminal
Yafi' Alfita

Yafi' Alfita

Generasi muda Indonesia yang suka install-uninstall Tinder, nggak tahu karena apa.

ArtikelTerkait

Memahami Pendidikan Seks ala Yuni Shara: Nonton Film Bokep Bersama Anak terminal mojok.co

Memahami Pendidikan Seks ala Yuni Shara: Nonton Film Bokep Bersama Anak

2 Juli 2021
5 Kemungkinan yang Bikin Pak Jokowi Nggak Turun Langsung Pimpin Penanganan Covid-19 terminal mojok.co

5 Kemungkinan yang Bikin Pak Jokowi Nggak Turun Langsung Pimpin Penanganan Covid-19

17 Juli 2021
Dosen Pelaku Pelecehan Seksual Disanksi Skorsing Sekaligus Izin Belajar Lanjut Doktoral, Ini Sanksi Apa Hadiah MOJOK.CO

Mengapa Korban Pelecehan Seksual Memilih Speak Up di Internet ketimbang Melapor?

21 Juni 2021
korea selatan jepang barat tenno heika banzai mojok

Korea Selatan, Jepang Barat, dan Netizen Indonesia yang Kebablasan

3 Agustus 2021
Biarkan Kalau Pemerintah Suka Bikin Istilah-istilah Baru: Dari PSBB hingga PPKM terminal mojok.co

Terserah kalau Pemerintah Suka Bikin Istilah-istilah Baru, seperti PSBB hingga PPKM

12 Agustus 2021
Perkara Croissant di Jakarta yang Tampak Lebih Mahal daripada di Australia terminal mojok.co

Perkara Croissant di Jakarta yang Tampak Lebih Mahal daripada di Australia

10 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.