Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Hakikat Vakansi yang Seharusnya Bikin Pikiran Nggak Sumpek Lagi

Dwi Susilowati oleh Dwi Susilowati
16 Mei 2019
A A
hakikat vakansi sumpek

hakikat vakansi sumpek

Share on FacebookShare on Twitter

Berbicara tentang vakansi, maka hal ini yang sering kita semua keluhkan: “Betapa menyebalkannya hidup ini. Ketika sedang  liburan, kita terus-terusan mengkhawatirkan pekerjaan. Saat sedang bekerja, ingin lekas-lekas liburan.”

Semakin dewasa, semakin banyak tanggung jawab yang harus diemban. Apalagi bagi yang sudah bekerja, akan banyak tekanan yang mengharuskan kita menyelesaikan beberapa hal dalam waktu secepat kilat, pun dengan sempurna. Era modern menuntut kita untuk melaju tanpa kenal waktu, tanpa sempat mengeluh, atau sekadar menghirup napas kebebasan. Maka, tak jarang para pekerja dibuat stres olehnya.

Tidak terkecuali para milenial. Generasi muda-mudi yang sebagian besar bekerja sebagai konten kreator, penulis, bahkan sampai seniman ini, tentu memiliki risiko mengalami stres yang tinggi. Mereka dituntut untuk selalu melahirkan ide-ide cemerlang dan baru setiap harinya. Belum lagi, kemungkinan terkena kebuntuan gagasan yang harus segera diobati. Oleh karena itu, penting bagi milenial meluangkan waktu untuk rehat.

Sebelum itu, saya ingin memperkenalkan seorang penulis lepas yang bernama Dila (bukan nama sebenarnya). Dila memiliki pekerjaan yang menumpuk. Kliennya banyak. Ia senang, karena menulis membuatnya banyak uang. Apalagi, menulis adalah kegiatan yang ia sukai. Ia merasa beruntung karena bisa berkarir di dunia yang sesuai passion-nya. Ia juga mengutuki temannya yang harus banting tulang memeras keringat supaya bisa mendapat pundi-pundi rupiah.

Menulis adalah pekerjaan yang santai, apalagi kalau sudah suka, tentu bisa bekerja sambil leha-leha. Kalau lelah mengetik, Dila sering menggunakan fitur audio. Ia menikmati hari-hari bekerja sebagai penulis lepas. Ia berjanji, akan setia dengan pekerjaan ini selamanya.

Namun, waktu berjalan. Dila mulai muak dengan apa-apa yang dia kerjakan. Kliennya mulai banyak mau, pekerjaan menuntut dia menulis topik-topik yang tidak ia sukai. Seringkali, Dila merasa lelah. Ia memforsir dirinya agar pemasukan tetap ada untuk memenuhi kebutuhan dia sebagai anak indekos.

Di setiap malam ketika ia istirahat, sesungguhnya Dila tidak benar-benar istirahat. Ia meresahkan pekerjaan-pekerjaan yang tak kunjung usai. Dia membatin, besok harus menulis lagi, revisi lagi, sangat membosankan. Kapan aku bisa lepas dari semua ini?

Sesekali, Dila ingin liburan. Ingin menikmati desiran angin di tepi pantai, atau memandangi pohon pinus yang menjulang tinggi. Sesekali juga, Dila ingin vakansi bersama keluarga, merasakan kehangatan yang telah lama tidak ia rasakan.

Baca Juga:

6 Usaha yang Semakin Redup karena Perkembangan Zaman

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Dila mencoba bangun pagi, bergegas dandan rapi karena mau pergi bersama adik dan kakaknya ke salah satu danau yang terkenal di Jawa Tengah. Berharap dengan begitu, kelelahan saat bekerja bisa terobati.

Namun, ketika Dila dan saudaranya tiba di tempat tujuan, hati Dila tetap tak tenang. Memang sih airnya jernih, udaranya menyejukkan, suasananya damai dan tenang. Sayangnya, gemuruh, riuh dan ramai memenuhi isi kepala Dila. Ia tidak bisa melepaskan pikirannya dari kekhawatiran tentang pekerjaan. Ia diliputi ketakutan.

“Bagaimana kalau klien tidak puas dengan pekerjaannya, bagaimana kalau tidak sesuai tenggat waktu yang sudah ditentukan?”

Pikiran seperti itu terus menerus lalu lalang di dalam otak Dila.

Begitupun ketika ia bekerja. Ia akan selalu mengeluh terhadap karirnya, menanti-nanti kapan liburan tiba. Begitu terus, berulang-ulang.

Cerita ini sebenarnya mewakili kehidupan sebagian besar orang pekerja kreatif, khususnya milenial. Kita sering melihat para kreator yang rela memengurangi jam tidurnya demi tetap bisa bertahan dalam dunia kerja yang amat sangat tanpa ampun, menggila, dan tidak punya batas waktu.

Padahal, apa sih esensi dari vakansi itu? Bukankah dengan vakansi berarti kita mengistirahatkan diri dari hal-hal yang membuat penat? Bukankah vakansi berarti melupakan tetek bengek dunia pekerjaan dan benar-benar menikmatinya?

Cobalah menjauh dari ponsel ketika liburan

Ponsel memang biangnya pikiran kalut. Maka berilah jarak sesekali. Biarkan dirimu terbebas dari beban-beban yang selama ini mengganggu kewarasan.

Berilah rasa pada liburanmu

Diamlah dan pejamkan mata. Biarkan dirimu untuk tidak memikirkan apa-apa, termasuk hal-hal kecil sekalipun seperti cucian yang menggunung, rumah yang belum dibersihkan, atau cicilan yang tidak kunjung lunas. Biarkan dirimu lupa pada hal-hal itu sejenak. Kamu hanya perlu mendengarkan udara yang terbang lembut, sampai memenuhi rongga dada. Rasakan napas yang kau hirup dan embuskan.

Fokus

Bila kamu sedang bekerja, fokuslah pada pekerjaanmu. Bila kamu sedang vakansi, nikmati itu sampai merasuk ke dalam dirimu—sampai membuatmu nyaman.

Niscaya, kekhawatiran-kekhawatiran tidak akan lagi hinggap menyelimuti dirimu.

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2021 oleh

Tags: LiburanpekerjaanVakansi
Dwi Susilowati

Dwi Susilowati

Gadis 21 tahun yang belum kenal dirinya sendiri.

ArtikelTerkait

5 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Liburan ke Banyuwangi Mojok.co

5 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Liburan ke Banyuwangi  

21 Februari 2025
5 Pekerjaan yang Menghasilkan Banyak Cuan dalam Hitungan Jam selain Tukang Parkir dan Pak Ogah

5 Pekerjaan yang Menghasilkan Banyak Cuan dalam Hitungan Jam selain Tukang Parkir dan Pak Ogah

21 Agustus 2024
4 Pekerjaan di Purwokerto yang Punya Prospek Cerah

4 Pekerjaan di Purwokerto yang Punya Prospek Cerah

14 September 2025
5 Alasan Pabrik Asal Jepang Selalu Jadi Primadona Jobseeker

5 Alasan Pabrik Asal Jepang Selalu Jadi Primadona Jobseeker

20 Maret 2022
Terima Kenyataan bahwa Work-Life Balance Memang Bukan untuk Semua PekerjaTerima Kenyataan bahwa Work-Life Balance Memang Bukan untuk Semua Pekerja terminal mojok.co

Terima Kenyataan bahwa Work-Life Balance Memang Bukan untuk Semua Pekerja

3 Oktober 2021
Mengintip Bagaimana Operator Line Interaktif Bekerja terminal mojok

Mengintip Cara Kerja Operator Line Interaktif yang Sering Dibilang Jagain Telepon doang

28 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.