Daftar Isi
#3 Satpol PP dan Dishub yang cuma nongkrong
Masih berhubungan dengan parkir liar, sebenarnya di sekitar Jalan Tunjungan Surabaya banyak ditemui petugas Satpol PP dan Dishub. Akan tetapi, mereka nggak ngapa-ngapain di situ, paling cuma main hp sambil sesekali ngobrol sama orang sekitar. Sudah gitu, tok. Padahal, jelas-jelas di depan mereka banyak parkir liar dan orang buang sampah sembarangan yang mengganggu ketertiban umum. Tapi, malah nggak ada tindakan sama sekali. Aneh.
#4 Terlalu banyak pengamen di Jalan Tunjungan Surabaya
Pengamen di Jalan Tunjungan itu banyak. Ada yang niat banget sampai bawa alat musik dan pengeras suara sendiri, ada juga yang keliling cuma modal gitar atau kentrung. Dalam banyak waktu, sebenarnya keberadaan mereka ini menghibur dan bisa membuat suasana Jalan Tunjungan Surabaya makin syahdu dengan nyanyiannya.
Akan tetapi, keberadaan pengamen yang kelewat banyak ini lama-lama juga mengganggu kenyamanan pengunjung, lho. Bayangkan saja, pengamen satu pergi, nggak lama kemudian datang pengamen yang lain. Gitu terus. Situasi ini jelas bikin risih dan dilema. Mau ngasih, tapi kok datang terus. Mau nggak ngasih, tapi kok kasihan juga.
#5 Toiletnya susah dicari!
Hal menjengkelkan terakhir dari Jalan Tunjungan Surabaya adalah toiletnya yang susah dijangkau. Masalah susahnya toilet ini pernah dibahas oleh Mbak Bella di Terminal Mojok. Memang benar Jalan Tunjungan cuma punya satu toilet, yakni di dalam Pasar Tunjungan dan itu juga berbayar. Ini tahun 2024, lho. Kok bisa-bisanya masih ada toilet berbayar?
Sudah gitu toilet di tempat ini juga nggak bisa dibilang bersih. Tipikal toilet umum yang pokok ada dan bisa dipakai aja gitu. Memang, sih, ada alternatif lain seperti numpang di Indomaret atau cafe-cafe sekitar, tapi mosok Pemkot Surabaya nggak mau menyediakan toilet umum yang layak? Perkara toilet aja harus numpang tempat lain, ngisin-ngisini!
Saya kira itu saja beberapa hal menjengkelkan yang ada di Jalan Tunjungan Surabaya. Semoga berbagai masalah yang mengganggu kenyamanan ini bisa segera ditangani oleh pemkot. Eman-eman, lho. Jalan Tunjungan ini punya potensi yang menjanjikan sebagai destinasi wisata di Kota Pahlawan, tapi ya harus diurus dengan serius.
Penulis: Dito Yudhitira Iksandy
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Jalan Tunjungan, Ikon Kota Surabaya yang Semakin Tidak Ramah Wisatawan.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.